Tanaman Vampir Berjasa Memperbaiki Ekosistem dengan Mencuri Kehidupan Tetangga

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
15 November 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tanaman Vampir atau Rhinanthus minor. Foto: Youtube/Westdelta
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman Vampir atau Rhinanthus minor. Foto: Youtube/Westdelta
ADVERTISEMENT
Tanaman vampir tampak indah bermekaran di lembah yang luas dengan taburan warna kuning sempurna. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Rhinanthus minor, tetapi lebih dikenal sebagai jengger dan dapat ditemukan di padang rumput di seluruh dunia. Meskipun tampak indah, tanaman vampir sebenarnya parasit karena memakan tetangganya sendiri. Semakin banyak korbannya, maka akan semakin memberikan kehidupan pada si pencuri dan lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Si pencuri menempel pada akar tanaman tetangga untuk menyedot nutrisi. Selain memberikan panjang umur dengan mencuri kehidupan dari individu lain, tumbuhan ini juga dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis seperti kebanyakan flora. Kedua proses tersebut memungkinkan R. minor untuk tumbuh lebih tinggi.
Libby John dari University of Lincoln di Inggris mengatakan kepada bbc.com "Jika ia (R. minor) tidak menempel pada tumbuhan lain untuk mencuri atau katakan tumbuh di dalam pot kecil yang menyedihkan, tingginya tidak akan pernah lebih dari beberapa sentimeter."
John dan rekan-rekannya telah mempelajari dampak tanaman ini terhadap kehidupan di sekitarnya. "Kami menduga mereka mungkin berdampak lebih besar pada spesies lain seperti invertebrata," kata John.
ADVERTISEMENT
Tim memanipulasi bidang tanah kecil di sebuah padang rumput di selatan Inggris. Mereka membandingkan bidang tanah di mana parasit telah dihilangkan, dipertahankan tetap sama, atau berlipat ganda. Kemudian tanaman vampir sebagai parasit dan beberapa jenis tanaman lain sebagai korban ditempatkan pada 13 petak tanah.
Seperti yang telah diduga, jumlah tanaman secara keseluruhan berkurang di tempat tanaman vampir yang paling melimpah. Meskipun jumlah tanamannya lebih sedikit, keanekaragaman spesies yang tumbuh di dekat R. minor justru meningkat. Fenomena itu disebabkan korban utama parasit adalah rerumputan. Ketika rumput menjadi korban dengan cara ini, tanaman lain akan tumbuh lebih subur.
Hasil penemuan yang tak kalah mengejutkan, jumlah invertebrata juga turut meningkat, seperti halnya pemangsa hewan tersebut. "Kami melihat jumlah hewan invertebrata dua kali lipat. Bukan hanya hewan pemakan tumbuhan, tetapi juga predator dari herbivora ini,” John menambahkan.
ADVERTISEMENT
Hewan-hewan yang dimaksud John termasuk ulat, siput, kutu kayu, tawon, dan laba-laba. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Ecology ini menunjukkan untuk pertama kalinya tanaman vampir memiliki dampak positif dalam rantai makanan. Kehadiran tanaman vampir bagai dua koin yang saling berlawanan. Di satu sisi, tanaman memang seperti vampir yang menghisap flora lain. Tetapi, sang vampir juga seperti Robin Hood yang memberi makan organisme di sekitarnya.
Penelitian ini menambah khasanah pengetahuan dalam bidang ekologi tanaman dan tumbuhan. Meskipun, para peneliti belum menemukan dengan jelas alasan peningkatan secara dramatis dalam keanekaragaman komunitas flora dan fauna dalam suatu habitat. Mereka memberikan kesimpulan perubahan iklim dalam tingkat lokal membuat tanaman vampir memaksa kerapatan rumput untuk lebih terbuka, sehingga sinar matahari dapat masuk ke permukaan tanah secara langsung.
ADVERTISEMENT
Sue Hartley dari University of York Inggris menanggapi studi ini dapat membantu konservasi dan pengelolaan komunitas padang rumput. Menurut Hartley, padang rumput sangat kaya akan spesies tetapi juga harus menghadapi berbagai macam ancaman. "Tak satupun dari kami yang memperkirakan akan ada dampak positif dan negatif secara signifikan dari komunitas padang rumput," Hartley mengakhiri.
Tanaman Vampir atau Rhinanthus minor. Foto: Youtube/Bangla Box