news-card-video
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Mengenal 3 Taman Nasional di Sumatera yang Jadi Warisan Dunia UNESCO (Bagian 3)

Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
17 Juli 2021 20:47 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harimau Sumatera di TN Kerinci Seblat Foto: Balai Besar TN Kerinci Seblat/Instagram: @bbtn_kerinciseblat
zoom-in-whitePerbesar
Harimau Sumatera di TN Kerinci Seblat Foto: Balai Besar TN Kerinci Seblat/Instagram: @bbtn_kerinciseblat
ADVERTISEMENT
Gugusan Pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang sekitar 1.600 – 1.700 km dari Lampung hingga Aceh adalah nadi kehidupan Pulau Sumatra. Pegunungan dengan hutan hujan yang memanjang di bagian barat Pulau Sumatra ini merupakan daerah tangkapan dan penyimpan air yang penting untuk kehidupan di sekitarnya.
ADVERTISEMENT

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

Kerucut sempurna gunung Kerinci yang tingginya mencapai 3.805 mdpl, menjadi salah satu ikon dari taman nasional yang luasnya mencapai 1.389.509,867 Ha. Gunung api tertinggi di Indonesia, merupakan salah satu favorit dan impian para pendaki gunung. Titik tertinggi Pulau Sumatera.
Keunikan bentang dan lanskap alamnya memang memesona, menampilkan wajah lembahan, pegunungan, hutan, dan danau. Rangkaian tidak terputus hutan hujan dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan konservasi yang berada dalam cakupan wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Bengkulu, seolah menjadi titik temu.
Pemandangan kerucut sempurna gunung api Kerinci. Foto: Balai Besar TN Kerinci Seblat/Instagram: @bbbtn_kerinciseblat
Kawasan pelestarian alam TN Kerinci Seblat berdiri dalam empat provinsi: Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. Sejarahnya sebagai kawasan konservasi, sudah dimulai sejak masa Hindia Belanda pada 1920-an.
ADVERTISEMENT
Keragaman hayati kawasan bagian dari Situs Warisan Dunia Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (THRS) ini, terkenal sangat tinggi. Kaya akan flora dan fauna. Setidaknya menjadi tempat tumbuh dan berkembang sekitar 4.000 spesies atau jenis tumbuhan. Di antaranya yang terkenal di dunia: bunga Rafflesia Arnoldii–bunga terbesar di dunia dan Amorphophallus Titanum–bunga tertinggi di dunia yang juga dikenal dengan sebutan bunga bangkai. Juga menjadi habitatnya sekitar 300 jenis anggrek.
Untuk jenis faunanya, kawasan ini menjadi rumah dari sekitar 371 jenis burung, 85 jenis mamalia, tujuh jenis primata, dan 16 hepetofauna. Merupakan salah satu habitat dari Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera. Di sini juga hidup Tapir Asia (Tapirus indicus) dan Kuau kerdil sUmatera (Polyplectron chalcurum). Sebelumnya, pada 2003, TN Kerinci Seblat juga sudah ditetapkan sebagai Asean Heritage Park.
Danau Gunung Tujuh TN Kerinci Seblat. Foto: Balai Besar TN Kerinci Seblat/Instagram: @bbtn_kerinciseblat
Selain mendaki gunung Kerinci, kamu juga dapat trekking menuju Danau Gunung Tujuh di ketinggian sekitar 1.950 mdpl – danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara. Air danau selalu terlihat bersih bahkan daun-daun pun tidak ditemukan walaupun terdapat banyak pohon tumbang di pinggir danau.
ADVERTISEMENT
Masyarakat mengenalnya sebagai Gunung Sakti yang dijaga dua makhluk seperti manusia. Tidak hanya itu, di sini juga terdapat mata air panas, gua-gua, sungai-sungai beraliran deras dan air terjun.
Ekosistem TN Kerinci Seblat sangat beragam, dengan variasi ketinggian mulai dari 200 mdpl sampai dengan 3.805 mdpl di puncak Gunung Kerinci. Menurut Laumonier (1994) tipe ekosistem hutannya dapat diklasifikasikan dalam beberapa tipe berdasarkan elevasi dengan komposisi jenis vegetasi yang berubah sesuai dengan perubahan elevasi: hutan dataran rendah (150-200 mdpl), hutan perbukitan (300-800 mdpl), hutan sub-montana (800-1.400 mdpl), hutan montana rendah (1.400-1.900 mdpl), hutan montanan tengah (1.900-2.400 mdpl), hutan montana atas (.2.400-2.900 mdpl) dan sub-alpine (2.900 mdpl hingga ke atasnya).
Danau Kaco Lempur Jambi TN Kerinci Seblat. Foto: Balai Besar TN Kerinci Seblat.
Selain itu, di sini juga terdapat lahan basah berhutan, dua yang terkenal yaitu: Rawa Bento (1.350 mdp) dan Rawa Ladeh Panjan (1.900 mdpl)–vegetasinya berupa hutan rumput dan pohon kayu setinggi 3-5 meter.
ADVERTISEMENT
Kamu juga dapat mengunjungi Danau Kaco Lempur Jambi dengan warna airnya yang khas dan unik: bening berwarna hijau kebiruan atau cyan.
Kamu juga dapat menikmati kesegaran dan kecantikan, air terjun lumpo, rawa bento yang memiliki luas sekitar 1.000 Ha, perkebunan teh di Kayu Aro, danau bontak, hutan pinus, sungai renah kayu embun, sungai rawas dan sungai di rejang lebong serta kemping di madapi.
Rafflesia Hasselti atau disebut juga cendawan matahari di TN Kerinci Seblat. Foto: Instagram @kementerianLHK
Mempunyai perpaduan bentang alam yang indan dan memesona dengan beragam flora dan fauna di dalamnya, menjadikan TN Kerinci Seblat aset yang sangat berharga bagi keberlangsungan dan keberlanjutan pelestarian alam serta keanekaragaman hayati.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

Enggang Gading di TN Bukit Barisan Selatan. Foto: Balai Besar TN Bukit Barisan Selatan/Instagram: bbtn_bukitbarisanselatan
Dari tiga taman nasional yang menjadi bagian dari Situ Warisan Dunia: Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) menjadi satu tegakan terakhir hutan dataran rendah di ujung selatan Sumatera.
ADVERTISEMENT
Kawasan konservasi dengan suasana hutan tropis yang masih asli dan posisi geografisnya yang menyendiri, menjadikannya wilayah uni sangat menantang untuk dijelajahi. Itu yang saya rasakan, ketika mengunjunginya pada tahun 2014.
Taman nasional yang memiliki luas 374.080,75 Ha, sebagian besar masuk wilayah Propinsi Lampung dan sebagiannya lagi, Propinsi Bengkulu. Inilah satu tegakan terakhir hutan dataran rendah di ujung selatan Sumatera. Rimba raya, rumah dari tiga mamalia besar Sumatera: Harimau Sumatera, Gajah Sumatera dan Badak Sumatera.
Rafflesia Arnoldii di Camp Rhino TN Bukit Barisan Selatan. Foto: Balai Besar TN Bukit Barisan Selatan/Instagram: @bbtn_bukitbarisanselatan
Sekitar 55% wilayah TNBBS, bergunung-gunung, tetapi, tidak lebih rendah dari 2000 mdpl. Sekitar satu persen dari luas taman, merupakan hutan pantai. Selebihnya, adalah hutan dataran rendah yang sangat beragam hingga ketinggian 600 mdpl (45%) dan didominasi oleh spesies Shorea, Dipterocarpus dan Hopea; hutan dataran tinggi atau bukit dari 600 mdpl sampai 1.000 mdpl (34%) dengan pohon-pohon dari Dipterocarpaceae, Lauraceae, Myrtaceae dan Annonaceae; hutan submontane dari 1.000 mdpl sampai 1.500 mdpl (17%) dan di atas 1.500 mdpl. Dan, hutan pegunungan meliputi 3% dari luas taman nasional.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, tercatat 514 jenis pohon dan 98 jenis tumbuhan, 126 jenis anggrek, 26 rotan dan 15 bambu serta 124 jenis tanaman obat. Beberapa spesies di antaranya terancam. Seperti bunga tertinggi di dunia: Amorphophalus atau bunga bangkai dan Rafflesia Arnoldii–bunga langka terbesar di dunia.
Salah satu danau vulkanik di Suoh TN Bukit Barisan Selatan. Foto: Harley Sastha
Bukan hanya diminati para peneliti, bagi para penggemar kegiatan luar ruang atau alam terbuka, TN Bukit Barisan Selatan, menjadi lokasi wajib untuk disambangi. Setidaknya, ada 7 destinasi wisata alam yang menarik di dalamnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jadi, sebagai taman nasional, TN Bukit Barisan Selatan, adalah kawasan konservasi penting dunia rumah tiga satwa langka dan eksotis dunia. Benteng hutan hujan tropis di Sumatera, dengan beragam potensi kekayaan sumber daya alam yang luar biasa.
Tingginya aktivitas wisata alam yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, menurut Panut, seharusnya para pejalan dan penggiat alam, lebih memahami bahwa, Indonesia mempunyai biodiversitas dan aset nasional yang merupakan warisan dunia. Karenanya, harus dapat mengetahui apa makna dari warisan dunia itu yang memiliki ‘outstanding value’ atau nilai yang luar biasa yang tidak ada di tempat lain.
Menikmati keindahan Danau Asam-salah satu danau vulkanik di Suoh - TN Bukit Barisan Selatan, dengan naik sampan. Foto: Balai Besar TN Bukit Barisan Selatan/Instagram: @bbtn_bukitbarisanselatan
Nah, dengan mengetahui status warisan dunia yang melekat pada tiga taman nasional di atas, tentu sebagai penggiat luar ruang atau alam terbuka, seharusnya semakin memahami, betapa pentingnya melakukan kegiatan di dalamnya secara baik, benar, bijak dan bertanggung jawab. Karena ini merupakan anugerah yang sangat besar dan menjadi kebanggaan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya sangat sederhana, bagaimana dapat bersama-sama untuk menjaganya. Dengan memiliki pengetahuan tentang ‘World Heritage’ yang banyak menjadi destinasi wisata, sehingga akan timbul pemahaman dan akhirnya sadar untuk membantu menyelamatkannya sekaligus melestarikan serta mempromosikannya dengan baik.
Sehingga juga dapat bersinergi dengan dunia pariwisata yang memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. Karena sesungguhnya label ‘World Heritage’ adalah penghargaan internasional yang sangat tinggi.