Hadiri Acara Puncak Hari Ibu, Bupati Inhil Sampaikan Pesan Menteri

Feradis
Perencana pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau
Konten dari Pengguna
25 Desember 2021 8:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Feradis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peringatan Hari Ibu Ke-93 Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2021. Foto: Dinas P2KBP3A Kabupaten Inhil.
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Hari Ibu Ke-93 Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2021. Foto: Dinas P2KBP3A Kabupaten Inhil.
ADVERTISEMENT
Rabu, 22 Desember 2021, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir memperingati Hari Ibu ke-93. Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Indragiri Hilir H. Muhammad Wardan, ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Hj. Zulaikhah Wardan, Unsur Forkopimda, Kepala Dinas Se-Kabupaten Indragiri Hilir, dan utusan organisasi perempuan.
Bupati Indragiri Hilir H. Muhammad Wardan menghadiri Acara Puncak Hari Ibu ke-93 Tahun 2021. Foto: Dinas P2KBP3A Kabupaten Inhil.
Acara yang diselenggarakan di Gedung Engku Kelana tersebut bertema “perempuan berdaya, Indonesia maju.”
ADVERTISEMENT
Peringatan hari ibu bagi perempuan Indonesia selalu menjadi momen khusus, bukan saja peringatan untuk mengucapkan terima kasih kita atas jasa ibu yang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tetapi lebih dari itu, peringatan hari ibu bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
Peringatan hari ibu, yang dilaksanakan setiap tanggal 22 Desember merupakan upaya untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.
Hari ibu, bagi bangsa Indonesia memang berbeda dengan hari ibu di negara lain, karena di Indonesia identik dengan tonggak gerakan perempuan Indonesia untuk berkontribusi aktif memajukan bangsa.
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Ibu ke-93 tahun 2021 ini dapat dirayakan dan merasakan berbagai kemajuan yang berhasil diraih oleh perempuan, sekaligus mengingatkan bahwa perjuangan perempuan Indragiri Hilir masih panjang dan harus terus dilanjutkan.
Untuk itu, saya mengajak seluruh perempuan Indragiri Hilir, marilah kita bersama-sama lebih partisipasi aktif dalam seluruh aspek pembangunan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Demikian sambutan Ketua Umum Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Indragiri Hilir, Hj. Zulaikhah Wardan, saat peringatan acara pucak Hari Ibu ke-93 di Kabupaten Indragiri Hilir.
Sambutan Ketua Umum Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Indragiri Hilir, Hj. Zulaikhah Wardan. Foto: Dinas P2KBP3A Kabupaten Inhil.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, dalam sambutan tertulisnya yang disampaikabh oleh Bupati Indragiri Hilir, H.Muhammad Wardan, menyampaikan bahwa hari ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
ADVERTISEMENT
Tanggal ini dipilih untuk menghormati Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada tahun 1928 yang merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia.
Maka dari itu, peringatan hari ibu di Indonesia bukanlah mother's day, melainkan momentum untuk mendorong perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya.
Jika kita melihat sejarah, tentunya perjuangan para perempuan bukanlah hal yang mudah. Namun perempuan-perempuan Indonesia dengan gagah berani menembus batas-batas sosial, bersuara untuk memperjuangkan hak-hak kaumnya, dan bersama-sama dengan kaum laki-laki, meraih kemerdekaan.
Pada akhirnya konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menjamin kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan.
Penyerahan penghargaan Gender Champion, perempuan pemberi inspirasi dan hadiah lomba bersempena Hari Ibu ke-93 Tahun 2021. Foto: Dinas P2KBP3A Kabupaten Inhil.
Hingga saat ini, telah banyak kemajuan yang dirasakan oleh perempuan. Namun kesetaraan ideal yang kita cita-citakan belum sepenuhnya tercapai. Budaya patriarki yang telah mengakar selama berabad-abad masih tersisa dalam kehidupan bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
Perempuan masih menghadapi berbagai permasalahan yang mengancam kualitas hidupnya. Hal ini kemudian diperparah dengan adanya pandemi covid-19, yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan, ketidaksetaraan gender, serta mengancam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Namun begitu, di tengah terpaan apapun, perempuan Indonesia merupakan srikandi-srikandi kuat yang mampu melampaui berbagai tantangan yang melingkupi mereka. Begitu pula di masa yang sulit ini, perempuan-perempuan Indonesia turut hadir di garda terdepan.
Di tengah perjuangan menuju pemberdayaan perempuan yang membawa beragam tantangan, rintangan, dan hambatan, ada satu hal yang tidak berubah, yakni perempuan Indonesia tetaplah tangguh, kuat, dan berani dalam menjadi penopang hidup kaumnya. Menjadi sebaik-baiknya ibu bangsa.
Di akhir sambutannya, Ibu Menteri berharap, agar kita dapat merayakan berbagai kemajuan yang berhasil diraih oleh perempuan, sekaligus mengingat bahwa perjuangan masih panjang dan harus terus dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah perempuan yang mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia, kemajuan perempuan tentunya akan menjadi kemajuan bangsa sehingga perjuangan mencapainya menjadi kewajiban semua pihak pula.
Maka, kita semua, baik perempuan maupun laki-laki, harus mendorong peran perempuan dalam segala bentuk dan sektor pembangunan.
“Tanam ubi tanamlah tebu, tolong petikkan buah pepaya.
Selamat memperingati hari ibu, jadikan perempuan lebih berdaya.”
“Anak lelaki membuat layangan, seimbangkan dahulu tali teraju.
Terus berkontribusi bagi pembangunan, untuk mewujudkan Indonesia maju.”
***
Feradis-Perencana Bappedalitbang Provinsi Riau.
Baca juga artikel lainnya di https://kumparan.com/feradis-nurdin