Meski Populasi Menurun, Kupu-kupu Raja Tidak Berada dalam Daftar Terancam Punah

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
18 Desember 2020 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kupu-kupu raja tidak ditempatkan sebagai spesies terancam punah, meskipun populasinya menurun secara signifikan. Foto: Chesna from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Kupu-kupu raja tidak ditempatkan sebagai spesies terancam punah, meskipun populasinya menurun secara signifikan. Foto: Chesna from Pixabay
ADVERTISEMENT
Kupu-kupu raja telah mencapai rekor terendah dalam penurunan populasi, sehingga menempatkan hewan berada di ambang kepunahan. Dikutip dari National Geographic, spesies penyerbuk itu berada kurang dari 2.000 individu. Tahun sebelumnya, kupu-kupu berada pada angka 30.000, bahkan terhitung jutaan pada tahun 1980-an.
ADVERTISEMENT
Angka-angka ini dikumpulkan oleh Xerces Society for Invertebrate Conservation. Sementara Dinas Perikanan dan Margasatwa Amerika Serikat menemukan bahwa spesies sebenarnya memenuhi kriteria daftar di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah. Meskipun, kupu-kupu tidak dicantumkan dalam daftar tersebut.
Lori Nordstrom, asisten direktur regional untuk layanan ekologi dari kantor regional Great Lakes, memberi keterangan terdapat sumber daya yang berada pada daftar “tindakan dengan prioritas lebih tinggi”. Kantor Great Lakes menganggap sembilan spesies regional menjadi prioritas, seperti kelelawar cokelat kecil, katak paduan suara Illinois, dan burung penyanyi bersayap emas.
Kupu-kupu raja adalah calon untuk didaftarkan pada spesies terancam punah beberapa tahun mendatang. Dinas Perikanan dan Margasatwa tetap menjamin untuk meninjau statusnya setiap tahun. Jika populasi tidak banyak berubah sampai pada tahun 2024, maka agensi akan mengusulkan untuk mencantumkan kupu-kupu raja dalam daftar dilindungi.
ADVERTISEMENT
Xerces Society mengatakan dalam siaran persnya, meskipun terdapat kabar baik bahwa badan berwenang akan menjamin perlindungan, tetapi kupu-kupu raja tidak bisa menunggu lebih lama.
Perlindungan di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah mengharuskan pemerintah untuk mengembangkan dan mendanai rencana pemulihan nasional yang komprehensif. Sehingga, hewan akan diberikan lapisan pengawasan ekstra untuk setiap aktivitas. Salah satu contoh dengan membangun dinding perbatasan, yang mungkin membahayakan habitat atau kelangsungan hidup kupu-kupu raja.
Faktanya, kupu-kupu raja bagian barat yang menghabiskan musim dingin di pantai California telah menurun 99 persen dalam kurun 40 tahun terakhir. Hewan penyerbuk itu juga kehilangan perlindungan di bawah kendali California Endangered Species Act, setelah pengadilan memutuskan bahwa hukum tidak berlaku untuk serangga.
ADVERTISEMENT
Ulat dari kupu-kupu raja. Foto: seznandy from Pixabay
“Kami mungkin menyaksikan jatuhnya populasi raja di bagian barat,” Sarina Jepsen, direktur program spesies langka Xerces, mengatakan kepada Associated Press.
Mirisnya, Arthur Shapiro, seorang profesor evolusi dan ekologi di University of California, memantau populasi kupu-kupu di California tengah utara selama hampir 50 tahun. Shapiro dan rekan hanya melihat 10 kupu-kupu raja dewasa selama 200 hari terakhir di ladang. Bahkan, mereka tidak pernah melihat satu pun ulat dari spesies kupu-kupu itu.
Pemicu penurunan populasi diduga karena degradasi lingkungan dan peningkatan penggunaan insektisida pada tanaman milkweed. Tanaman itu diketahui satu-satunya inang telur dan sumber makanan bagi ulat. Itulah mengapa kampanye untuk menyelamatkan tanaman milkweed dipromosikan sebagai cara untuk membantu meningkatkan populasi kupu-kupu.
ADVERTISEMENT
Shapiro menawarkan teori mengapa kecepatan penurunan telah meningkat dari 2019 hingga 2020. Dia menduga kebakaran hutan ekstrim yang didorong oleh perubahan iklim telah membakar sebagian besar habitat hewan. Suhu yang menghangat juga dapat meningkatkan metabolisme yang mengarah pada kekurangan pangan.
Selain itu, para tukang kebun meningkatkan penanaman milkweed tropis non-asli untuk membantu memperbaiki populasi spesies. Tetapi terkadang, milkweed menjadi bumerang dengan menginfeksi larva kupu-kupu. Tak hanya sampai disini, peningkatan karbon dioksida dari kebakaran bertanggung jawab dalam kemunculan produksi steroid beracun yang disebut cardenolides.
Kupu-kupu raja telah berevolusi untuk menahan tingkat tertentu dari toksin itu dengan menyimpan di dalam tubuhnya sebagai pencegah bagi pemangsa potensial. Tetapi sialnya, kupu-kupu lebih banyak kalah.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya dari sudut pandang berbeda, menempatkan serangga tersebut pada daftar spesies yang terancam punah dapat menimbulkan protes bagi petani yang akan menghadapi lebih banyak peraturan tentang pestisida dan penggunaan lahan.
Kupu-kupu raja diharapkan masuk dalam salah satu daftar spesies yang dilindungi. Foto: bbarlow from Pixabay