Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebut saja namanya Ayana. Tinggi badannya memang tak menjulang bak model, tapi perawakannya molek padat berisi. Wajahnya teduh, tak menyiratkan aura binal. Berpakaian agak terbuka namun masih dalam kadar wajar.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Ayana menceritakan pengalamannya menjadi sugar baby saat usianya masih 18 tahun. Berawal dari bekerja sebagai SPG di salah satu event perusahaan mobil, perempuan asal Jakarta ini terlena dengan ajakan berkenalan hingga bertukar nomor telepon dengan pelanggan. Telepon itu berujung dengan hubungan seks untuk memenuhi hasrat si pria.
Semula Ayana mengaku takut menjalin hubungan semacam itu. Namun mendengar penuturan teman-temannya yang mengaku mudah mendapatkan banyak uang tanpa harus kerja keras, Ayana pun tertarik.
"Lihat teman banyak yang seperti itu jadi tertarik untuk jadi sugar baby," ujar Ayana, saat ditemui kumparan di kediamannya, Selasa (26/6).
Mulanya, Ayana mengaku hanya iseng, namun seiring berjalannya waktu, ia mengambil peran lebih dalam. Perempuan yang kini berusia 23 tahun itu akhirnya menjadi partner merengguk birahi.
ADVERTISEMENT
"Enggak usah kerja capek-capek buat dapatin uang, cuma nemenin aja sudah dapat duit. Kalau ada yang lebih gampang kenapa harus yang susah," tutur Ayana.
Gaya hidup glamour yang sebelumnya tak tersentuh, kini bisa ia selami. Makeup branded, pakaian-sepatu-tas branded, perhiasan, hingga keinginan jalan-jalan ke luar negeri tercapai semenjak mengenal dunia gelap yang mengantarkannya bertemu sugar daddy .
"Paling ke Singapore, Bali, Malaysia doang sih. Yaa paling lama seminggu, dan memang sampai semuanya dibayarin sama dia, sampai baju-bajunya juga dibayarin juga sama dia, pernah dapet cincin juga tapi sudah saya jual," ucapnya.
Ayana juga kerap diberi uang tunai dengan nominal variatif dengan kisaran Rp 5 juta hanya untuk menemani makan siang dan nonton di bioskop. Permintaannya terhadap sesuatu juga selalu dipenuhi oleh sugar daddy-nya.
Ayana menyebut komunikasinya dengan sugar daddy tidak seperti layaknya orang pacaran. Sugar daddy-nya hanya menghubungi Ayana seminggu sekali.
ADVERTISEMENT
Begitu juga pertemuannya dengan sugar daddy hanya sekali dalam seminggu. Pasalnya si sugar daddy harus membagi waktu dengan keluarganya. Alasan lainnya supaya tidak ketahuan jejaknya dengan keluarga.
"Paling seminggu sekali kalau weekdays dan harus siang-siang. Kalau weekend itu sudah pasti enggak bisa, ya karena pasti mereka sudah punya istri, dan emang enggak bisa ketemu juga karena mereka sama keluarganya," jelasnya.
Mulai lelah dan memutuskan insaf
Namun di balik uang yang banyak dan barang-barang branded yang ia punya, di dalam lubuk hatinya terdapat pergolakan untuk menyudahi semua yang ia lakukan dengan para pria.
"Pas ingin berhenti itu kayak gimana ya, lama-lama capek menjalankan kehidupan yang seperti ini," ujar Ayana, saat ditemui dikediamannya, Selasa (28/6).
ADVERTISEMENT
Imbalan yang didapat dari melayani syahwat pria dewasa sangat besar namun cepat habis tanpa ia sadari penggunaannya. Ayana mengaku uang panasnya yang kerap digunakan untuk mentraktir temannya, tak membuatnya merasa betul-betul bahagia.
"Namanya juga punya uang banyak dari uang panas. Itu kayak kita punya uang berapapun pasti ujung-ujungnya habis, terus satu sisi capek kayak gini terus, makan mewah kadang rasanya jadi biasa aja, berbeda dengan makan mewah dari hasil yang halal," tuturnya.
Ayana menuturkan dirinya kerap kali memikirkan perasaan keluarga sugar daddy-nya . Ia tak ingin anak dan istri dari pria dewasa tersebut memergoki dirinya saat berdua dengan pria itu.
Di balik lihainya menemani pria dewasa dengan status memiliki anak dan istri, Ayana sebenarnya menakutkan hal tersebut akan terjadi pada kehidupannya saat berkeluarga nanti. Ia juga tak menginginkan kekasihnya berperilaku seperti lelaki hidung belang.
ADVERTISEMENT
Akhirnya setelah lama berkecimpung dengan sugar daddy, Ayana memutuskan membuka lembaran baru. Kini Ayana memang sudah jauh dari lingkungan yang membuatnya buta arah. Kekasih dan teman-temannya yang mengetahui masa kelamnya juga turut mendukung perubahan yang dilakukan Ayana.
Namun bukan berarti perubahannya berjalan dengan mulus, masih ada beberapa sugar daddy yang mengubunginya untuk mengajak memenuhi hasrat nafsu.
"Sekarang nolak lah pasti kalau diminta untuk nemenin om, tapi emang sih mereka suka nanyain ada teman saya yang mau diajak kenalan sama dia apa enggak. Ya kalau temen saya mau, saya kenalin, lalu saya temenin untuk bertemu dengan pria itu," jelasnya.
Di lain sisi, Ayana memang menyimpan rapat kehidupan masa lalunya dengan para pria dewasa. Walaupun dahulu ia sepakat untuk tidak mengumbar hubungannya dengan para pria dewasa dengan tidak berfoto bersama. Namun rasa khawatir selalu menghantui dirinya.
ADVERTISEMENT
"Enggak pernah ketahuan sama keluarga si cowok itu, karena kita kan enggak pernah show off juga kan, enggak pernah foto-foto yang kayak gimana gitu,” ujarnya.
Menjadi sugar baby bertahun-tahun tidak membuatnya mempunyai perasaan sayang terhadap sugar daddy-nya. Ayana berkomitmen hubungannya dengan para sugar daddy hanya untuk sebatas uang.
------------------------------------------------
Jangan lewatkan kisah Sugar Daddy melalui tautan di bawah ini.
ADVERTISEMENT