Mau Banyak Libur Panjang? Sekolah di Prancis Saja!

Wili Kurniawan
Full time dad. Part time diplomat. Spent 3 years working in Marseille
Konten dari Pengguna
18 Maret 2021 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wili Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia amat berat untuk para peserta didik. Mas Mendikbud Nadiem Makarim pun mengakui diperlukannya penyederhanaan kurikulum akibat banyaknya silabus dan kebijakan mengajar yang sangat ketat. Terlebih semenjak pandemi Covid-19, metode pembelajaran jarak jauh membuat para siswa harus berada di depan layar HP atau komputer berjam-jam setiap hari.
ADVERTISEMENT
Kurikulum yang berat acapkali membuat para siswa bosan sekolah. Sayangnya jumlah hari libur sekolah juga tidak banyak. Selain hari libur nasional dan cuti bersama, hari libur sekolah di Indonesia hanya ada di tiap akhir semester, yang masing-masing 2 minggu lamanya. Terlebih Pemerintah sudah memutuskan untuk memotong jumlah cuti bersama tahun ini.
Nah, anak-anak sekolah di Prancis sepertinya tidak merasakan penderitaan yang sama dengan anak Indonesia. Hari libur sekolah di Prancis sangat banyak, bahkan totalnya bisa mencapai 5 bulan dalam setahun! Jumlah hari sekolah di Prancis hanya sebanyak 144 hari dalam setahun, jauh lebih sedikit dari rata-rata negara maju lainnya yang berjumlah 187 hari.
Mau tahu apa saja hari libur sekolah di Prancis? Yuk kita cek satu per satu.
ADVERTISEMENT
Libur Setiap Hari Rabu
Salah satu aktivitas ekstrakurikuler anak sekolah yang bisa diikuti di Marseille, Prancis, adalah wall climbing (Photo Credit: pixy.org)
Sekolah libur tiap hari Rabu sudah menjadi tradisi sejak abad ke-19 di Prancis. Pada awalnya, hari Rabu didedikasikan agar para pelajar dapat mempelajari katekese (catechism), yakni nilai-nilai dan norma agama Katolik. Dalam perkembangannya, libur sekolah tiap hari Rabu dimanfaatkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah.
Guna meningkatkan kualitas pendidikan dan mengejar ketertinggalan, Pemerintah Prancis sudah berkali-kali berupaya menambah jam pelajaran, termasuk mengatur agar anak sekolah dapat masuk pada hari Rabu. Kebijakan ini mendapat tentangan keras dari kalangan masyarakat dan penyelenggara sekolah. Akhirnya sejak tahun 2017, sekolah di Prancis dapat memilih untuk masuk setengah hari pada hari Rabu atau tetap libur dengan menambah jam pelajaran di hari lain.
ADVERTISEMENT
Libur Perayaan Toussaint selama 2 minggu
Ibadah misa yang dilakukan di Sanctuaires Notre-Dame de Lourdes (Photo Credit: Wikimedia Commons)
Hari raya Toussaint atau All Saints’ Day merupakan penanda pertengahan semester 1 yang biasanya dirayakan pada tanggal 1 November. Bagi para penganut agama Katolik, hari raya ini merupakan momen spesial untuk menghormati para leluhur dengan melakukan ziarah dan menabur bunga di atas makam.
Tidak tanggung-tanggung, hari raya Toussaint memberikan libur selama 2 minggu bagi anak-anak sekolah. Sebagian anak-anak menghabiskan waktu liburnya dengan mempersiapkan diri menyambut hari Halloween dengan membeli atau menyewa berbagai kostum. Bagi sebagian keluarga lainnya yang merupakan umat Katolik taat, hari libur Toussaint diisi dengan mengunjungi Sanctuaires Notre-Dame de Lourdes, salah satu lokasi ziarah umat Katolik yang terkenal akan penampakan Bunda Maria di hadapan gadis petani bernama Bernadette Soubirus pada tahun 1858.
ADVERTISEMENT
Libur Natal dan Akhir Semester 1 selama 2 minggu
Berbagai hiasan dan lampu menghiasi kota Strasbourg, Prancis, selama penyelenggaraan Marché de Nöel tiap akhir tahun (Photo Credit: Nicolas Vollmer/Flickr)
Liburan ini juga dirasakan oleh siswa di Indonesia, meski jumlah harinya bervariasi antara sekolah negeri dengan swasta. Sebagai tradisi di banyak negara-negara Eropa, dalam rangka menyambut natal banyak diadakan festival dan pasar rakyat yang menjual berbagai pernak-pernik hiasan natal, pakaian, dan juga panganan khas musim dingin yang berbeda-beda di tiap negara.
Setiap kota di Prancis juga tidak ketinggalan memiliki pasar malam menyambut natal dan tahun baru, yang lebih dikenal dengan nama Marché de Nöel. Di kota Strasbourg, terdapat salah satu Marché de Nöel tertua yang sudah diselenggarakan selama 436 tahun lamanya. Pasar natal di Strasbourg juga merupakan yang terbesar di Eropa yang didatangi sekitar 2 juta orang tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Di tiap Marché de Nöel di Prancis, sangat sering kita temukan makanan dan minuman khas seperti vin/chocolat chaud (minuman anggur/coklat hangat yang dibumbui rempah-rempah), gaufre (sejenis wafel), atau nougats (jajanan yang dibuat dari madu, putih telur, dan kacang almond).
