Mesin-mesin Besar Pengganti Manusia di Xinjiang

13 Mei 2017 10:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Rival Tech. Itulah nama sebuah pabrik modern berteknologi canggih di Jinteng Street, Urumqi --ibu kota Xinjiang, China.
ADVERTISEMENT
Di pabrik yang terletak di utara Urumqi itu, terlihat dan terasa betapa kemajuan teknologi buatan manusia sungguh luar biasa.
Rival Tech jadi bukti kemapanan Xinjiang masa kini. Ia memproduksi alat-alat yang terbuat dari plastik, dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar dunia seperti ExxonMobil dan Nestle.
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Baru saja masuk ke kawasan pabrik, bau cat menyengat terhirup hidung. Kemudian, segera terlihat seperangkat rangkaian mesin produksi yang menjulang, memenuhi ruangan seluas lapangan sepak bola.
Mesin-mesin itu memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Semua pabrikan Jerman dengan teknologi kelas satu. Fungsinya: guna membuat plastik film berkualitas tinggi untuk aneka kebutuhan sehari-hari seperti kantong belanja, bungkus popok bayi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Setelah melihat-lihat mesin “pencakar langit” itu, mesin pencetak di dalam ruangan tak kalah hebat dan canggih.
Dengan mesin itu, setiap harinya, tak perlu lagi banyak orang untuk memproduksi puluhan ribu produk.
Sepanjang mata memandang, hanya ada 6 orang di ruangan: 2 pria asal Jerman, dan 4 orang pekerja lokal.
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Mrs. Shi, salah satu petinggi pabrik, mengatakan saat ini Rival Tech berusaha mengembalikan kejayaan Xinjiang seperti ketika era Jalur Sutera dulu menjadi tumpuan.
Xinjiang memang merupakan pendukung utama The Silk Road Economic Belt yang diinisiasi oleh pemerintah China.
"Semua yang ada di sini kualtiasnya nomor satu," tutur dia.
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Peran manusia di pabrik ini hanya sebagai penggerak dan pengawas. Pekerja di sini bahkan ada yang tugasnya hanya menumpukkan produk siap jual ke dalam kardus. Proses lainnya dilakukan oleh mesin.
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
Ini hari kedua kumparan (kumparan.com) mengunjungi Xinjiang bersama puluhan wartawan dari negara lain seperti Pakistan, Afghanistan, Austria, Finlandia, dan beberapa negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Kantor Informasi Pemerintah Wilayah Otonomi Xinjiang Uygur, China mengajak kami untuk bernostalgia tentang kawasan yang pernah dilalui Jalur Sutera ini.
*Laporan wartawan kumparan.com Wisnu Prasetiyo dari Urumqi, Xinjiang, China
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan.)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang. (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan.)
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat kemegahan Rival Tech di Urumqi, Xinjiang (Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan)