Konten Media Partner

Melihat Foto-foto Kebencanaan 'Tanah Retak' di Museum Tsunami Aceh

13 Desember 2019 16:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat foto yang dipajang pada pameran foto kebencanaan bertema 'Tanah Retak' di lantai 2 Museum Tsunami Aceh, Jumat (13/12). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat foto yang dipajang pada pameran foto kebencanaan bertema 'Tanah Retak' di lantai 2 Museum Tsunami Aceh, Jumat (13/12). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati 15 tahun Tsunami Aceh, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh menggelar pameran foto kebencanaan. Sebanyak 61 foto dipajang pada pameran bertema 'Tanah Retak' yang dipusatkan di lantai 2 Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Pameran foto kebencanaan yang berlangsung mulai hari ini, Jumat (13/12) hingga dua hari ke depan, Minggu (15/12), digelar atas kerja sama PFI Aceh dengan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
Ketua PFI Aceh, Bedu Saini, mengatakan kegiatan pameran foto kebencanaan tersebut merupakan agenda tahunan PFI Aceh dalam rangka memperingati gempa dan tsunami Aceh 26 Desember 2004, dengan menampilkan 61 foto yang dipajang.
Warga melintas di antara foto-foto yang dipajang pada pameran foto kebencanaan 'Tanah Retak' di Museum Tsunami Aceh, Jumat (13/12). Foto: Suparta/acehkini
Pameran foto kebencanaan bertema 'Tanah Retak' dalam rangkaian peringatan 15 tahun Tsunami Aceh di lantai 2 Museum Tsunami, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Bedu menjelaskan, pihaknya sengaja mengambil tema 'Tanah Retak' karena untuk mengingatkan bahwa Aceh salah satu daerah yang rawan akan bencana. Foto yang dipamerkan, juga terkait semangat kebangkitan warga Aceh pasca-tsunami.
"Ini merupakan agenda tahunan PFI Aceh yang bekerja sama dengan BPBA, pameran ini juga mengingatkan kita untuk 'tidak lupa' dengan kejadian yang meluluhlantakkan Aceh, kini kita harus lebih bersiap diri untuk itu." kata Bedu Saini, pada pembukaan pameran foto di Museum Tsunami, Jumat (13/12).
Pameran foto kebencanaan bertema 'Tanah Retak' di lantai 2 Museum Tsunami Aceh, Jumat (13/12). Foto: Suparta/acehkini
Pengunjung menggunakan kursi roda melintas di antara foto-foto yang dipajang pada pameran foto kebencanaan 'Tanah Retak' di Museum Tsunami. Foto: Suparta/acehkini
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi, menyatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan pameran foto kebencanaan tersebut. Kegiatan tersebut sebagai bentuk sikap 'melawan lupa' dari masyarakat Aceh terhadap bencana tsunami yang maha dahsyat pada 26 Desember 2004 silam.
ADVERTISEMENT
"Daratan Aceh pernah bergetar kuat, meruntuhkan pondasi-pondasi di atasnya menghantarkan ombak gergasi yang merenggut nyawa ratusan ribu warga," ujar Sunawardi.
Pameran foto kebencanaan bertema 'Tanah Retak' yang diadakan PFI Aceh dalam rangkaian peringatan 15 tahun Tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Peristiwa 15 tahun lalu itu, menurutnya, harus menjadi pelajaran berharga untuk menyadarkan bahwa daratan Aceh adalah surga yang rawan bencana.
"Kini kita bangkit. Berdiri tegak menguatkan literasi dan mitigasi bencana. Kali ini kita lakukan dengan mengadakan pameran foto kebencanaan 'Tanah Retak' temanya," sebut Sunawardi.
Pameran foto kebencanaan dalam rangkaian peringatan 15 tahun Tsunami Aceh di Museum Tsunami, 13-15 Desember 2019. Foto: Suparta/acehkini
Pameran foto kebencanaan di lantai 2 Museum Tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Ada 61 foto yang dipajang pada pameran foto kebencanaan 'Tanah Retak' di Museum Tsunami. Foto: Suparta/acehkini
Pelajar melihat maket Museum Tsunami Aceh yang berada di antara pajangan foto pada pemeran foto kebencanaan 'Tanah Retak' di Museum Tsunami. Foto: Suparta/acehkini
Pameran foto kebencanaan 'Tanah Retak' dalam rangkaian peringatan 15 tahun tsunami Aceh akan berlangsung hingga Minggu (15/12). Foto: Suparta/acehkini