Optimalkan Asupan Nutrisi untuk Mencegah Stunting

Afifah Afrah Azzahra
saya adalah seorang mahasiswa semester 1 yang sedang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Kesehatan Masyarakat
Konten dari Pengguna
15 November 2021 21:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afifah Afrah Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pixabay.com
ADVERTISEMENT
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang menyebabkan anak terlihat lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Faktor utama penyebab stunting pada anak adalah kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang lama sejak 1000 hari pertama kehidupan anak. Selain itu, stunting juga dapat disebabkan oleh rendahnya akses terhadap sanitasi dan air bersih, rendahnya akses untuk mendapatkan makanan bergizi, rendahnya akses ke pelayanan kesehatan, dan keadaan pangan dan sumber protein yang buruk.
ADVERTISEMENT
Stunting dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan fisik pada anak yang mungkin akan menimbulkan gejala sosial, menghambat kemampuan kognitif anak, membuat anak lebih rentan untuk terserang penyakit, dan dapat menyebabkan obesitas, jantung, stroke, dan diabetes ketika dewasa.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, misalnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan anak, memberikan pola asuh yang baik kepada anak, intervensi gizi spesifik, memberikan edukasi tentang inisiasi menyusu dini, pemberian ASI eksklusif, memberi makanan tambahan untuk ibu hamil, mengkonsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia pada ibu hamil, pemberian MPASI di usia 6-24 bulan pada balita, memantau pertumbuhan balita di posyandu, dan memberikan imunisasi yang lengkap bagi anak.
ADVERTISEMENT
Intervensi gizi spesifik dapat berupa memberikan edukasi dan penyuluhan kepada para orang tua, menyediakan akses ke pelayanan kesehatan, mendapatkan sanitasi dan air bersih yang layak untuk digunakan, dan memberikan pendidikan tentang gizi serta pengasuhan terhadap kesehatan reproduksi seksual pada remaja.
Pemenuhan nutrisi yang optimal pada anak dan ibu hamil untuk mencegah stunting dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan yang seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna. Yang termasuk ke dalam kategori 4 sehat 5 sempurna adalah makanan pokok, sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, dan susu. Di dalam nutrisi yang seimbang juga harus terdapat minimal setidaknya karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Karbohidrat bermanfaat untuk sumber energi yang utama bagi tubuh. Protein berperan dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan janin, terutama jaringan dan organ. Lemak berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas insulin pada ibu hamil. Protein juga berperan penting bagi ibu hamil dalam membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim saat hamil. Vitamin dan mineral berfungsi mengurangi risiko penyakit pada ibu hamil dan janin serta memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi ketika mengandung.
ADVERTISEMENT
Sumber nutrisi untuk karbohidrat bisa didapatkan dari nasi, jagung, singkong, ubi, sagu, talas, mie, bihun, makaroni, dan lain-lain. Sumber lemak didapatkan melalui alpukat, keju, ikan sarden, telur, minyak zaitun, dan lain-lain. Sumber protein bisa berasal dari ikan, telur, ayam, daging, udang, kerang, susu, keju, dan lain-lain. Vitamin yang dikonsumsi dapat berupa vitamin A untuk membantu pertumbuhan anak, menjaga daya tahan anak, dan membantu mencegah infeksi penyakit.
Selain sumber nutrisi yang disebutkan tadi, ada beberapa nutrisi yang juga penting untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, di antaranya kalsium, zat besi, asam folat, DHA dan omega-3. Kalsium berfungsi untuk pembentukan dan kepadatan tulang bayi. Zat besi berguna untuk memastikan tersedianya cukup oksigen pada janin dan ibu hamil dan untuk mencegah anemia gizi. Asam folat bermanfaat untuk mengurangi risiko cacat saat bayi lahir yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sumsum tulang belakang, otak, dan saraf. DHA dan omega-3 untuk membantu perkembangan otak dan kognitif bayi.
ADVERTISEMENT
Kalsium bisa bersumber dari susu, yogurt, keju, kacang almond, bayam, brokoli, dan lain-lain. Nutrisi di asam folat bisa ditemukan pada hati, kacang merah, kuning telur, pisang, brokoli, pepaya, bayam, alpukat, asparagus, kubis, buah but, jeruk, sayuran hijau, dan lain-lain. Zat besi bersumber dari bayam, kacang hijau, sereal, hati ayam, hati sapi, daging sapi, tiram, kentang, udang, kacang kedelai, kacang merah, ikan, tempe, telur, dan lain-lain.
Oleh karena itu, asupan nutrisi yang optimal dan cukup berperan sangat penting untuk mencegah stunting. Pencegahan sebaiknya dilakukan ketika pada masa awal kehamilan dengan menerapkan pola makan yang seimbang dan mencukupi kebutuhan nutrisi anak ketika dalam masa pertumbuhan.
Ayo, mari bersama kita cegah stunting demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik lagi!
ADVERTISEMENT
Referensi
dr. Astuti Giantini, S. M. (2021). Stunting Adalah Masalah Kita.
RI, K. K. (2018). Cegah Stunting, itu Penting. Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI, 1-27.