Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Saat belajar berpuasa, umumnya anak ingin minuman dingin dan segar saat berbuka. Minum soda yang diberi tambahan es misalnya.
ADVERTISEMENT
Tapi tahan dulu, Moms. Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya Anda pikir 10x sebelum memberikan soda pada anak (atau pada anggota keluarga lainnya) sebagaimana dilansir laman Healthy Child. Apa saja?
1. Nol nutrisi

Soda mengandung nol nutrisi, sementara kalori dan gulanya justru tinggi sehingga bisa menyebabkan obesitas. Minum soda dengan intensitas tinggi, juga bisa menyebabkan gangguan gula.
2. Menekan nafsu makan
Peminum soda jadi kurang nafsu makannya. Padahal nafsu makan anak sangat penting. Anak yang kehilang nafsu makan dikhawatirkan akan kekurangan asupan bergizi.
3. Menyebabkan dehidrasi
Soda memiliki sifat diuretik dehidrasi yang bisa meningkatkan intensitas buang air kecil dan diwaktu bersamaan menyebabkan tubuh kekurangan cairan tubuh.

4. Mengikis kalsium
ADVERTISEMENT
Bahan yang cukup dominan dalam soda yaitu fosfor bisa berdampak buruk mengikis kalsium. Bahkan, diketahui pada orang yang banyak mengonsumsi soda dimungkinkan potensi patah tulang lebih rentan. Tidak ingin kan, ini terjadi pada anak-anak Anda yang justru sedang dalam masa pertumbuhan?
5. Kerusakan gigi
Sifat asam pada soda bisa menyebabkan kerusakan gigi, gigi berlubang, hingga mampu melarutkan email gigi hanya dalam 20 menit.
6. Radang lambung
Konsumsi soda secara berlebihan atau setiap hari juga dapat mengganggu keseimbangan asam basa lambung pada anak. Sehingga, radang lambung dan gangguan pada lapisan duodenum atau bagian pendek usus halus yang menghubungkan ke lambung bisa mungkin terjadi.
7. Menganggu perkembangan otak

Dalam sekaleng soda setidaknya mengandung sebanyak 56 miligram kafein. Jumlah yang cukup tinggi itu, bisa menyebabkan gangguan fisik dan keseimbangan neurokimia dalam perkembangan otak anak-anak.
ADVERTISEMENT
8. Gangguan endoktrin
Aspartame yang terdapat dalam soda bisa menganggu kelenjar endoktrin. Lebih lanjut, bisa memicu berbagai dampak negatif lain, seperti malnutrisi, gondok, hipertensi, hingga risiko munculnya tumor ganas di sistem pencernaan.

Nah, banyak kan, risikonya? Apalagi jika soda diminum langsung ketika kondisi perut masih kosong atau buka puasa. Laman Goody Feed menyebut, perut mengeluarkan asam yang berguna membantu mencerna makanan. Namun, saat perut kosong hanya akan ada asam tambahan yang dimasukkan ke dalam sistem pencernaan tubuh.
Maka, soda yang memiliki kandungan asam dan karbon dioksida tinggi jika dikonsumsi anak pada kondisi perut kosong bisa menyebabkan luka bakar pada lambung akibat kondisi lambung yang terlalu asam. Pada kondisi itu, reaksi kram perut dan rasa sakit yang tak tertahankan.
ADVERTISEMENT
Jadi bagaimana, Moms? Masih mau membiarkan anak minum soda saat berbuka puasa? Lebih baik, pilih minuman hangat dan yang lebih sehat ya.