Pemda DIY Perketat Screening untuk Antisipasi Varian Baru Omicron

Konten Media Partner
11 Juni 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pemda DIY melalui Dinas Kesehatan DIY dan OPD terkait, terus mengupayakan antisipasi atas munculnya varian baru Omicron BA.4 dan BA.5. Dinas Kesehatan terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan sembari mempersiapkan laboratorium yang memiliki kemampuan Whole Genome Sequencing (WGS).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajoen Setyaningastuti mengatakan varian baru BA4 dan BA5 masih masuk dalam keluarga Omicron. Artinya tingkat severenity (keparahan) rendah dan penularannya bisa jadi tanpa gejala. Dari 8 kasus yang sudah ada di Indonesia, 1 kasus statusnya sedang, 1 ringan, lainnya tanpa gejala.
"Ini sudah ditemukan di Bali dan DKI Jakarta,” tutur dia, Sabtu (11/06) siang.
Pada agenda yang juga dIhadiri secara daring oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan itu, Pembajoen menambahkan meski belum ditemukannya kasus varian baru di DIY, Pembajoen akan melakukan pengetatan screening di pintu kedatangan luar negeri. Dari 8 kasus varian baru di Indonesia, beberapa penyebabnya adalah dari perjalanan luar negeri.
Menurutnya, terungkalnya 8 kasus varian baru tersebut bermula dari skrining dengan menggunakan WGS. Dan ia memastikan jika BBTKLPP, FKKMK-UGM, RSUD Sardjito, siap lakukan hal tersebut. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengirimkan sampel dari mereka yang punya gejala mirip Omicron.
ADVERTISEMENT
"Sampel tadi akan dikirimkan ke laboratorium tadi,” jelasnya.
Pembajoen menambahkan pihaknya sekarang harus memperketat adalah pintu kedatangan luar negeri di YIA. Oleh karenanya, pihaknya bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk screening. Meskipun pelaku perjalanan sudah lolos di negara asal, tetap akan dilakukan skrining.
Terkait dengan peningkatan kasus pada sekolah-sekolah di Bantul akibat adanya pengetatan screening, Pembajoen mengatakan langkah tersebut dapat direplikasi di kota/kabupaten lain. Meskipun di Bantul juga sampling, tidak semua sekolah, hanya sekolah tertentu berdasar lacakan kasus.
"Itu secara epidemiologi juga baik untuk dilakukan, hanya konsekuensinya kasus kita akan naik. Tapi tadi berdasar arahan Bapak Gubernur, meningkatkan screening itu juga baik, kita tetap menjaga. Walaupun banyak, tapi kan ada justifikasinya,” jelas Pembajoen.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, salah satu upaya antisipasi yang dapat dilakukan adalah percepatan booster. Pembajoen akan terus menggenjot dan berkoordinasi dengan institusi pendidikan. “Terutama UGM, mahasiswanya banyak yang mulai datang untuk tatap muka, yang belum booster, kita akan lakukan booster. Dengan Dinas Dikpora DIY juga sudah koordinasi untuk memulai dengan institusi pendidikan SMP dan SMA yang sudah masuk sekolah, termasuk kerja sama dengan BINDA. Kita kan vaksinasi kedua dan pertama sudah bagus, apalagi lansia. Mudah-mudahan nanti booster juga meningkat,"terang dia.(erl)