Konten dari Pengguna

Penyebab Perut Bunyi Terus dan Cara Mengatasinya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
17 Juni 2022 10:17 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perut bunyi terus. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perut bunyi terus. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Perut bunyi bisa jadi pertanda bahwa lambung kosong dan butuh diisi makanan. Kondisi ini pun lumrah dialami oleh semua orang. Namun, apabila perut bunyi terus, seseorang bisa saja merasa tidak nyaman karena suara berisik yang ditimbulkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perut yang bunyi secara terus-menerus juga bisa jadi bahaya apabila disertai dengan gejala lain. Mengutip Hello Motherhood, perut bunyi terus menjadi bahaya apabila kondisinya disertai dengan indikasi berikut:
Tak sedikit pula orang mengalami perut bunyi terus padahal sudah makan. Lantas, kenapa perut bunyi terus padahal sudah makan? Simak informasi selengkapnya dalam uraian artikel di bawah ini.

Kenapa Perut Bunyi Terus Padahal Sudah Makan?

Menurut laman Flo, penyebab perut bunyi karena adanya makanan, cairan, atau gas melewati usus. Dalam usus, semua makanan yang dikonsumsi nantinya akan difermentasi oleh bakteri baik di berbagai bagian usus.
Salah satu efek samping dari proses itu adalah keluarnya gas bersamaan dengan udara yang ditelan saat makan. Karena usus berlubang, gas dan udara yang ikut masuk bergerak melaluinya akan membuat usus mengeluarkan suara gemuruh yang dikenal sebagai borborygmus.
ADVERTISEMENT
Istilah borborygmus ini diambil dari bahasa Yunani kuno “borboryzein” yang berarti "bergemuruh” dan telah dipakai sejak tahun 1790-an. Borborygmus merupakan hal yang normal dan bisa terjadi oleh semua orang.
Ilustrasi perut bunyi terus. Foto: Pixabay
Meski demikian, menurut laman Healthline, pencernaan yang tidak lengkap atau lambat dan konsumsi makanan tertentu juga dapat berkontribusi pada borborygmus.
Selain itu, perut yang bunyi terus juga dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu. Lantas, perut sering bunyi pertanda sakit apa?
Perut bunyi terus bisa jadi pertanda tubuh mengalami masalah kesehatan apabila disertai dengan gejala lain seperti nyeri, sembelit, atau diare. Disadur dari Medical News Today, kondisi yang dapat menyebabkan perut bunyi meliputi:
ADVERTISEMENT
Apabila mengalami hal ini, segera konsultasikan ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan diagnosis dengan meninjau riwayat kesehatan dan memeriksa keparahan gejala pasien.
Selain itu, dokter juga akan melakukan auskultasi untuk mendengar suara perut melalui stetoskop. Adapun beberapa tes yang mungkin diperlukan untuk mendiagnosis perut bunyi, di antaranya:

Bagaimana Cara Menghilangkan Bunyi Perut?

Ilustrasi perut bunyi terus. Foto: Pixabay
Merangkum laman Medical News Today, berikut beberapa cara menghilangkan bunyi perut yang terjadi secara terus-menerus dan bisa dilakukan di rumah:

1. Minum air

Minum segelas air bisa menjadi solusi efektif untuk perut keroncongan, terutama jika tidak memungkinkan untuk makan pada saat itu.
Air membantu proses pencernaan sekaligus mengisi perut. Kedua tindakan ini membantu mencegah perut keroncongan atau meredam suaranya, setidaknya.
ADVERTISEMENT
Untuk hasil terbaik, air harus diminum perlahan sepanjang hari. Mengkonsumsi dalam jumlah besar dalam waktu singkat dapat menyebabkan suara gemericik dari perut.

2. Makan sesuatu

Setelah perut kosong untuk beberapa saat, suara menggeram mungkin bisa jadi pertanda bahwa sudah waktunya untuk makan lagi. Mengonsumsi makanan kecil atau camilan dapat meredam suara untuk sementara.
Adanya makanan di perut juga menurunkan volume perut yang menggeram. Jika perut keroncongan terjadi secara teratur atau terjadi pada waktu yang sama setiap hari, itu mungkin merupakan tanda bahwa perlu makan lebih teratur.
Beberapa orang mungkin diharuskan makan 4 sampai 6 porsi kecil sehari, bukan 3 kali makan besar standar, untuk mencegah rasa lapar dan perut kembung.

