Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mengapa kita ingin buang air besar?
Jawabannya: karena ingin. Tapi, mengapa kita ingin buang air besar?
ADVERTISEMENT
There’s always a reason behind. Berikut penjelasan ilmiahnya.
Keinginan seseorang untuk buang air besar muncul akibat proses pencernaan di dalam tubuh. Secara singkat, proses pencernaan manusia diawali saat makan.
Makanan dihancurkan di dalam mulut dengan bantuan gigi, kemudian masuk ke esofagus (saluran yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung), untuk selanjutnya diteruskan ke lambung.
Di dalam lambung, proses pencernaan dilakukan secara kimiawi dengan bantuan enzim-enzim yang ada di sana. Berikutnya, makanan diteruskan ke usus halus.
Dalam usus halus, zat-zat yang terkandung dalam makanan diserap. Sementara sisa-sisa hasil pencernaan makanan yang tak terserap, diteruskan ke usus besar, untuk selanjutnya dikeluarkan melalui anus.
Di dalam usus besar, ada bagian yang membesar, yakni ampula, yang menjadi tempat penampungan tinja sementara.
ADVERTISEMENT
Saat ampula telah penuh, otot-otot pada dinding usus besar memberikan rangsangan untuk mengeluarkan tinja melalui anus. Rangsangan ini dipengaruhi oleh saraf-saraf pada dinding usus besar. Ketika itulah tubuh manusia akan memperoleh sinyal untuk buang air besar.
Sinyal tersebut berupa rasa mulas. Kondisi mulas ini menyebabkan seseorang merasa ingin buang air besar, dan memang seharusnya demikian karena mulas itu merupakan pertanda adanya sisa makanan yang harus segera dibuang ke luar tubuh.
Saat buang air besar, manusia mengejan. Kondisi mengejan menyebabkan otot dada, diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut), otot dinding abdomen/rongga perut, dan diafragma pelvis (tulang panggul) menekan saluran pencernaan.
Ketika mengejan, pernapasan berhenti sejenak, sebab paru-paru menekan diafragma dada ke bawah untuk turut memberi tekanan pada tinja.
ADVERTISEMENT
Akibat tekanan dari berbagai otot itulah, tinja yang tertampung dalam usus besar, tepatnya di ampula, akhirnya keluar.
Lega…
Kenali lebih baik kotoranmu di sini