Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Selain Tes PCR COVID-19, Unsyiah Juga Siapkan RS Darurat Corona di Aceh
31 Maret 2020 9:53 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal, mengatakan Unsyiah memiliki satu unit PCR (Polymerase Chain Reaction) atau alat tes virus corona sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Ia menyebut, alat itu awalnya ditempatkan di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah sebagai bagian dari penelitian akademik. Namun, melihat perkembangan virus COVID-19 di Aceh yang terus merebak, pihaknya memutuskan memindahkan PCR ke Laboratorium Infeksi Unsyiah.
"Kita menyiapkan Laboratorium Infeksi sebagai lokasi untuk pengujian tes COVID-19. Laboratorium ini didukung dengan fasilitas memadai dan ruangan yang sesuai tingkat keamanannya," ujar Samsul dalam keterangannya usai mengunjungi Laboratorium Infeksi dan RSPN Unsyiah, pada Senin (30/3/2020).
Samsul menjelaskan, gedung laboratorium tiga lantai dipersiapkan dengan matang agar alur pengujian tes CIVID-19 berjalan lancar. Bahkan, turut disediakan ruangan khusus dan isolasi jika hal darurat terjadi.
ADVERTISEMENT
Ia menyampaikan unit PCR yang dimiliki Unsyiah mampu menguji 96 sampel dalam kurun waktu 1 jam. Alat tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dan Pemerintah Aceh dalam menangani wabah corona, sekaligus mempersingkat waktu tempuh pemeriksaan yang selama ini dilakukan di Jakarta.
Untuk itu, dirinya akan segera menyurati Kementerian Kesehatan di Jakarta agar izin pengujian segera diterbitkan. "Jika pun suatu saat Aceh harus isolasi dan jalur transportasi dibatasi, insyaallah Aceh masih bisa melakukan pengujian. Sehingga proses pengidentifikasian pasien positif COVID-19 dapat cepat diketahui," sebut Samsul.
Selain itu, sambung Samsul, Rumah Sakit Prince Nayef (RSPN) Unsyiah juga dipersiapkan sebagai rumah sakit darurat penanganan virus COVID-19. Rumah sakit itu nantinya diperuntukkan bagi Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dengan gejala ringan dan sedang.
ADVERTISEMENT
Rektor berharap dua langkah Unsyiah tersebut dapat membantu masyarakat dan pemerintah mempercepat penanganan virus COVID-19. Menurutnya, kondisi saat ini membutuhkan kerja sama dari semua pihak agar situasi dapat kembali pulih seperti sediakala.
"Semua pihak harus mengambil peran untuk memberantas penyebaran virus ini. Kita tidak ingin keadaan semakin buruk. Untuk itu, butuh sinergi dan tolong menolong antar sesama," ujar Samsul.
Sementara itu, Direktur RSPN Unsyiah, dr. Dian Adi Syahputra, menyatakan pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi transit sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan. Tenaga kesehatan juga telah mengikuti simulasi internal penanganan bila berhadapan dengan ODP dan PDP COVID-19.
"Khusus RSPN, kita saat ini sangat intens untuk screening ODP dan PDP. Bila terjadi outbreak di Banda Aceh, maka akan disiapkan sebagai rumah sakit darurat pelayanan COVID-19 untuk PDP kategori ringan dan sedang," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Untuk menjadi rumah sakit pelayanan COVID-19, kami telah meminta tambahan tenaga kesehatan, peralatan, APD standar infeksius sebagai persyaratan utama pelayanan COVID-19," pungkasnya.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini