Penjelasan Mengapa Bunga Memiliki Bentuk Simetris

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
8 Desember 2020 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bunga kembang sepatu. Foto: kingmaphotos from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Bunga kembang sepatu. Foto: kingmaphotos from Pixabay
ADVERTISEMENT
Keindahan dan aroma bunga telah membuat terpincut semua orang di seluruh dunia. Banyak seniman dan penyair terinspirasi dari bunga untuk menghasilkan karya yang agung. Bahkan, flora indah itu menjadi simbol cinta untuk diberikan kepada kekasih pujaan.
ADVERTISEMENT
Tetapi pola simetris bunga jarang disadari oleh manusia. Banyak spesies bunga yang memiliki bentuk selaras di semua sisi. Inilah mengapa selain warnanya indah dan aromanya yang segar, bunga juga dipandang seperti karya seni luar biasa. Science Abc menjelaskan mengapa bunga memiliki bentuk simetris.

Jenis simetris pada bunga

Pada dasarnya, terdapat tiga jenis simetris pada bunga. Bunga-bunga simetris dapat dibagi menjadi tiga bagian yang sama. Beberapa bunga dibagi menjadi simetris radial dan biradial. Simetris radial mencakup bunga kembang sepatu, sedangkan bunga sawi termasuk dalam simetris biradial.
Sementara itu, simetris bilateral hanya menghasilkan dua bayangan. Bunga yang memiliki pola ini adalah bunga anggrek. Beberapa bunga tidak memiliki simetri tertentu dan bersifat asimetris. Misalnya bunga pada tanaman jahe.
ADVERTISEMENT

Mengapa bunga harus memiliki pola simetris?

Bunga fireweed. Foto: skorchanov from Pixabay
Fungsi bunga adalah untuk menarik perhatian penyerbuk. Sehingga bunga-bunga tersebut telah mengubah tampilannya. Ahli biologi evolusi telah mengamati kesimetrian bunga dilaporkan berubah selama beberapa generasi. Ada bunga yang berubah dari radial menjadi bilateral bahkan asimetris.
Ketika ilmuwan memanipulasi kelopak bawah tanaman fireweed agar lebih simetris, ternyata tanaman menghasilkan lebih banyak nektar. Dalam penelitian lain yang dilakukan pada lebah, hasil menunjukkan bahwa lebah lebih menyukai bunga yang simetris karena kapasitas produksi nektarnya juga lebih besar.

Asimetris secara alami

Tanaman memiliki keuntungan dengan menghasilkan bunga yang simetris. Preferensi hewan penyerbuk memengaruhi pilihan tanaman untuk beralih ke bunga simetris. Tetapi, bunga asimetris tidak serta merta mengalami hambatan penyerbukan. Bunga Gorteria diffusa tidak dapat menjadi simetris sempurna untuk menarik penyerbuk. Tetapi, bunga menggunakan trik lain.
ADVERTISEMENT
Bunga memiliki bintik-bintik di kelopaknya yang dapat menarik lebah lalat dan beberapa kumbang. Para ilmuwan mempelajari penyerbukan G. diffusa dan ditemukan lebah lalat jantan lebih tertarik melakukan penyerbukan daripada betina pada tanaman tersebut.
Ternyata, bintik-bintik pada bunga meniru lalat yang sedang beristirahat dan memicu respons pencarian jodoh atau agresi pada jantan. Setelah pencarian lebih dekat, tim studi kemudian meletakkan bunga polos dan memberi bintik-bintik palsu dengan tinta.
Hasilnya, penyerbukan mengalami penurunan mencolok. Bintik-bintik gelap seperti itu telah berevolusi pada bunga Afrika Selatan seperti spesies Gazania, Dimorphotheca, dan Pelargonium. Pada akhirnya, bunga simetris atau asimetris tetap indah dan mempesona, apalagi dengan memahami strategi bentuk yang mendasari evolusinya, maka manusia akan lebih menghargai setiap bentuk tanaman.
Bunga gazania Afrika. Foto: gelya07 from Pixabay