Konten dari Pengguna

Darurat Kasus DBD, Mahasiswa KKN Undip Melakukan Metode 3M di Masyarakat!!

Yusparizal Nurya
Active student of S1 public health study program at Diponegoro University. I am an active student of public health, especially in the specialization of epidemiology and tropical diseases. In addition, I also have a hobby or interest in art.
11 Agustus 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusparizal Nurya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1.1 Foto Bersama Peserta Program Kerja Monodisiplin KKN
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1.1 Foto Bersama Peserta Program Kerja Monodisiplin KKN
Gambar 1.2 Pemaparan Materi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1.2 Pemaparan Materi
ADVERTISEMENT
Batang (20/07/2024) - DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini sangat mengancam kesehatan masyarakat, terutama di daerah tropis seperti Indonesia, di mana kondisi lingkungan mendukung perkembangbiakan nyamuk. Desa Bakalan, terutama Dusun Kertosari, memiliki kondisi lingkungan yang dapat menjadi sarang nyamuk jika tidak diurus dengan baik. Selain itu, masyarakat dusun ini rentan terhadap penyebaran DBD karena kurangnya kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan bersih. Oleh karena itu, program ini dibuat untuk memberikan edukasi dan solusi yang praktis dan mudah diterapkan untuk membantu masyarakat mencegah DBD.
ADVERTISEMENT
Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD dan cara pencegahannya. Diharapkan bahwa masyarakat akan dididik tentang pentingnya tindakan pencegahan, seperti penerapan metode 3M, untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit
Kegiatan dimulai tepat pada pukul 09.00 WIB dengan sambutan dari mahasiswa penggerak program, Yusparizal Nurya. Setelah menyampaikan sambutan, dilanjutkan dengan penjelaskan latar belakang program dan seberapa pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD. Setelah perkenalan, acara berlanjut dengan membahas penyakit DBD, mulai dari definisinya, gejalanya, hingga bagaimana penyakit tersebut berdampak pada kesehatan.
Peserta juga diajarkan tentang metode 3M: Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang. Sarang nyamuk yang berkembang biak di air tergenang dapat dihilangkan dengan rutin menguras tempat penampungan air. Salah satu langkah penting lainnya adalah menutup wadah air dan barang bekas yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Terakhir, dapat mengurangi kemungkinan tempat bersarang nyamuk dengan mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik dan kaleng yang tidak terpakai.
ADVERTISEMENT
Warga sangat antusias dan aktif dalam sesi tanya jawab selama kegiatan berlangsung. Mereka bertanya tentang banyak hal, mulai dari cara menguras bak mandi dengan benar hingga cara mendaur ulang barang bekas yang aman dan tidak berbahaya. Selain itu, percakapan berkembang mengenai bagaimana metode 3M ini dapat diterapkan di lingkungan rumah masing-masing, termasuk cara melibatkan anggota keluarga lain dalam pencegahan DBD. Sesi ini berlangsung sekitar 30 hingga 45 menit dan berlangsung dalam suasana yang interaktif dan ceria.
Warga Dusun Kertosari diharapkan mendapatkan manfaat jangka panjang dari kegiatan ini. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah penyakit demam berdarah (DBD), lingkungan desa diharapkan lebih sehat dan aman dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Diharapkan program ini juga dapat menjadi contoh bagi dusun-dusun lain untuk menerapkan prosedur pencegahan DBD yang sederhana namun berhasil. Diharapkan upaya pemberantasan DBD dapat berjalan dengan lebih baik dan berkesinambungan jika mahasiswa, perangkat desa, dan warga bekerja sama.
ADVERTISEMENT