news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Keluar Cairan Setelah 2 Hari Berhubungan Apakah Hamil? Berikut Jawabannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
18 Mei 2022 18:17 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ada beberapa wanita yang mengeluarkan cairan setelah beberapa hari sebelumnya melakukan hubungan intim. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ada beberapa wanita yang mengeluarkan cairan setelah beberapa hari sebelumnya melakukan hubungan intim. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Keluar cairan setelah 2 hari berhubungan apakah hamil? Pertanyaan mengenai setelah berhubungan keluar cairan bening apakah bisa hamil masih cukup sering dipertanyakan oleh para wanita.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa kasus yang dialami wanita, ada beberapa orang yang mengeluarkan cairan setelah beberapa hari berhubungan badan. Lantas, apakah hal tersebut menjadi penanda seseorang sedang hamil? Temukan jawabannya pada pembahasan dalam artikel ini.

Kenapa Beberapa Hari Setelah Berhubungan Keluar Cairan Bening?

Salah satu penyebab keluarnya cairan setelah 2 hari berhubungan adalah perubahan siklus menstruasi. Foto: Unsplash.com
Saat berhubungan badan, biasanya pria maupun wanita akan mengeluarkan cairan orgasme. Menurut Meltem Toker dalam bukunya yang berjudul Hidup Sehat dan Seksualitas, orgasme adalah sebutan yang diberikan untuk keadaan mencapai tingkat kenikmatan tertinggi saat berhubungan seksual.
Selain cairan orgasme, ada jenis cairan lainnya yang keluar saat berhubungan badan, yaitu cairan bening yang berfungsi sebagai pelumas agar alat kelamin pria mudah masuk ke dalam vagina.
Akan tetapi, pada beberapa kasus, cairan bening tersebut masih saja keluar setelah beberapa hari berhubungan badan.
ADVERTISEMENT
Disadur dari buku Tiga Fase Penting Para Wanita karya Ratna DP, berikut macam-macam penyebab keluarnya cairan bening setelah berhubungan badan beberapa hari sebelumnya.

1. Gairah Seksual

Gairah seksual yang tinggi menjadi penyebab umum munculnya cairan bening setelah berhubungan intim. Biasanya, cairan ini berwarna bening atau putih susu. Cairan ini membersihkan, melindungi, dan melumasi vagina.
Beberapa hari setelah berhubungan badan, cairan ini berkemungkinan masih keluar karena tingginya gairah seksual yang mengakibatkan meningkatnya kadar hormon estrogen.
Kadar hormon estrogen yang lebih tinggi tersebut akan mengakibatkan meningkatnya produksi cairan vagina yang lebih banyak.

2. Perubahan Siklus Menstruasi

Perubahan siklus menstruasi dapat menjadi salah satu penyebab munculnya keputihan setelah berhubungan badan. Pada awal dan akhir periode menstruasi, biasanya keluar cairan putih kental.
ADVERTISEMENT
Saat periode tersebut, vagina akan mengeluarkan cairan bening, seperti putih telur. Apabila seorang wanita berhubungan badan pada periode tersebut, cairan bening tersebut akan keluar bahkan hingga beberapa hari ke depannya.

3. Vaginosis Bakterial

Vaginosis bakterial (BV) adalah pertumbuhan berlebih dari bakteri normal vagina. Itu terjadi ketika pH vagina terganggu selama hubungan seksual, douching, atau sering dibersihkan.
Kondisi ini menyebabkan munculnya cairan yang keluar dari vagina. Pada umumnya, kondisi ini memiliki gejala, seperti bau amis yang semakin kuat setelah berhubungan intim, jumlah cairan lebih banyak dari biasanya, rasa gatal, dan terbakar saat buang air kecil.
Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut dan dibantu dengan mengonsumsi antibiotik untuk membunuh bakteri-bakteri yang berlebihan.
ADVERTISEMENT

4. Infeksi pada Vagina

Adanya infeksi pada vagina dapat menjadi penyebab keluarnya cairan bening karena kondisi tersebut dapat merangsang keluarnya cairan berlebih. Biasanya, kondisi ini disertai dengan rasa gatal atau nyeri saat berhubungan seksual.

