Di Francesco Berharap pada Dzeko yang Nokturnal

25 Oktober 2018 23:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edin Dzeko gagal menyelamatkan Roma. (Foto: Reuters/Ciro De Luca)
zoom-in-whitePerbesar
Edin Dzeko gagal menyelamatkan Roma. (Foto: Reuters/Ciro De Luca)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konsistensi, sejauh ini, masih belum jadi kawan baik untuk Roma. Gambarannya seperti ini: Pada pertandingan Liga Champions matchday ketiga lalu, mereka sukses menghajar CSKA Moskva dengan skor 3-0. Akan tetapi, beberapa hari sebelumnya, mereka dipaksa menelan kekalahan 0-2 oleh SPAL yang bermain dengan sepuluh pemain.
ADVERTISEMENT
Jatuh-bangunnya penampilan Roma itu bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, mereka juga pernah dikalahkan Bologna 0-2, tetapi pada pekan berikutnya sukses menang 3-1atas Lazio di Derby della Capitale. Situasi ini membuat pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, bingung bukan kepalang.
"Ya, begitulah timku. Setelah bermain bagus di babak pertama melawan SPAL, ketika ada masalah sedikit saja muncul, permainan mereka langsung hancur lebur. Lalu, kami pun kehilangan arah," kata Di Francesco.
"Walau demikian, kami tampil bagus di laga melawan CSKA, termasuk bagaimana kami mampu menekan dan menekan secara konstan. Kami menemukan ritme permainan, menampilkan sepak bola yang bagus, dan sukses menghasilkan banyak peluang," lanjutnya.
Masalah inkonsistensi yang menimpa Roma ini, menurut Di Francesco, ada sangkut pautnya dengan inkonsistensi yang dialami oleh sang penyerang andalan, Edin Dzeko. Di Francesco bahkan berani menyebutkan bahwa pemain asal Bosnia-Herzegovina itu lebih suka bermain di waktu-waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
"Sepertinya dia lebih nyaman bermain di malam hari. Dia adalah pemain yang luar biasa dan ini bukan cuma soal penyelesaian akhir. Dia juga mampu memimpin permainan tim dan melayani rekan-rekannya," ujar sang pelatih.
Eusebio Di Francesco di laga vs AC Milan. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Eusebio Di Francesco di laga vs AC Milan. (Foto: REUTERS/Stefano Rellandini)
"Sebagai seorang profesional, dia sangat fantastis. Persiapan prapertandingannya selalu pas. Ketika dia sedang tampil buruk, dia memang bakal terlihat malas, tetapi ketika sedang punya determinasi tinggi, dia tak terhentikan," imbuh ayah winger Sassuolo, Federico Di Francesco, itu.
Soal Dzeko yang lebih suka bermain di malam hari, pernyataan Di Francesco tadi bukanlah tanpa alasan. Berdasarkan statistik yang dikumpulkan oleh harian Il Messagero, 67,5 persen gol yang dicetak oleh Dzeko datang dari pertandingan-pertandingan yang dimulai selepas pukul tujuh malam.
ADVERTISEMENT
Nah, pada pertandingan Serie A pekan kesepuluh nanti, Roma akan menghadapi Napoli dalam Derby del Sole yang kebetulan bakal digelar pada pukul 20:30 malam waktu Italia atau 02:30 WIB. Mampukah Dzeko menjadi pembeda di laga tersebut sekaligus mengangkat Roma dari posisi tujuh klasemen sementara? Menarik untuk dinantikan.