Suporter Siap Turun ke Jalan Demi Persiraja Bermarkas di Aceh

Konten Media Partner
17 Desember 2019 17:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persiraja menyapa suporter setianya usai pertandingan kandang. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persiraja menyapa suporter setianya usai pertandingan kandang. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Suporter Persiraja mendesak Pemerintah Aceh untuk segera merenovasi Stadion Harapan Bangsa di Aceh yang akan menjadi markas Persiraja berkompetisi di Liga 1 2020. Mereka siap melakukan segala upaya agar Persiraja dapat bermain di Aceh.
ADVERTISEMENT
Desakan Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju (SKULL) dan Persiraja Fans Club yang tergabung dalam Suporter Persiraja Bersatu disampaikan di depan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Senin sore (16/12). Desakan tersebut disuarakan para suporter karena Liga 1 2020 akan bergulir kurang lebih dua bulan lagi.
Dirigen SKULL, Teuku Mufri, menyatakan pihaknya siap turun ke jalan untuk menagih janji Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh. Juga tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penggalangan dana.
Gabungan kelompok suporter Persiraja menyuarakan desakannya agar Stadion Harapan Bangsa segera direnovasi untuk jadi markas Persiraja di Liga 1 2020. Foto: Istimewa
"Dalam hal ini kami akan turun ke jalan, mungkin juga akan turun ke kantor-kantor, kami berusaha menggalang dana untuk merehab stadion kebanggaan masyarakat Aceh," ujar pria yang akrab disapa Ponpi.
Hanya saja, menurutnya, perlu diketahui bersama bahwa bantuan dari pemerintah dalam hal apa pun memiliki mekanisme penganggaran. Saat disinggung mengenai itu, Suporter Persiraja Bersatu berharap ada solusi.
ADVERTISEMENT
Ponpi menjelaskan, hingga kini belum ada tanda-tanda Stadion Harapan Bangsa akan diperbaiki. Padahal, beberapa waktu yang lalu, perwakilan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sudah melakukan verifikasi dan juga telah memberikan laporan tentang apa saja yang mesti diperbaiki Persiraja.
"Kita mendesak Pemerintah Aceh segera merehab SHB sesuai regulasi yang ditetapkan PT LIB, agar Persiraja bisa berkandang di Aceh saat mengarungi kompetisi Liga 1 2020," sebutnya.
Dia menyebut ada pekerjaan rumah (PR) besar yang mesti diselesaikan. Pihak yang terkait dengan Persiraja harus berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan PR membenahi Stadion Harapan Bangsa.
Hal tersebut menurutnya sebagaimana dikatakan perwakilan PT LIB, Somad, beberapa waktu yang lalu saat melakukan verifikasi stadion. Bila Stadion Harapan Bangsa tidak diperbaiki, hal terpahit yang didapatkan Persiraja adalah tidak bisa bermain di Aceh.
ADVERTISEMENT
"Tidak ingin hal buruk itu terjadi, Suporter Persiraja Bersatu mengambil inisiatif cepat untuk membangunkan Pemerintah Aceh," tutur Ponpi.
Ponpi mengatakan bahwa tuntutan mereka memiliki landasan. Sebab saat jamuan makan pemain Persiraja pada Selasa (3/12) malam, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada malam itu telah menyampaikan kepada para pemain untuk cukup berpikir dapat menampilkan performa terbaik dengan fokus latihan. Sedangkan hal-hal lain, seperti dana biar menjadi urusan Presiden Persiraja, Pemerintah Aceh dan pihak terkait.
"Kita tidak ingin Persiraja harus berkandang di luar Aceh atau menjadi klub musafir jika Stadion Harapan Bangsa dianggap tidak memenuhi syarat," ujar dia.
Menurutnya, bila hal itu terjadi menjadi alarm bahaya bagi Laskar Rencong. Berkaca dari Badak Lampung dan Kalteng Putra, kedua klub tersebut terdegradasi, salah satu alasannya adalah karena menjadi klub musafir beberapa saat.
ADVERTISEMENT
"Seperti kita ketahui bahwa masyarakat Aceh sejak lama memimpikan Persiraja berada di kasta tertinggi sepak bola Aceh," ucap Ponpi.
Stadion Harapan Bangsa terlihat dari udara. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Selain mendesak atau menagih janji Plt Gubernur Aceh, Suporter Persiraja Bersatu juga mengultimatum manajemen Persiraja agar tetap fokus pada persiapan tim. Hal ini dikarenakan setelah melihat kondisi terakhir, tidak memungkinkan bagi Persiraja berharap sepenuhnya kepada Plt Gubernur Aceh.
"Berbagai cara mungkin bisa dilakukan dengan terus melobi sponsor, menjual tiket terusan untuk semua tribun," kata Ponpi.
Lebih lanjut, Ponpi menambahkan, selain menagih janji Plt Gubernur Aceh, pihaknya juga terus menggalang dukungan. Salah satunya dari Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
"Kalau di DPRA, beberapa anggota DPRA sudah memberikan dukungan, ikut men-support, jadi rencananya kami akan duduk audiensi juga dengan DPRA. Jadi ini lagi nunggu jadwal kapan DPRA akan menerima para suporter untuk melakukan audiensi di DPRA," pungkasnya.
ADVERTISEMENT