Mengenal 4 Komponen Sel Darah Merah dan Fungsinya Masing-masing

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
2 Desember 2021 14:40 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sel darah merah pada sistem peredaran darah manusia. Foto: Picabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sel darah merah pada sistem peredaran darah manusia. Foto: Picabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sel darah merah atau eritrosit adalah sel yang paling melimpah dalam darah. Selain itu, sel ini juga memiliki komponen sel darah merah dan fungsi masing-masing.
ADVERTISEMENT
Di samping sel darah merah, darah terdiri dari beberapa sel darah dan plasma darah. Secara umum, struktur sel darah merah pada manusia merupakan gabungan berbagai unsur yang membentuk sel darah merah itu sendiri.

Apa yang Dimaksud dengan Sel Darah Merah?

Ilustrasi sel darah merah pada manusia. Foto: Pixabay.com
Sel darah merah atau eritrosit adalah salah satu bagian tubuh manusia yang memiliki peranan penting. Sebab, fungsi sel darah merah adalah mengaliri oksigen dan nutrisi makanan ke seluruh tubuh. Itulah sebabnya, sel darah yang satu ini merupakan jenis sel yang jumlahnya paling banyak dibandingkan jenis sel darah lainnya.
Lalu, apa saja ciri ciri sel darah merah? Secara sederhana, sel darah merah berbentuk seperti ‘donat’, tetapi tanpa lubang di tengahnya. Produksi sel darah merah dikendalikan oleh eritropoietin, yaitu hormon yang diproduksi ginjal. Namun, eritrosit tidaklah memiliki nukleus layaknya sel tubuh kebanyakan, sehingga dapat dengan mudah berubah bentuk.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini yang memudahkan eritrosit untuk menyesuaikan diri melalui berbagai pembuluh darah di tubuh. Namun, tidak adanya nukleus juga membuat kehidupan eritrosit terbatasi ketika mengalir melalui pembuluh darah terkecil. Sebab, hal ini dapat merusak membran sel darah merah dan menghabiskan energinya.
Umumnya, rata-rata sel darah merah hanya bertahan selama 120 hari sejak terbentuk. Secara rinci, berikut ciri-ciri sel darah merah seperti yang disadur dari Buku Ajar Fisiologi Sistem Hematologi karya Diana Vanda, dkk:
ADVERTISEMENT
Disadur dari buku IPA Terpadu Jilid 2A oleh Mikrajuddi, dkk., sel darah merah pada janin dibentuk di hati dan limpa. Setelah bayi lahir, sel darah merah akan dibentuk di sumsum tulang. Sementara itu, setiap satu mililiter darah pada orang dewasa mengandung setidaknya lima juta butir sel darah merah.
Jumlah sel darah merah tersebut bisa saja lebih banyak, bila seseorang bermukim di dataran tinggi. Sebab, kondisi itu menjadikan tubuh beradaptasi dengan memproduksi sel darah merah lebih tinggi. Dengan demikian, kadar oksigen dalam tubuh tetap terpenuhi.
Pada satu kondisi, seseorang mengalami kekurangan sel darah merah di dalam tubuhnya. Kondisi itu dikenal dengan anemia. Mengingat perannya yang tergolong penting bagi tubuh, tak sedikit penderita anemia menerapkan berbagai cara menambah sel darah merah.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya menambah produksi eritrosit dalam darah di antaranya dengan mengonsumsi makanan penambah sel darah merah, seperti daging merah, sayuran, dan berbagai jenis makanan bergizi lainnya.

Apa Sajakah Komponen Sel Darah Merah?

Ilustrasi komponen sel darah merah. Foto: Pixabay.com
Sel darah merah terdiri dari empat komponen, di antaranya hemoglobin, myoglobin, inti sel, dan eritropoietin. Berikut penjelasannya masing-masing:

Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein yang berada di dalam sel darah merah. Dalam kadar yang normal, hemoglobin memiliki banyak fungsi bagi tubuh. Oleh karena itu, kadar normal hemoglobin perlu selalu dijaga.
Selain itu, hemoglobin berfungsi membantu sel darah merah mendapatkan bentuk alaminya, yaitu bulat dengan bagian tengahnya lebih pipih. Dengan bentuk seperti ini, sel darah merah dapat dengan mudah bergerak dan mengalir di dalam pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Mengenali Sel-sel Darah dan Kelainan Darah oleh Novi Khila Firani dijelaskan bahwa hemoglobin juga membawa beberapa produk buangan seperti karbon dioksida dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Hampir seluruh molekul karbon dioksida tersebut dibawa dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darah.
Ilustrasi aliran darah pada manusia. Foto: Pixabay.com

Myoglobin

Myoglobin adalah sebuah senyawa yang terkait dengan hemoglobin dan berfungsi sebagai pembawa oksigen di jaringan otot.

