Konten dari Pengguna

Tata Cara Mengetahui Weton dari Tanggal Lahir dan Tahun

9 Mei 2022 18:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 14 Juni 2022 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara mengetahui weton dari tanggal lahir dan tahun, sumber foto: (Febri Al Barents) by Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara mengetahui weton dari tanggal lahir dan tahun, sumber foto: (Febri Al Barents) by Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jawa tentu sudah familiar dengan istilah weton yang menjadi salah satu produk kebudayaannya. Hingga kini, weton masih menjadi tradisi yang digunakan masyarakat Jawa untuk menentukan hari baik dan hari buruk.
ADVERTISEMENT
Dengan menentukan tanggal weton, seseorang dapat menggelar acara tertentu pada hari baik dan menghindari hari buruk. Misalnya, untuk menentukan hari lamaran, hari pernikahan, ataupun hari kelahiran.
Lalu, bagaimana tata cara mengetahui weton dari tanggal lahir dan tahun? Berikut penjelasan selengkapnya.

Apa Itu Weton Tanggal Lahir?

Ilustrasi weton tanggal lahir. Foto: Unsplash
Weton merupakan hari kelahiran yang disesuaikan dengan penanggalan masehi dan Jawa (Timur dan Tengah). Tanggal weton terdiri dari lima hari pasaran, yakni Legi, Paing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Sampai sekarang, tak sedikit masyarakat Jawa yang masih memercayai weton untuk melihat nasib seseorang dalam kehidupan. Dalam hal perjodohan misalnya, weton tanggal lahir menjadi penentu apakah perjodohan tersebut membawa keberuntungan atau justru menjadi malapetaka.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan zodiak, hitungan weton lahir juga sering digunakan untuk mengetahui, meramal, dan memperkirakan karier, keuangan, hingga watak dan kepribadian seseorang.
Dijelaskan dalam buku Weton Penentu Praktik Manajemen Laba oleh Lilik Purwanti, setiap weton memiliki makna atau karakter yang berbeda-beda. Seseorang yang dilahirkan pada weton lahir yang bagus memiliki karakter yang baik, begitu pula sebaliknya.

Weton Tertinggi Apa?

Ilustrasi weton. Foto: Unsplash
Mengutip buku Berguru pada Jogja tulisan M. Nasruddin Anshoriy Ch dan Zainal Arifin Thoha, Sabtu Pahing diyakini merupakan weton yang paling tinggi. Itu karena Sabtu Pahing memiliki angka neptu terbesar, yakni 18.
Neptu sendiri merupakan nilai tertentu dari masing-masing hari umum maupun hari pasaran. Neptu 18 yang ada pada weton Sabtu Pahing berasal dari jumlah neptu Sabtu (9) dan neptu Pahing (9).
ADVERTISEMENT
Menurut Balqis Khayyirah dalam buku 60 Detik Langsung Bisa Membaca Kepribadian, orang yang lahir pada Sabtu Pahing biasanya lebih emosional dan tempramental. Namun, mereka juga mudah memaafkan.
Selain itu, meski cenderung waspada jika menyangkut masalah materi, mereka yang memiliki weton lahir Sabtu Pahing termasuk orang yang royal dan siap membantu teman ataupun kerabat dekat.

Weton apa yang paling istimewa?

Dari 35 weton, hanya ada enam weton paling istimewa menurut primbon Jawa, yaitu Senin Pon, Rabu Pahing, Kamis Pahing, Kamis Legi, Jumat Legi, dan Sabtu Pahing. Dikatakan demikian karena keenam weton tersebut memiliki kepribadian yang bernilai positif jika dibandingkan dengan weton lainnya.

Weton apa yang tidak boleh menikah?

Ilustrasi pernikahan. Foto: Unsplash
Menurut primbon, ada beberapa weton yang tidak cocok sehingga tidak boleh menikah. Jika dipaksakan, bukannya membawa berkah, pernikahan mereka justru diyakini akan mendatangkan kesialan. Weton-weton tersebut, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Weton Wage dan Pahing
Masyarakat Jawa percaya bahwa weton Wage dan Pahing tidak boleh disatukan dalam sebuah ikatan pernikahan. Alasannya karena kedua weton ini memiliki kepribadian bertolak belakang.
Masih mengutip buku 60 Detik Langsung Bisa Membaca Kepribadian, weton Wage memiliki kepribadian seperti minyak, sedangkan weton Pahing kepribadiannya seperti air. Alhasil, keduanya tidak akan cocok satu sama lain, apalagi dalam membangun rumah tangga.
2. Pasangan dengan jumlah weton 26
Pasangan yang memiliki weton berjumlah 26 dilarang untuk meniikah. Jika memaksakan diri, akan selalu ada perselisihan di rumah tangga mereka. Berbagai rintangan dan masalah pun tak kunjung selesai hingga membuat hubungan semakin renggang.
Beberapa pasangan dengan jumlah weton 26 antara lain Kamis Pahing dan Minggu Wage, Rabu Pahing dan Minggu Legi, serta Jumat Kliwon dan Kamis Wage.
ADVERTISEMENT
3. Pasangan dengan jumlah weton 25
Selain jumlah weton 26, weton yang berjumlah 26 juga dianggap tidak cocok untuk menikah. Minggu Kliwon dan Minggu Pon, Minggu Kliwon dan Selasa Pahing, serta Senin Kliwon dan Minggu Kliwon adalah beberapa weton berjumlah 25 yang dipercaya mendatangkan marabahaya jika menikah.

Cara Mengetahui Weton dengan Hari dan Pasaran Jawa

Ilustrasi cara mengetahui weton dari tanggal lahir dan tahun, sumber foto: (Alvin Mahmudov) by Unsplash.com
Mengutip buku A Girl Handbook of Fortune Telling oleh Dita Nadia (2008), cara mengetahui weton kelahiran dapat dihitung dari hari dan tanggal lahir. Cara menghitungnya yaitu dengan menambahkan nilai dari hari dan pasaran.
Biasanya, cara ini digunakan untuk mencari kecocokan pada jodoh maupun untuk menggelar acara pernikahan. Adapun nilai yang perlu diketahui yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Minggu : 5 / Wage : 4
Senin : 4 / Kliwon : 8
Selasa : 3 / Legi : 5
Rabu : 7 /Pahing : 9
Kamis : 8 / Pon : 7
Jumat : 6
Sabtu : 9
Contoh penghitungannya yaitu jika kamu lahir di hari Jumat Wage, maka wetonnya adalah 6+4=11.

Cara Mengetahui Weton Berdasarkan Bulan dan Tahun Jawa

Weton juga dapat diketahui berdasarkan hitungan bulan dan tahun Jawa. Biasanya, cara ini digunakan oleh masyarakat untuk memprediksi musim hujan, musim kemarau, musim panen, jumlah panen, dan lain sebagainya
Terdapat 12 nama bulan di dalam kalender Jawa. Sedangkan nama tahunnya terdiri dari 8 Jenis.
Contohnya, jika kamu lahir pada Jumadil Awal dan tahun Wawu, maka jumlahkanlah keduanya, sehingga didapatkan hasil 6 + 6 = 12.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa cara menghitung weton secara manual tidak sulit untuk dilakukan, asalkan mengetahui rumusnya. Dengan begitu, diharapkan masyarakat Jawa dapat menentukan hari baik untuk berbagai kebutuhannya.
(DLA & ADS)