3. Kunyah perlahan

Pencernaan dimulai dari mulut, melalui tindakan fisik mengunyah makanan. Perut keroncongan, yang terkait dengan gangguan pencernaan, dapat dicegah dengan mengunyah makanan lebih teliti dan makan lebih lambat.
ADVERTISEMENT
Mengunyah makanan dengan benar juga mengurangi jumlah udara yang tertelan, yang mencegah gas dan gangguan pencernaan.

4. Batasi gula, alkohol, dan makanan asam

Alkohol, makanan manis, dan makanan asam dapat memicu bunyi perut. Gula, seperti fruktosa dan sorbitol, sangat berbahaya bagi tubuh. Makanan asam, termasuk buah jeruk dan kopi, juga diketahui menyebabkan perut keroncongan.
Sementara alkohol dapat mengiritasi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan suara perut. Alkohol juga bisa meningkatkan produksi asam dan menyebabkan peradangan pada lapisan perut. Mengonsusmi alkohol dengan dosis yang tinggi dapat menunda pengosongan lambung dan menyebabkan sakit perut.
Ilustrasi perut bunyi terus. Foto: Pixabay

5. Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan gas

Hindari makanan dan minuman tertentu yang menghasilkan gas lebih banyak daripada yang lain. Mungkin bermanfaat untuk menghilangkan satu makanan atau minuman pada satu waktu untuk menunjukkan dengan tepat sumber kelebihan gas dan suara bising usus.
ADVERTISEMENT
Jika perut bunyi disebabkan oleh gas dalam jumlah besar, yang bergerak melalui saluran pencernaan, hindari makanan dan minuman ini dapat mengatasi masalah borborygmus. Makanan dan minuman yang menghasilkan gas antara lain:

6. Temukan intoleransi makanan

Intoleransi terhadap makanan tertentu dapat meningkatkan gas dan perut keroncongan. Misalnya, intoleransi laktosa disebabkan oleh kekurangan laktase, enzim yang membantu mencerna laktosa.
Sekitar 65 persen orang mengalami kesulitan mencerna laktosa, meskipun prevalensinya sangat bervariasi di antara populasi etnis dan ras.
Cara terbaik untuk mengelola intoleransi makanan adalah dengan menghindari makanan yang menyebabkan gejala. Orang dengan perut keroncongan kronis harus mendiskusikan kemungkinan intoleransi makanan dengan dokter mereka.

7. Berlatih mengontrol porsi makan

Perut keroncongan dan suara-suara lain yang dihasilkan perut mungkin menjadi lebih terdengar setelah makan besar, terutama mengonsumsi makanan kaya lemak, gula, daging merah, dan makanan lain yang mungkin sulit dicerna.
ADVERTISEMENT
Makan dalam porsi kecil dengan interval yang lebih teratur, bersama dengan mengunyah makanan secara menyeluruh selama makan, dapat membantu mengontrol makan agar tidak berlebihan.

8. Berjalan-jalan setelah makan

Berjalan-jalan setelah makan telah terbukti membantu proses pencernaan dengan mempercepat laju pengosongan perut. Pengosongan yang lebih cepat ini dapat mengurangi perut keroncongan.
Jalan-jalan setelah makan juga dapat bermanfaat bagi pencernaan dengan cara lain. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki 20 menit 15 menit setelah makan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Namun, aktivitas berintensitas tinggi harus dihindari segera setelah makan.

9. Tetap tenang

Perut keroncongan suaranya bisa lebih jelas apabila seseorang sedang dalam kondisi stres. Stres diketahui dapat meningkatkan aktivitas usus, terlepas dari apakah perut sudah penuh atau kosong.
ADVERTISEMENT
Stres juga dapat menjadi penyebab lambatnya proses pencernaan dan berkontribusi pada gejala gangguan pencernaan, termasuk mulas dan suara perut.
Orang dapat mengurangi tingkat kecemasan dan stres dengan bermeditasi, berlatih latihan pernapasan dalam, dan menggunakan teknik relaksasi otot progresif.

10. Mengatasi masalah pencernaan

Penyakit mendasar yang lebih serius, seperti infeksi atau penyumbatan usus, juga bisa menjadi penyebab borborygmus. Oleh karena itu, jika perut bunyi terus dan disertai dengan tanda atau gejala lain, penting untuk menemui dokter untuk diagnosis dan rencana perawatan yang akurat.
IBS juga sering menjadi penyebab perut keroncongan dan mengatasi kondisi mendasar ini mungkin satu-satunya cara untuk mengurangi suara-suara ini.
(NDA)