Inti sel atau sel jaringan

Sel darah merah memiliki inti sel sehingga terdapat konsentrasi asam askorbat yang jauh lebih tinggi di dalam sitoplasmanya.

Eritropoietin

Eritropoietin adalah komponen dalam sel darah merah yang bisa disebut sebagai pembentuk sel darah merah. Eritropoietin merupakan hormon yang diproduksi ginjal. Selanjutnya dibawa menuju sumsum tulang ketika jumlah oksigen atau sel darah merah di dalam darah berkurang. Hormon ini juga diproduksi oleh hati, tetapi dalam jumlah sedikit.
ADVERTISEMENT

Apa Saja Komponen Darah dan Fungsinya?

Ilustrasi draah. Foto: Unsplash.com
Selain sel darah merah, darah terdiri dari komponen lain dengan fungsinya masing-masing. Dihimpun dari buku Mengenali Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah karya Novi Khila Firani, berikut empat komponen darah beserta fungsinya:

Sel darah merah

Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berfungsi mengalirkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Selain itu, sel darah merah membantu mengembalikan karbon dioksida dari tubuh ke paru-paru.

Sel darah putih

Sel darah putih berfungsi melawan infeksi virus, jamur, dan bakteri yang memicu perkembangan penyakit. Sebab, sel darah putih memproduksi antibodi yang memerangi beberapa zat asing tersebut.
Adapun jumlah sel darah putih pada orang dewasa umumnya 3.400-9.600 sel per mikroliter darah.

Trombosit

Komponen darah selanjutnya, yakni trombosit. Trombosit merupakan sebuah fragmen sel berukuran kecil yang kerap disebut dengan keping darah. Secara umum, trombosit berfungsi dalam pembekuan darah saat terjadi luka.
ADVERTISEMENT
Sebab, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin sehingga pendarahan terhenti dan merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.

Plasma darah

Komponen darah yang satu ini berbentuk cairan. Sebab, plasma darah tersusun dari 92 persen air dan 8 persen sisanya berupa karbon dioksida, glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.
Adapun fungsi plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah merah yang kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.

Apa Nama Komponen dalam Darah yang Membuat Darah Berwarna Merah?

Ilustrasi warna merah pada darah disebabkan oleh kadar hemoglobin. Foto: Unsplash.com
Komponen yang menyebabkan darah berwarna merah adalah hemoglobin. Disadur dari sumber yang sama, hemoglobin disusun dari protein yang membentuk setidaknya 95 persen protein intisari dari eritrosit.
Selain itu, hemoglobin tak memiliki organ sel, seperti aparatus golgi atau lisosom dan mitokondria. Umumnya, darah yang mengandung banyak oksigen cenderung berwarna merah terang. Sementara itu, darah dengan kandungan karbon dioksida cenderung berwarna merah gelap. Kondisi itu tak dapat dilepaskan dari kadar hemoglobin dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Lalu, faktor apa saja yang memengaruhi kadar hemoglobin? Dikutip dari buku Monograf: Pengaruh Pemberian Tablet Zink dan Besi terhadap Kadar Hemoglobin dan Feritin pada Ibu Hamil Anemia Defisiensi Besi karya Desi Wildayani, faktor-faktor yang memengaruhi kadar hemoglobin, di antaranya:

Pendarahan

Setelah pendarahan terjadi, tubuh akan mengganti cairan plasma darah dalam waktu 1-3 hari. Kondisi itu akan membuat konsentrasi sel darah merah menjadi rendah.

Tingkat konsumsi zat besi

Zat besi merupakan komponen paling besar dalam pembentukan hemoglobin. Inilah mengapa, saat tubuh mengalami defisiensi besi, kadar hemoglobin tubuh akan menurun.

Usia

Kadar hemoglobin juga dipengaruhi oleh faktor usia. Biasanya, kadar hemoglobin berangsur menurun mulai dari usia 50 tahun ke atas.
Kendati demikian, penurunan kadar hemoglobin juga ditemui pada anak-anak karena adanya kebutuhan zat besi yang lebih banyak di masa pertumbuhan.
ADVERTISEMENT

Jenis kelamin

Pada kondisi normal, laki-laki memiliki kadar hemoglobin lebih tinggi daripada perempuan. Sebab, fungsi fisiologis dan metabolisme laki-laki lebih aktif dibandingkan perempuan.
Itulah penjelasan tentang komponen sel darah merah dan komponen darah pada manusia secara umum. Semoga bermanfaat!
(DNR & ANM)