5. Penggunaan Pil KB

Penggunaan PIL KB merupakan salah satu penyebab meningkatnya produksi cairan bening yang dikeluarkan oleh vagina. Hal ini bisa menyebabkan vagina akan sering mengeluarkan cairan bening.
Itulah beberapa penyebab keluarnya cairan bening setelah beberapa hari sebelumnya melakukan hubungan intim. Lantas, apakah cairan tersebut merupakan tanda seseorang sedang hamil?
Mengutip dari laman Healthline, keputihan dapat menjadi tanda awal kehamilan dan akan terus terjadi selama kehamilan berlangsung bahkan dalam jumlah yang banyak. Jenis keputihan yang keluar pada masa kehamilan disebut dengan leukorea.
Keputihan yang keluar saat awal kehamilan pada umumnya disebabkan oleh adanya perubahan pada bagian serviks yang terjadi. Ketika kehamilan berlangsung, serviks dan dinding vagina akan lebih lunak dari biasanya yang merangsang naiknya produksi cairan keputihan.
ADVERTISEMENT
Lalu, keputihan tanda hamil itu seperti apa? Keputihan pada wanita hamil cenderung keluar dalam jumlah yang banyak dan memiliki warna putih susu hingga kekuningan.
Meskipun keputihan bisa menjadi pertanda kehamilan, tak ada salahnya untuk melakukan tes kehamilan agar mendapatkan hasil yang lebih valid.

Berapa Hari Setelah Berhubungan Muncul Tanda Hamil?

Seorang wanita yang memiliki tanda-tanda hamil. Foto: Pexels.com
Disadur dari laman Medical News Today, jarak tanda kehamilan setelah berhubungan badan dipengaruhi oleh proses pembuahan. Proses pembuahan ini mempengaruhi ada tidaknya janin dalam rahim perempuan.
Pembuahan hanya dapat terjadi jika sel telur dan sperma yang layak bertemu. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuahan tergantung pada apakah rahim sudah berovulasi dan seberapa cepat sperma mencapai sel telur.
Pada umumnya, sperma bisa bertahan dalam saluran reproduksi wanita kurang lebih selama 5 hari. Oleh sebab itu, kehamilan akan terjadi hingga 1 minggu sebelum akhirnya proses ovulasi dimulai.
ADVERTISEMENT
Sel telur sendiri akan bertahan selama 12-24 jam setelah proses ovulasi dilakukan. Artinya, pembuahan dapat terjadi jika hubungan seksual terjadi beberapa hari sebelum ovulasi hingga sekitar 1 hari setelah ovulasi.
Setelah sperma membuahi sel telur, ovulasi pun akan terjadi. Sel telur mulai membelah dengan cepat kemudian berjalan ke tuba falopi dan masuk ke dalam rahim. Sel telur tersebut harus tertanam di dinding rahim.
Setelah pembuahan berhasil dan sel telur tertanam pada dinding rahim, tahapan selanjutnya adalah wanita akan mengalami fase awal kehamilan. Pada fase tersebut, akan terjadi implantasi yang berlangsung selama 6-12 hari setelah ovulasi.
Implantasi tersebut akan mengakibatkan terbentuknya plasenta dan kantung ketuban. Plasenta juga akan mulai melepaskan hormon kehamilan hCG yang bisa dideteksi melalui tes urine.
ADVERTISEMENT

Apa Ciri-Ciri Pembuahan yang Berhasil?

Berubahnya siklus menstruasi merupakan salah satu tanda pembuahan berhasil. Foto: Unsplash.com
Jika pembuahan berhasil, ada sejumlah tanda yang akan dialami. Berikut adalah ciri-ciri atau tanda jika pembuahan berhasil.

1. Keluarnya Bercak Darah

Tanda umum yang biasanya terjadi ketika pembuahan berhasil adalah keluarnya bercak darah. Pendarahan tersebut terjadi akibat adanya proses implantasi. Berikut beberapa ciri pendarahan implantasi:

2. Terlambat Haid

Tanda pembuahan berhasil adalah telatnya menstruasi. Setelah implantasi selesai, tubuh akan mulai memproduksi human chorionic gonadotropin (hCG).
Hormon ini membantu untuk menjaga kehamilan serta menghentikan proses pelepasan telur matang setiap bulan. Akibatnya, seseorang tidak akan mengalami datang bulan.
ADVERTISEMENT

3. Keluarnya Cairan Berlendir

Keluarnya cairan berlendir dari vagina merupakan salah satu pertanda berhasilnya proses pembuahan. Setelah proses pembuahan dan implantasi, produksi progesteron dan estrogen akan meningkat.
Hal ini dapat menyebabkan keluarnya lendir dari vagina yang biasanya menjadi lebih kental, lebih banyak, dan berwarna putih atau kuning.