Libur Musim Dingin selama 2 minggu
Salah satu resort ski di wilayah Chamonix, area perbatasan Prancis dan Swiss, selalu ramai dikunjungi saat libur musim dingin (Photo Credit: Sergii Gulenok/Flickr)
Tidak sampai 2 bulan setelah libur akhir tahun, anak sekolah di Prancis kembali menikmati liburan selama 2 minggu. Kali ini, sekolah diliburkan untuk menikmati libur musim dingin (vacances d’hiver).
Pada musim liburan ini, seluruh tempat ski di Prancis akan ramai dipadati oleh wisatawan. Industri resort dan sekolah ski merupakan industri yang besar di Prancis, terutama yang berada di area pegunungan Alpen yang berbatasan dengan negara Swiss dan Jerman. Anak-anak sekolah biasanya akan mengikuti kursus ski dan menghabiskan liburan selama minimal 3 hari di resort ski bersama keluarganya.
ADVERTISEMENT
Libur Musim Semi selama 2 minggu
Workshop kerajinan tanah liat menjadi salah satu opsi menghabiskan waktu libur musim semi secara produktif dan mengasah kreativitas anak (Photo Credit: www.dandymanchot.fr/Creative Commons License)
Seiring pergantian suhu dari dingin menjadi hangat, para siswa di Prancis diberikan libur lagi selama 2 minggu untuk menikmati musim semi. Biasanya liburan ini jatuh pada pertengahan April.
Pada periode ini, biasanya anak-anak diikutkan dalam berbagai program workshop dan kursus singkat oleh orang tuanya. Kebanyakan workshop ditujukan untuk mengasah sisi kreativitas anak-anak seperti membuat kerajinan tanah liat, melukis, dan banyak pilihan lainnya. Para siswa yang sudah agak besar bahkan mengisi waktu dengan magang di toko atau restoran, supaya mereka sudah mengenal dunia kerja sedari dini.
Libur Pont d'Ascension selama 4 hari
Gedung Palais des Festivals yang menjadi icon penyelenggaraan Festival Film Cannes. Festival ini rutin diadakan pada awal bulan Mei (Photo Credit: Dokumentasi Pribadi)
Bagi umat Kristiani, Kenaikan Isa Almasih (Ascension) merupakan peristiwa Tuhan Yesus Kristus naik ke surga 40 hari setelah kebangkitan (yang dikenal juga dengan Paskah). Di Prancis, peringatan Ascension ini selalu jatuh di hari Kamis dan diikuti dengan libur nasional selama 4 hari (Kamis s.d. Senin) atau yang disebut juga dengan Pont d’Ascension. Biasanya di awal bulan Mei.
ADVERTISEMENT
Libur Pont d’Ascension sudah merupakan tradisi di Prancis sejak zaman Romawi, ketika agama Katolik Roma masih sangat dominan. Sampai sekarangpun, tidak pernah ada wacana untuk menghapuskan hari libur ini.
Libur selama 4 hari, ditambah cuaca yang sudah mulai panas, menjadikan momen ini sangat pas dihabiskan bersama keluarga dengan bermain di pantai. Bagi yang tinggal di Prancis bagian selatan, banyak warga yang berlibur singkat menikmati cahaya matahari dan laut biru di wilayah Côte d’Azur seperti di Marseille, Nice, Cannes, dan Monaco. Kebetulan, pada masa ini juga rutin dilaksanakan Festival Film Cannes yang terkenal itu.
Libur Musim Panas selama 2 bulan
Melihat kebun bunga dan memetik lavender di wilayah Provence, selatan Prancis, merupakan destinasi wisata utama tiap musim panas (Photo Credit: Dokumentasi Pribadi)
Ini adalah periode liburan paling lama yang dinikmati para pelajar di Prancis. Libur musim panas biasanya dilakukan pada saat tahun ajaran berakhir di awal Juli sampai dengan awal September. Tak jarang banyak juga sekolah yang memulai libur musim panasnya sejak akhir bulan Juni.
ADVERTISEMENT
Seiring liburnya anak sekolah, para orang tua juga banyak yang mengambil jatah cuti tahunannya pada masa ini dan melakukan traveling sekeluarga, baik dalam negeri Prancis maupun ke negara-negara lainnya, termasuk ke Indonesia. Praktis, masa musim panas merupakan masa yang paling tidak produktif di Prancis seiring banyaknya pegawai yang cuti. Meski demikian, musim panas juga merupakan penggerak roda perekonomian besar bagi negeri ini, terutama dari sektor pariwisata.
Demikian penjabaran jenis-jenis hari libur sekolah yang dinikmati oleh para pelajar di Prancis. Bagaimana? Tertarik untuk pindah sekolah ke Prancis? Meski menyenangkan, bagi para orang tua siap-siap saja ya mengeluarkan anggaran ekstra untuk liburan dan mendaftarkan anak-anak di berbagai program di luar sekolah, supaya anak-anak juga tidak bosan di rumah terus.
ADVERTISEMENT