Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
7 Prinsip Seni Rupa Beserta Penjelasannya
14 Oktober 2020 15:21 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 16 Maret 2023 11:04 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seni rupa adalah salah satu jenis karya seni yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembuatan karyanya, ada sejumlah prinsip seni rupa yang perlu diterapkan.
ADVERTISEMENT
Prinsip seni rupa dapat diartikan sebagai suatu kaidah yang perlu dilakukan dalam proses pembentukan suatu karya seni rupa yang indah.
Lantas, apa saja prinsip-prinsip seni rupa? Simak jawabannya pada pembahasan mengenai prinsip-prinsip-prinsip seni rupa di bawah ini.
Pengertian Seni Rupa
Menurut Mansurdin, S.Sn., M. Hum., dalam bukunya yang berjudul Pembudayaan Literasi Seni Di SD, pengertian dari seni rupa adalah sebuah cabang seni yang hasilnya dapat dinikmati oleh mata dan disentuh dengan tangan.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan oleh indra peraba.
Seni rupa biasanya dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah seni rupa murni dan seni rupa terapan. Selain itu, seni rupa juga dikelompokkan berdasarkan bentuk dari karyanya, yakni seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi.
ADVERTISEMENT
Apa yang Dimaksud Unsur dan Prinsip Seni Rupa?
Secara harfiah, seni merupakan keahlian membuat karya bermutu yang dilihat dari segi keindahan, kehalusan, dan lainnya. Seni memiliki sejumlah cabang, salah satunya adalah seni rupa. Seni rupa juga dapat diartikan sebagai seni pahat seperti patung dan seni lukis.
Dalam membentuk suatu karya seni rupa, dibutuhkan unsur dan prinsip-prinsip tertentu. Unsur dalam seni rupa ialah elemen-elemen yang digunakan dalam proses pembuatan karya seni rupa.
Secara umum, unsur-unsur yang mewujudkan sebuah karya seni rupa terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Unsur fisik adalah bagian yang secara langsung dapat dilihat dan atau diraba dalam sebuah karya seni rupa.
Contoh unsur-unsur fisik dalam seni rupa adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa unsur fisik pada karya seni rupa. Berbeda dengan unsur fisik, unsur nonfisik adalah kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni.
Unsur nonfisik inilah yang disebut sebagai prinsip seni rupa yang banyak digunakan dalam proses pembuatan karya dari seni tersebut.
Kaidah atau aturan baku ini disebut komposisi, berasal dari bahasa latin compositio yang artinya menyusun atau menggabungkan menjadi satu.
Maka, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip seni rupa adalah unsur nonfisik dalam karya seni rupa berupa kaidah atau aturan baku yang diyakini oleh beberapa seniman secara konvensional dapat membentuk sebuah karya seni yang baik dan indah.
ADVERTISEMENT
Jenis-Jenis Prinsip Seni Rupa
Seni rupa memiliki elemen-elemen pokok yang sangat penting di dalamnya, yaitu titik, garis, warna, bentuk, ruang, bidang, dan tekstur. Tak hanya itu, ketika ingin membuat karya seni rupa, ada komposisi atau prinsip yang harus diperhatikan.
Berikut adalah prinsip-prinsip seni rupa yang diterapkan dalam proses pembuatan karyanya.
Baca Juga: 8 Prinsip dan Konsep Seni Rupa Dua Dimensi
1. Kesatuan
Kesatuan dalam seni rupa diartikan sebagai unsur-unsur yang saling berkaitan dengan baik. Keberhasilan sebuah seni rupa dimulai dari rancangannya. Oleh karena itu, seorang seniman dapat melihat terlebih dulu kesatuan dalam rancangannya.
2. Keseimbangan
Keseimbangan dalam seni rupa dapat dilihat dari empat poin, yakni simetris, asimetris, radial/sentral, dan kesan yang diberikan. Keseimbangan ini didapat dari pengelompokkan objek kecil di antara benda besar, penggunaan banyak warna terang dengan sebuah objek berwarna gelap, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
3. Irama/Ritme
Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa pengulangan bentuk, warna, atau motif. Pengulangan ini bebas dilakukan sesuai selera sang seniman.
Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif, sedangkan dari kecil ke besar disebut irama mengalun. Irama dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama disebut irama repetitif.
4. Pusat Perhatian
Pusat perhatian merupakan prinsip dominasi untuk menampilkan atau menonjolkan sesuatu dalam suatu karya seni rupa. Pusat perhatian bisa ditunjukkan lewat warna, bentuk, atau gerak. Misalnya, warna cerah di sekeliling warna gelap.
5. Kontras
Prinsip kontras dapat dicontohkan dengan lukisan yang memiliki susunan warna harmonis ditambah beberapa warna yang berlainan. Selain itu, kontras dalam seni rupa juga dapat berupa dua unsur yang saling tumpang tindih. Ketidakserasian tersebut menciptakan harmoni yang saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
6. Proporsi
Proporsi sangat penting dalam menggambarkan bentuk untuk menampilkan benda sesuai dengan aslinya. Secara umum, prinsip proporsi diterapkan dengan membandingkan bagian satu dengan lainnya agar selaras dan enak dipandang.
7. Komposisi
Prinsip ini menjadi salah satu dasar keindahan dari karya seni. Komposisi juga berhubungan dengan penyusunan unsur sehingga menjadi teratur. Ketika suatu komposisi seni rupa tepat, maka akan menghasilkan karya seni yang baik sehingga dapat memunculkan sebuah ekspresi.
Itulah 7 prinsip yang digunakan dalam proses pembuatan karya seni rupa. Prinsip seni rupa tersebut harus diterapkan agar dapat menciptakan karya seni rupa yang indah dan menarik.
Fungsi Seni Rupa
Seni rupa dengan berbagai jenisnya memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan. Dikutip dari Pembelajaran Seni Rupa untuk Usia Dini oleh Lisa Aditya Dwiwansyah, dkk., (2021: 11-12), berikut beberapa fungsi seni rupa yang bisa dipahami:
ADVERTISEMENT
1. Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Fisik
Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan fisik manusia, baik yang dipakai langsung maupun sebagai pelengkap aktivitas. Misalnya, pakaian, perabotan rumah, kerajinan, perhiasan, dan sebagainya.
Pada hakikatnya, manusia menyukai hal-hal yang indah dan butuh benda untuk dipakai. Seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk benda dan bisa dimanfaatkan hendaknya memiliki tiga kriteria, yaitu keindahan, kenyamanan, dan keamanan.
2. Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Emosional
Seni rupa juga berfungsi sebagai pemenuhan terhadap kebutuhan emosional manusia. Ini karena manusia memiliki banyak perasaan, seperti bahagia, sedih, malas, semangat, dan sebagainya.
Sebagai contoh, jika seseorang merasa sedih dan bosan, dia perlu rekreasi sebagai penghiburan, seperti menonton bioskop atau berkunjung ke pameran seni.
3. Fungsi Komunikasi
Manusia selalu berkomunikasi dengan sesamanya dan alat komunikasi yang sering digunakan adalah bahasa. Bahasa ini dapat dituangkan dalam bentuk seni rupa, misalnya lukisan.
ADVERTISEMENT
Jadi, seorang pelukis membuat lukisan untuk menyampaikan ide atau gagasannya terhadap sesuatu agar orang yang melihat lukisan tersebut dapat menerima dengan baik maksud yang ingin disampaikan oleh pelukis.
4. Fungsi Edukasi
Selain nilai keindahan, seni rupa juga berfungsi sebagai nilai edukasi. Karya seni rupa bisa memberikan informasi baik tersirat maupun tersurat.
Contohnya seperti seni pertunjukan wayang. Selain berfungsi untuk menghibur, seni wayang juga terkandung pesan dan amanat di dalamnya.
5. Fungsi Agama
Fungsi seni rupa dalam bidang keagamaan adalah untuk menyampaikan pesan yang diinginkan agama untuk umatnya. Contohnya adalah kaligrafi. Selain untuk mempercantik masjid-masjid, kaligrafi juga merupakan sarana dakwah.
(FEP, SAI, & SFR)