4. Sering Mual

Gejala atau tanda yang dialami oleh wanita saat pembuahan berhasil adalah sering muncul rasa mual. Akan tetapi, tanda ini tidak terjadi pada semua wanita yang hamil.
Itulah beberapa tanda pembuahan berhasil. Apabila mengalami sejumlah tanda tersebut, segera lakukan tes kehamilan dan periksakan ke dokter untuk memastikan kehamilan dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kemungkinan Hamil Bila Keluar Cairan Bening Setelah Berhubungan Intim

Seorang wanita kemungkinan bisa hamil jika keluar cairan bening setelah berhubungan intim. Foto: Pexels.com
Setelah berhubungan keluar cairan bening apakah bisa hamil? Sebenarnya, keluarnya cairan bening dari vagina setelah berhubungan intim merupakan kondisi yang normal.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini biasanya terjadi karena sisa air mani atau sperma yang mengalir keluar dari vagina ketika wanita duduk atau berdiri akibat mengikuti arah gravitasi.
Sisa cairan ejakulasi yang keluar dari vagina tidak akan mengurangi potensi kehamilan. Mengutip laman Grace Health, sel sperma yang keluar kembali biasanya hanya mengandung cairan semen.
Sperma memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam tubuh wanita selama beberapa hari setelah ejakulasi. Meski sebagian besar sperma akan mati dalam beberapa jam, sel sperma yang sehat dan masih hidup akan bergerak ke arah rahim untuk membuahi sel telur.
Dalam kondisi tersebut, kemungkinan besar sperma yang masih hidup dapat membuahi sel telur yang dilepaskan sehingga terjadi proses pembuahan. Kondisi ini kemungkinan akan menyebabkan Anda hamil.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua cairan yang keluar dari vagina adalah sisa sperma. Jika cairan bening yang keluar memiliki jarak waktu yang cukup lama setelah berhubungan intim, cairan tersebut mungkin merupakan keputihan.
Menurut laman Better Health, keputihan adalah kondisi ketika vagina mengeluarkan cairan berwarna putih atau bening. Jika keputihan tidak disertai dengan bau yang menyengat atau gejala lain, kondisi ini normal terjadi.
Keputihan yang keluar setelah berhubungan intim merupakan respons otomatis tubuh untuk membersihkan area kewanitaan ketika produksi hormon dan gairah seksual meningkat.
Adapun keputihan ini bisa menjadi tanda hamil atau tidak, tergantung dari kondisinya. Keputihan tanda hamil umumnya memiliki ciri-ciri antara lain keluar lebih banyak, muncul setelah masa ovulasi, tekstur lebih kental, dan warnanya lebih pekat.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat bahwa jika ingin memastikan apakah Anda hamil atau tidak, langkah yang paling akurat adalah melakukan tes kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penjelasan lebih lanjut mengenai kondisi Anda.

Tanda Bahaya Bila Keluar Cairan Bening Setelah Berhubungan Intim

Salah satu tanda bahaya bila keluar cairan bening setelah berhubungan intim dan nyeri pada perut bagian bawah. Foto: Pexels.com
Seperti yang sudah dijelaskan, keluarnya cairan bening setelah berhubungan intim merupakan hal yang normal terjadi. Namun, dalam beberapa kasus, keluarnya cairan tersebut juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan atau bahaya yang perlu diwaspadai.
Dirangkum dari laman Everyday Health dan Healthline, berikut adalah beberapa tanda bahaya yang perlu diperhatikan apabila keluar cairan bening setelah berhubungan intim.
ADVERTISEMENT
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, segera periksakan diri ke dokter. Cairan vagina yang keluar disertai dengan gejala lain bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan pada organ intim.
(SAI & SFR)