Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Gejala Difteri Pernapasan dan Kulit Serta Faktor Pemicunya
1 Juli 2022 17:57 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, jika kondisi difteri sudah mencapai tahap yang cukup parah, hal ini bisa menyebabkan infeksi di beberapa organ tubuh lain, seperti jantung dan sistem saraf. Bahkan ada beberapa pasien difteri yang mengalami infeksi kulit.
Menurut World Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Di antara angka tersebut, Indonesia turut menyumbang 342 kasus.
Sejak tahun 2011, kejadian luar biasa (KLB) untuk kasus difteri menjadi masalah di Indonesia. Tercatat 3.353 kasus difteri dilaporkan dari tahun 2011 hingga 2016.
Angka ini menempatkan Indonesia menjadi urutan ke-2 setelah India dengan jumlah kasus difteri terbanyak. Dari 3.353 orang yang menderita difteri, dan 110 di antaranya meninggal dunia. Hampir 90% dari orang yang terinfeksi, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap.
ADVERTISEMENT
Menurut laman RSUD Mangusada Kabupaten Badung, dalam upaya mengatasi KLB difteri ini maka dibuatlah Outbreak Response Immunization (ORI) yaitu suatu upaya untuk menciptakan kekebalan komunitas agar masyarakat terhindar dari penyakit difteri.
Sederhananya, pemerintah mulai menertibkan adanya imunisasi atau vaksinasi difteri. Melansir dari CDC, ada beberapa vaksin yang dapat diberikan untuk melindungi tubuh dari bakteri difteri, yakni:
Supaya bisa mendeteksi dini penyakit difteri ini, penting untuk mengetahui gejala-gejala yang dirasakan. Maka itu, simak informasinya pada artikel di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Gejala-Gejala Difteri
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penyakit difteri ini mudah menyebar melalui berbagai macam cara, seperti bersentuhan, bersetubuh, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, seseorang yang sudah dinyatakan mengidap penyakit difteri harus segera mengisolasi diri. Dengan begitu, risiko pengidap untuk menularkan penyakit tersebut berkurang.
Sebelum membahas seperti apa gejala-gejala difteri . Perlu diketahui bahwa difteri pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis, yakni difteri pernapasan dan kulit. Kedua jenis tersebut memiliki gejala yang berbeda-beda.
Menyadur Boston Children Hospital, berikut pengertian singkatnya.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelas, berikut gejala-gejala difteri pernapasan yang dikutip dari laman Medical News Today, berikut informasinya:
Apabila penyakit difteri tersebut memengaruhi kulit atau difteri kulit, berikut ini adalah gejala yang akan dirsakannya, seperti yang dikutip dari laman Ciputra Hospital, di antaranya:
Jika penyakit difteri ini semakin berkembang dan tidak di atasi dengan sebaik mungkin. Bukan tidak mungkin bahwa gejala-gejala tersebut akan memicu munculnya berbagai penyakit lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, berikut beberapa komplikasi penyakit difteri yang perlu untuk diwaspadai:
Bahkan, orang-orang yang selamat dari penyakit ini masih merasakan beberapa keluhan, salah satunya adalah kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal.
Faktor Pemicu Difteri
Penyebaran penyakit difteri bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, berikut beberapa faktor, di antaranya:
ADVERTISEMENT
(JA)