Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebelas Januari bertemu
Menjalani kisah cinta ini
Naluri berkata engkaulah milikku
ADVERTISEMENT
Semua berawal dari 11 Januari. Pada hari itu, tahun 1994, Armand Maulana menapaki dunia baru. Memasuki bahtera kehidupan dengan seorang hawa mendampinginya.
Jangan bayangkan hari sakral itu berjalan mulus. Pada malam Armand mesti mengucap janji setia kepada perempuannya, listrik padam.
Sial betul. Tapi “pesta” tak lantas bubar.
Tukang mie tek tek yang lewat di depan rumah calon istri Armand dipanggil. Lampu petromaks di gerobaknya lantas dipinjam.
Pendar petromaks menjadi saksi bisu ketika Armand mengikat janji setia dengan Dewi Gita.
Akad nikah berlangsung syahdu di kediaman Dewi, dihadiri keluarga mempelai.
Sebelas Januari sesungguhnya bukan pilihan Armand maupun Dewi. Tanggal itu ditentukan oleh orang tua Armand. Mereka yakin itu waktu terbaik bagi akad nikah putranya, yang akan membawa kebaikan bagi masa depan Armand dan sang istri.
ADVERTISEMENT
Keyakinan orang tua Armand tampaknya tak salah. Armand dan band-nya, GIGI, kian bersinar di kancah musik Indonesia.
Selang 14 tahun setelah pernikahannya, pada 2008, Armand menciptakan lagu 11 Januari. Ia hanya perlu waktu satu jam untuk membuatnya --waktu normal yang biasa dibutuhkan Armand untuk merampungkan sebuah lagu.
Betapa tahun-tahun yang berlalu tak membuat cerita cinta Armand dan Dewi pudar. Kisah itu justru menjadi abadi dalam alunan lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Armand sendiri.
Pada akun resmi GIGI di YouTube, lagu 11 Januari yang diunggah pada 25 Maret 2011 ditonton lebih dari 4,7 juta kali sampai saat ini.
11 Januari, yang menjadi bagian dari album Peace, Love dan Respect, bak “lagu kebangsaan” bagi Armand dan Dewi, sejoli yang sama-sama berkecimpung di dunia tarik suara.
ADVERTISEMENT
“Istri senang banget, kayak persembahan dari saya --tanggal yang diabadikan dalam lagu,” kata Armand kepada kumparan di satu studio musik di bilangan Kebayoran baru, Jakarta Selatan (12/12).
Armand tak menyangka lagu yang ia aransemen bersama Dewa Budjana itu memperoleh sambutan luar biasa dari masyarakat saat dirilis.
“Saya enggak punya ekspektasi apa-apa ke lagu 11 Januari. Ternyata meledak dan disenangi masyarakat Indonesia,” kata pria asal Bandung kelahiran 1971 itu.
Sebelas Januari selalu diperingati oleh Armand dan keluarganya secara sederhana, misalnya dengan makan bersama di sebuah restoran.Sesekali perayaan digelar lebih meriah sekadar untuk mengenang masa awal ia melangkah bersama Dewi.
“Dulu pernah perayaan (perkawinan) yang ke-19 atau 20 agak gede. Saya ngundang kakak dan keluarga saya. Dewi juga ngundang keluarga besarnya ke Jakarta. Kakak saya yang tukang ngumpulin wartawan juga mendatangkan wartawan,” ujar Armand.
ADVERTISEMENT
11 Januari juga menjadi lagu kebangsaan untuk GIGIkita, fanbase GIGI. Setiap bulan Januari, lagu itu selalu mereka nyanyikan sebagai “music of the month.”
Lagu tersebut juga menjadi andalan GIGI jika beraksi di panggung. Jika pun band yang berdiri 1994 itu hanya membawakan 3-4 lagu saat konser, 11 Januari selalu ada dalam daftar.
Lagu itu kerap membuat fans tersulut emosinya dan kompak bernyanyi.
Koordinator GIGIkita Jakarta, Restu, mengatakan konser terbesar GIGI selama 22 tahun terakhir adalah konser 11 Januari di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, tahun 2008. Berikutnya ialah konser Sweet Seventeen GIGI di Istora Senayan, Jakarta, pada 2012.
“Animonya besar banget waktu konser 11 Januari itu. Ada 60 ribu-an yang datang, padahal manajemen cetak tiket cuma 15 ribu. Harga tiket waktu itu Rp 20 ribu,” kata Restu di Jakarta Selatan, Senin (19/12).
ADVERTISEMENT
Ia ingat betul atmosfer konser kala itu. Lagu 11 Januari dimainkan paling akhir sebagai penutup, dan seluruh penonton sontak menjadi vokalis. Mereka menyanyi bersama-sama, begitu menghayati tiap penggal lirik lagu.
11 Januari, menurut Restu, milik masyarakat Indonesia, bukan hanya GIGIkita. Mereka yang tumbuh tahun 1990-an hampir pasti tahu lagu itu.
“Saya dengerin lagu itu 3-4 kali sambil berangkat kerja,” kata Restu.
Anggota GIGIkita lainnya, Rifqi dan Seno, juga demikian. Mereka memasukkan 11 Januari ke dalam daftar lagu favorit mereka. Kegilaan mereka pada 11 Januari ialah karena aransemen lagu yang enak dan mudah dihafal.
Kebetulan, buat Restu, 11 Januari memiliki kenangan tersendiri. Mendengar lagu itu bak melemparkan dia ke masa silam. 11 Januari juga bagai hadiah ulang tahun baginya yang lahir pada bulan Januari.
ADVERTISEMENT
Tiap lagu memang kerap memiliki kisah sendiri bagi pembuat maupun pendengarnya.
Penulis terkenal Jepang Haruki Murakami mengatakan, “Music has that power to revive memories…”
Apa kamu juga punya lagu dan cerita istimewa di bulan Januari?
Don't miss these stories!