Cinta yang Tak Melulu Itu

14 Februari 2017 9:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bunga untuk valentine. (Foto: Myriams-Fotos/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunga untuk valentine. (Foto: Myriams-Fotos/pixabay)
Hari ini, 14 Februari dianggap sebagian orang sebagai hari kasih sayang. Selamat untukmu yang merayakan.
ADVERTISEMENT
Konon, peringatannya 14 Februari didasari oleh kematian seorang klerik di Kerajaan Romawi. Namanya, bisa diduga, adalah Valentine. Kematiannya ialah muara dari aksi beraninya menolak titah sang Raja Romawi saat itu, Claudius II.
Claudius mengharamkan pernikahan, melihat bahwa rekrutmen pasukan militernya terhambat karena laki-laki tak ingin meninggalkan istri dan keluarganya untuk berperang. Valentine, yang menolak titah sang raja dan tetap menikahkan muda-mudi secara sembunyi-sembunyi, dijatuhi hukuman pancung.
Ia mati tepat pada 14 Februari 278 Masehi.
Saint Valentine by Bassano (Foto: Commons Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Saint Valentine by Bassano (Foto: Commons Wikimedia)
Jack B. Oruch, dalam St. Valentine, Chaucer, and Spring in February, menyebut bahwa asosiasi pertama peristiwa matinya Valentine dengan tema “cinta dan romansa” dimulai oleh Geoffrey Chaucer. Chaucer, lewat karyanya berjudul Parlement of Foules tahun 1382, menuliskan sebuah potongan sajak.
ADVERTISEMENT
For this was on St. Valentine's Day,
when every bride cometh there to choose his mate.
Sajak tersebut dibuatnya untuk peringatan pertunangan Raja Richard II dan Anne dari Bohemia, dengan mengandaikan pertemuan kedua insan seperti pertemuan burung-burung di Inggris pada mula musim kawin.
Dimulai dari situ, 14 Februari terus identik dengan Hari Valentine, lewat tukar hadiah, surat, cokelat, dan buket bunga.
Ilustrasi bunga mawar. (Foto: pixel2013/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunga mawar. (Foto: pixel2013/pixabay)
Dalam perkembangan selanjutnya, asosiasi Hari Kasih Sayang didominasi buat dua muda-mudi yang dirundung asmara.
Padahal kita tahu cinta kasih tak pernah melulu itu. Justru dari awal, sekitar abad 17-an, Hari Kasih Sayang bukan cuma soal dua orang muda-mudi. Ia bisa saja kepada orang tua, keluarga, dan siapapun-itu-orang-yang-anda-sayang.
ADVERTISEMENT
Bagi kami jelas: cinta dan kasih sayang tak punya dan tak pernah butuh batasan.
Ia bisa untuk siapa saja, dari siapa saja, dan melalui siapa saja. kumparan, di salah satu hari baik yang bertepatan dengan masa tenang pilkada ini, mengajak anda rileks sejenak, melupakan pertarungan menyebalkan soal politik dan kuasa, dan sekejap tenggelam dalam uar rasa yang melenakan menyenangkan.
Mari bersantai di sini, di kolam cinta
Rayakan Hari Valentine bersama pasangan. (Foto: thinkstockphotos)
zoom-in-whitePerbesar
Rayakan Hari Valentine bersama pasangan. (Foto: thinkstockphotos)