Nani Sate Sianida Bawa Alquran Kecil Tiap Sidang

Nani Aprilliani, terdakwa kasus sate sianida di Bantul (kanan) saat ditemui di LPP Yogyakarta, Senin (13/12/2021). Foto: Erfanto/Tugu Jogja

Nani Aprilliani, terdakwa kasus sate sianida di Bantul, dijatuhi hukuman 16 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Bantul. Seperti yang diketahui, kasus sate sianida ini menewaskan seorang anak dari drver ojek online.

Nani bercerita bagaimana perasaannya selama proses hukum kasus yang menyandungnya itu. Ia mengatakan jika proses persidangan yang dilalui membuat energi dan pikirannya kacau. Bahkan saat proses persidangan hingga menunggu keputusan memang membuat pikirannya sering blank.

"Saya sering terlihat berdiri terus diajak ngomong. Dan saya ndak jawab itu," tutur Nani, Senin (13/12/2021).

Sudah 8 bulan ia hidup di dalam penjara membuatnya semakin tersadar dengan arti kehidupan. Dirinya mengaku lebih dekat dengan Tuhan. Jika tidak terjadi peristiwa ini maka ia yakin akan terjadi kekacauan demi kekecauan lain dalam dirinya.

Nani mengaku kini lebih rajin untuk beribadah segala amalan yang diajarkan dalam Islam coba ia lakukan. menjelang pembacaan putusan, Nani mengaku lebih giat untuk menjalankan sholat tahajud. Bahkan ia menjalani puasa sebagai bentuk harapan agar hukuman yang harus ia jalani bisa lebih ringan dari tuntutan Jaksa.

"Selama di dalam sini. Saya tahajud terus, puasa terus," terang dia.

Kepala LPP Yogyakarta, Ade Agustina mengungkapkan salah satu warga binaanya tersebut benar-benar mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi apa yang terjadi dan menghadapi vonis. Nani sangat tekun beribadah baik sholat ataupun amalan sunah lainnya.

"Jadi dekat dengan Tuhan. Bahkan setiap kali jalani sidang selalu pegang Alquran kecil," ungkap dia.