Gerak Cepat Pariwisata Kabupaten Belitung

28 Juli 2019 9:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Titik Temu Belitung 2019 Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
com-Titik Temu Belitung 2019 Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
Mendapat julukan sebagai Negeri Laskar Pelangi, Belitung atau Belitong patut berbangga sebab tak ada wilayah lain yang mampu mengikutinya. Ya, julukan ini melekat padanya berkat film garapan Riri Riza yang berjudul Laskar Pelangi yang pernah naik daun tahun pada 2008 lalu.
ADVERTISEMENT
Namun di sisi lain, Belitong juga harus bekerja ekstra untuk keluar dari pandangan tersebut. Karena sejatinya Belitung tak selalu merujuk pada objek wisata bekas lokasi syuting Laskar Pelangi saja. Tapi masih ada sederet keindahan lainnya yang tersimpan di dalam pulau yang diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata itu.
Dilantik sejak 31 Desember lalu, Sahani Saleh dan wakilnya Isyak Meirobie pun harus berlari cepat membenahi pariwisata, khususnya Kabupaten Belitung tempatnya mengabdi. Dihubungi kumparan belum lama ini, Isyak membagikan pengalaman dan programnya untuk memajukan pariwisata tempatnya memimpin.
"Saat ini dalam Perda RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) terbaru dari Kabupaten Belitung menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas utama," katanya saat mengawali perbincangan.
com-Pulau Belitung Foto: Shutterstock
Ada beragam cara dan upaya yang mereka kerjakan. Misalnya saja saat ini Sahani dan Isyak tengah mempersiapkan program tahunan yaitu Satu Desa Satu Destinasi Wisata atau yang disingkat Tusena.
ADVERTISEMENT
Isyak menuturkan di Kabupaten Belitung terdapat 42 desa dan 7 kelurahan. Desa-desa yang ada sudah ia dan Sahani survei lalu dianalisis serta memberikan pendampingan untuk membangun sebagai desa wisata
"Tahun ini akan ditetapkan 10 desa wisata prioritas di Kabupaten Belitung," tambah alumni Universitas Tarumanegara itu.
Selain ditetapkan sebagai desa prioritas, desa-desa tersebut juga harus memiliki daya tarik. Misalnya, mengembangkan ekonomi kreatif dengan menawarkan pengalaman menanam sayur, memanen dan mengolahnya menjadi makanan.
"Kami terus menambah atraksi dan wisata berbasis experience tadi seperti edukasi membuat terindak (topi khas Belitung) dan membuat tikar lais dari pandan dan banyak lagi. Semua itu akan kami programkan dalam paket wisata wajib yang diterapkan para travel agent," jelasnya.
Isyak Meirobie, Wakil Bupati Kabupaten Belitung Foto: Isyak Meirobie
Perhatiannya terhadap atraksi wisata tak hanya berhenti pada desa wisata saja. Pada September mendatang pemerintah setempat juga meluncurkan loket penjualan tiket dengan sistem pembayaran cashless payment yang dikelola BUMD. Loket ini akan tersedia untuk penyeberangan ke pulau-pulau terkenal dan favorit di Belitung.
ADVERTISEMENT
"Dengan satu sistem akan memastikan bahwa kapal tersebut memiliki izin, memenuhi standar keselamatan serta menerapkan pelampung tanpa harus menambah biaya dan asuransi jiwa bagi setiap penumpang," ucap Isyak.
Kemudian ada juga pembangunan smart island berbasis digital dengan memasang CCTV. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman pada wisatawan.
"Langkah terbesar yang kami lakukan yakni bersama-sama dengan BP Geopark Belitung dan para pemangku kepentingan mudah-mudahan bisa meraih status dan legitimasi sebagai UNESCO Global Geopark. Bukan hanya membuat semua mata dunia tertuju ke Belitung tapi juga memastikan bahwa pariwisata Belitung dibangun dengan mengedepankan cinta lingkungan, cinta alam dan kelestarian bumi," tuturnya.
Suasana di Tebat Rasau, Belitung. Foto: Bella Cynthia/kumparan
Kemudian Sahani, Isyak dan jajarannya juga bersinergi dengan Badan Pekerja Geopark Nasional Belitung yang baru dinilai oleh tim assesor dari UNESCO dengan target Belitung (Kabupaten Belitung dan Belitung timur) bisa menjadi salah satu UNESCO Global Geopark di dunia dan satu satunya di Indonesia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Selain memperhatikan soal atraksi, Isyak dan tim juga menyoroti pembangunan akses. Wakil bupati berusia 40 tahun ini terus melobi pihak maskapai untuk membuka rute penerbangan baik sebagai hub maupun gerbang masuk. Dan kini, usahanya membuahkan hasil karena ada rute penerbangan langsung dari Bandung ke Belitung yang mengudara sebanyak 4 kali dalam seminggu.
Sementara dari laut, Isyak menjelaskan bahwa sudah menjajaki perusahaan cruise. "(Mereka) sudah datang untuk survei beberapa kali," katanya.
Dari darat ada transportasi umum yang sudah berbasis aplikasi digital. Pemerintah Belitung juga menyediakan shuttle bus gratis dari bandara ke tempat wisata dan memberikan kemudahan saat menyewa mobil dengan harga standar yang tersedia di bandara H.A.S Hanandjoeddin.
Tarsius di Bukit Peramun, Pulau Belitung. Foto: Andari Novianti/kumparan
Terakhir dari sisi amenitas, Isyak mengatakan bahwa pengembangan hotel semakin banyak. Untuk tahun ini akan dibuka hotel bintang 5 di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang yang menjadi bagian dari 10 Bali baru.
ADVERTISEMENT
"Selain itu pembenahan SDM lokal melalui sekolah formal dan pelatihan terus kami lakukan. Meningkatkan kualitas layanan wisata agar hospitality semakin kuat serta kreasi ekonomi berbasis kreatifitas semakin beragam," tambah wakil bupati yang terjun di DPRD Kabupaten Belitung sejak umur 26 tahun ini.
"Akses, atraksi dan amenitas terus menjadi koreksi kami setiap saat," ucapnya.
Meski begitu, tak hanya akses, atraksi dan amenitas saja yang perlu diperhatikan. Produk wisatanya pun tak boleh luput dari monitor. Kulitas layanan dan presentasi, kemudahan informasi bagi calon wisatawan maupun wisatawan secara digital dan di lapangan pun harus sama mudahnya.
"Banyak orang bermimpi di malam hari, tapi hanya sedikit yang bangun dipagi hari untuk mewujudkannya. Belitung akan jadi yang bangun dan merencanakan serta berlari mewujudkannya," tutup Isyak.
ADVERTISEMENT