Konten dari Pengguna

Aksi Borong Big Company di Balik Performa Bitcoin Tembus Rp500 Juta

Wiji Nurhayat
Juru tulis mengenai perkucingan, digital marketing, aset kripto, dan perkeretaapian.
7 Januari 2021 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wiji Nurhayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bitcoin/Dok: Pcmag
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin/Dok: Pcmag
ADVERTISEMENT
Harga Bitcoin di awal tahun 2021 bikin geleng-geleng kepala. Ya, harganya menembus level tertinggi sepanjang masa yaitu Rp500 juta.
ADVERTISEMENT
Bahkan hingga siang ini, harga Bitcoin di market Indodax terus bergerak naik menjadi Rp525 juta. Performa apik dari Bitcoin di awal tahun 2021 sudah bikin kamu cuan kan?
Apabila dihitung secara tahunan (year on year), harga Bitcoin sudah naik lebih dari 400%. Sebagai catatan, awal tahun 2020 harga Bitcoin hanya sekitar Rp90 jutaan.
Lantas banyak teman saya yang bertanya, faktor apa sih yang bikin hara Bitcoin makin strong di awal tahun 2021?
Kalau ditanya apa faktornya tentu banyak. Misalnya Bitcoin adalah aset yang pasokan terbatas dan pasti. Perlu dicatat, Bitcoin hanya diciptakan 21 juta keping saja. Saat ini yang sudah berhasil ditambang sekitar 18,5 juta keping.
ADVERTISEMENT
Nah logikanya, ketika suplai atau pasokan aset tersebut terbatas dan permintaannya terus meningkat, maka harganya akan terus naik. Perumpamaannya, ini diibaratkan seperti barang langka yang ingin banyak dimiliki orang. Tentu saja, harganya meningkat dong. Benar kan?
Hal inilah yang menjadi alasan orang-orang tertarik menjadikan Bitcoin sebagai aset untuk investasi. Selain itu, Bitcoin bisa dibeli atau ditransaksikan secara instan atau seketika. Bitcoin juga relatif sangat mudah untuk dijual kembali jadi sangat liquid dibandingkan aset lain seperti properti.
Lantas apakah hal tersebut merupakan faktor utamanya? Mungkin iya. Tetapi ada alasan lain yang bikin harga Bitcoin makin kuat seperti Iron Man.
Market Bitcoin di Indodax/Dok: Pribadi
Yap, banyak perusahaan besar alias big company yang borong Bitcoin.
ADVERTISEMENT
Misalnya Tudor Investment Corp, Square Inc, Citibank, hingga Microstrategy. Nama perusahaan terakhir yaitu Microstrategy terbilang jor-joran dalam membeli Bitcoin dalam jumlah besar.
Microstrategy Inc adalah perusahaan terbuka yang listing di bursa saham Amerika Serikat, NASDAQ, sudah membeli Bitcoin sebanyak 55.226 BTC. Total nilai mencapai USD600 juta atau Rp 8,8 triliun.
Adapun pembelian pertama diumumkan pada 11 Agustus 2020 untuk 21.454 Bitcoin dengan harga keseluruhan USD250 juta. Kemudian selang 17 jam kemudian kembali memborong 16.796 Bitcoin dengan total USD175 juta.
ADVERTISEMENT
Selain aksi borong Bitcoin dengan jumlah besar oleh big company, perusahaan keuangan seperti Paypal juga menyediakan fitur pembayaran dengan aset kripto. Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan keuangan dan perbankan di Amerika Serikat yang diperbolehkan mengelola aset kripto, termasuk Bitcoin. Ini membuat harga Bitcoin makin perkasa.
Momen-momen ini yang terjadi di sepanjang tahun 2020. Karena momen tersebut membuat permintaan Bitcoin menjadi masif dan harganya pun terus naik.
Bitcoin masih sangat mungkin meningkat lagi pada tahun ini. Bitcoin telah melewati halving day atau pembatasan pasokan di tingkat penambang pada tahun lalu. Dampaknya baru akan terjadi pada tahun 2021 ini. Jadi bersiapkan mengambil cuan banyak dari Bitcoin.