news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerintah Aceh Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kabupaten/Kota

Konten Media Partner
5 Desember 2019 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Aceh, Taqwallah, mengawali kunjungan kerja evaluasi Dana Desa dan Gerakan BEREH di Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (5/12). Foto: Dok. Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Aceh, Taqwallah, mengawali kunjungan kerja evaluasi Dana Desa dan Gerakan BEREH di Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (5/12). Foto: Dok. Humas Aceh
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah, mengawali kunjungan kerja evaluasi Dana Desa dan Gerakan Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH) di Kabupaten Aceh Tamiang. Dalam kunjungan itu, Sekda menggelar pertemuan evaluasi Dana Desa dengan 700 lebih pejabat struktural, perangkat desa dan para pendamping serta undangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula DPRK Aceh Tamiang, Kamis (5/12), Taqwallah menyatakan bahwa Dana Desa digulirkan untuk pembangunan serta pemberdayaan masyarakat. "Oleh karena itu, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menginstruksikan para pengambil kebijakan untuk memaksimalkan penggunaan anggaran Dana Desa, agar cita-cita kemandirian desa dan pemerataan pembangunan berjalan maksimal," sebut Taqwallah, dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12).
Ia mengatakan, para Datok Penghulu atau kepala desa memiliki tugas berat dan mulia, yaitu memaksimalkan penggunaan Dana Desa. "Sesuai dengan cita-citanya, dana ini bertujuan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Datok Penghulu harus memastikan Dana Desa berputar di desa,” ujarnya.
Taqwallah juga mengingatkan agar para Datok Penghulu di Kabupaten Aceh Tamiang untuk memastikan Dana Desa terdistribusi dengan memenuhi prinsip layak, patut, bermanfaat dan berkelanjutan serta memastikan 100 persen bergulir di desa.
Pertemuan membahas evaluasi penggunaan Dana Desa di Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (5/12). Foto: Humas Aceh
"Selain memaksimalkan penggunaannya, para Datok Penghulu juga bertugas untuk memastikan Dana Desa bergulir seratus persen di desa. Untuk itu, Datok Penghulu harus terus berinovasi dalam mengelola Dana Desa, sehingga mampu secara perlahan mengurangi jumlah pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan, Aceh saat ini dihuni oleh 5,2 juta penduduk yang tersebar di 6.497 gampong dalam 289 kecamatan, dengan jumlah 809 mukim di 23 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut sebesar 15,68 persen adalah masyarakat miskin dan 6,35 persen pengangguran.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar penggunaan Dana Desa benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga berhasil guna bagi orang banyak terutama kelompok rentan.
Usai memberikan pembekalan, Sekda Aceh didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh, Azhari; Sekda Kabupaten Aceh Tamiang dan Kepala DPMG Aceh Tamiang meninjau salah satu Badan Usaha Milik Desa, di Kampung Dalam Kecamatan Karang Baru.
Sekda Aceh didampingi Kepala DPMG Aceh saat meninjau salah satu Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Aceh Tamiang. Foto: Humas Aceh
BUMDes yang bergerak di bidang perternakan bebek itu mempekerjakan 8 orang masyarakat setempat. Selanjutnya, rombongan meninjau Puskesmas Karang Baru, Kantor Camat Karang Baru, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Karang Baru, untuk melihat keberlanjutan Gerakan BEREH di Aceh Tamiang.
ADVERTISEMENT
"Cukup puas, sudah banyak yang menggoda. Ini membuktikan Gerakan BEREH yang dicetuskan oleh Pak Plt Gubernur benar-benar dijalankan, karena lingkungan kerja yang BEREH akan sangat berpengaruh bagi kerja-kerja pelayanan para Aparatur Sipil Negara," ujar Taqwallah.
Kepala DPMG Aceh, Azhari, dalam sabutannya menjelaskan bahwa sejak digulirkan pertama kali di tahun 2015, Aceh telah mendapatkan kucuran Dana Desa sebesar 19,9 triliun.
"Sudah Rp 19,9 triliun Dana Desa dikucurkan ke seluruh Aceh. Kita semua tentu berharap dana ini dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Tugas para Datok Penghulu sangat berat, yaitu memastikan Dana Desa tepat rencana, tepat salur, tepat guna, demi kesejahteraan masyarakat," sebut Azhari.
Sementara itu, Datok Penghulu Kampung Dalam Riza Zahri seusai pembekalan menyebutkan bahwa untuk memaksimalkan penggunaan dana desa, selama ini dirinya bersama seluruh perangkat desa terus melakukan pemetaan terhadap masalah dan potensi desa.
Pembekalan terkait penggunaan Dana Desa yang disampaikan Sekda Aceh di Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (5/12). Foto: Dok. Humas Aceh
"Saya bersama seluruh aparatur kampung, terus berupaya memetakan permasalahan kampung dan memetakan potensi di kampung kami. Alhamdulillah, selama ini Dana Desa kami manfaatkan untuk menghidupi Badan Usaha Milik Desa, di antaranya membuat kolam wisata, kolam pancing, keramba apung, sentra pembuatan pavling block, papan bunga, produksi tempe dan kendaraan pengangkut sampah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kampung," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Riza menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Pusat yang telah menggelontorkan Dana Desa. Dia mengaku dana tersebut sangat memberi dampak positif bagi pembangunan kampung dan menumbuhkan sentra ekonomi baru.
"Dana Desa sangat berdampak positif, terutama untuk menekan angka pengangguran karena BUMDes yang kami bangun mampu menyerap beberapa tenaga kerja. Hal ini tentu berdampak bagi pengurangan angka kemiskinan," kata dia.
Selain untuk mendukung BUMDes, kata Riza, Dana Desa Kampung Dalam juga dimanfaatkan untuk mendukung program-program pencegahan dan penanggulangan stunting, terutama kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas, program Rumoh Gizi Gampong dan beberapa kegiatan lainnya.
Riza juga berterima kasih atas pembekalan yang disampaikan oleh Sekda Aceh dan Kepala DPMG Aceh. "Kegiatan hari ini sangat baik, membangkitkan semangat kami para Datok Penghulu. Bimbingan dan materi yang disampaikan Pak Sekda sangat menginspirasi," pungkasnya.[]
ADVERTISEMENT