Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Gejala Campak pada Anak-Anak dan Cara Mengobatinya
23 Juni 2022 17:55 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebanyak 90% dari individu sudah terinfeksi sejak 4 hari sebelum munculnya ruam. Meski bukan penyakit yang berbahaya, campak yang terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun dan dewasa lebih dari 20 tahun lebih sering mengakibatkan komplikasi.
Bahkan WHO atau World Health Organization menyebutkan bahwa sekitar 130.200 orang meninggal karena penyakit campak di tahun 2015, kebanyakan mengenai anak di bawah usia 5 tahun.
Menyadur laman Kementerian Kesehatan RI, komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi telinga. Pada akhirnya, infeksi telinga tersebut menyebabkan gangguan pendengaran serta di diare.
Tidak hanya itu, ada beberapa kasus anak-anak pengidap campak yang mengalami komplikasi berat, yaitu pneumonia. Komplikasi dari penyakit campak ini yang menyebabkan beberapa kematian tersering pada campak.
ADVERTISEMENT
Ingin mengetahui lebih lengkap gejala campak pada anak-anak? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.
Gejala Campak pada Anak-Anak
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular dan ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata) dan ruam kulit.
Penularan terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Umumnya, penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari, sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada.
Menyadur buku Therapy Herbal Back To Nature: Pengobatan Berbagai Penyakit karangan Aditya Bagus Pratama, gejala campak mulai timbul dalam kurun waktu 7-14 hari setelah terinfeksi. Biasanya gejala campak yang dirasakan adalah nyeri tenggorokan, hidung meler, batuk, nyeri otot, demam, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk lebih jelas mengetahui gejala campak pada anak-anak, berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yakni:
1. Demam dengan suhu badan tinggi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu gejala dari campak adalah demam dengan suhu badan yang mencapai 38 derajat celcius selama 3 hari atau lebih. Biasanya demam akan berangsur selesai di hari ke 4-7 hari, bahkan ada beberapa yang mencapai 10-12 hari setelah tertular.
2. Patognomonis
Gejala selanjutnya adalah tanda khas atau patognomonis. Gejala ini timbul seperti bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam. Lebih lanjut, bercak putih tersebut sering disebut juga dengan koplik's spot.
Menyadur laman Healthline, setelah beberapa hari, bercak akan menyebar ke seluruh tubuh termasuk kaki. Seiring dengan pertumbuhannya, bercak tersebut akan terlihat menyatu sebagai area kemerahan yang besar atau ruam.
ADVERTISEMENT
3. Ruam tubuh
Kemudian, gejala campak yang muncul setelah patognomonis adalah ruam makulopapular. Ruam tersebut muncul saat demam mencapai puncaknya dan akan bertahan dalam kurun waktu 5-6 hari.
Menurut National Foundation for Infectious Diseases, bintik merah muncul setelah seseorang mengidap virus penyebab campak selama 14 hari. Bintik merah dapat menyebar dari kepala hingga bagian bawah tubuh. Namun, seseorang yang memiliki imunitas cukup baik membuat bintik merah tidak muncul sebagai gejala penyakit campak.
Cara Mengobati Campak pada Anak-Anak
Setelah mengetahui gejala-gejala yang disebutkan di atas, ada beberapa langkah-langkah pengobatan yang dapat dilakukan, seperti istirahat yang cukup, mengontrol makanan, hingga menjaga kebersihan.
Untuk lebih jelas, berikut cara mengobati campak pada anak-anak seperti yang dikutip dari laman EMC Healthcare, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Istirahat yang cukup
Salah satu cara yang dapat membantu pemulihan campak pada anak adalah beristirahat. Waktu tidur yang cukup, yaitu 8-10 jam, dapat memulihkan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan virus berkembang biak di dalam tubuh.
2. Membatasi kontak dengan orang lain
Sebagaimana yang diketahui, campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular. Oleh karena itu, sebaiknya batasi kontak anak dengan orang lain, apalagi bila ada bayi yang belum menerima vaksin campak.
3. Menjaga kebersihan
Setelah demam hilang, anak bisa mulai dimandikan lagi dengan sabun yang tidak mengiritasi kulit. Cara ini dapat mengurangi rasa gatal akibat campak dan memberikan kenyamanan. Setelah itu, orang tua dapat membedakinya dengan salicil talc untuk mengurangi gatal.
Baca Juga: Apakah Ada Efek Vaksin Campak pada Bayi?
(JA)