Konten dari Pengguna

Prabowo Minta Diversifikasi Pasar Ekspor ke Afrika, Apa Dampaknya?

Hasna Dherin Syakira
Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
23 April 2025 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hasna Dherin Syakira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.instagram.com/prabowo/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.instagram.com/prabowo/
ADVERTISEMENT
Perang tarif impor global, seperti eskalasi antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang mencapai tarif impor efektif hingga 145% telah memicu penerapan kebijakan tarif resiprokal untuk menyeimbangkan perlakuan perdagangan dan melindungi industri domestik. Menyikapi kondisi ini, Presiden Prabowo Subianto telah meminta diversifikasi pasar ekspor melalui dialog dengan tujuh media nasional pada 6 April 2025. Prabowo mengapresiasi langkah Salim Group yang mengekspor Indomie ke Afrika sebagai upaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT

Dampak Tarif Impor Resiprokal Amerika Serikat

Penerapan tarif impor resiprokal oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia yang mencapai 32% untuk produk tekstil telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Kenaikan tarif ini menyebabkan harga produk ekspor Indonesia di pasar AS menjadi lebih mahal sehingga menurunkan daya saing dan permintaan terhadap produk-produk seperti tekstil, alas kaki, furnitur, elektronik, serta produk pertanian dan perikanan.
Akibatnya, sektor-sektor tersebut mengalami penurunan produksi yang berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dengan estimasi dampak sekitar 1,2 juta tenaga kerja. Selain itu, penurunan ekspor ke AS dapat memicu resesi ekonomi di Indonesia pada kuartal IV 2025, mengingat korelasi antara pertumbuhan ekonomi AS dan Indonesia. Dampak lainnya termasuk depresiasi nilai tukar rupiah akibat menurunnya pendapatan ekspor dan potensi inflasi impor. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia perlu memperkuat diplomasi perdagangan, mengeksplorasi pasar ekspor alternatif, dan meningkatkan daya saing produk domestik melalui inovasi dan efisiensi produksi.
ADVERTISEMENT

Diversifikasi Pasar Ekspor dalam Perspektif Politik Kerjasama Internasional

Diversifikasi pasar ekspor merupakan strategi yang diterapkan oleh suatu negara untuk memperluas jangkauan geografis tujuan ekspornya dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu dan meningkatkan stabilitas ekonomi. Menurut Aditya dan Acharyya (2013), diversifikasi ekspor bertujuan untuk memperbesar perolehan pendapatan nasional dari neraca perdagangan yang dapat dilakukan dengan peningkatan nilai tambah produk ekspor, pengenalan produk baru pada tujuan ekspor lama, atau penjualan produk lama ke pasar baru.
Asumsi dasar dari strategi ini adalah bahwa ketergantungan pada satu atau beberapa pasar ekspor dapat meningkatkan risiko ekonomi, terutama jika terjadi fluktuasi permintaan atau kebijakan proteksionis dari negara mitra dagang. Dalam konteks kerja sama internasional, diversifikasi pasar ekspor mencerminkan upaya suatu negara untuk menjalin hubungan dagang yang lebih luas dan seimbang, serta untuk memperkuat posisi tawar dalam negosiasi perdagangan global. Strategi ini juga sejalan dengan prinsip interdependensi dalam hubungan internasional, di mana negara-negara saling bergantung dalam berbagai aspek ekonomi sehingga memperluas pasar ekspor dapat meningkatkan ketahanan ekonomi nasional terhadap guncangan eksternal.
ADVERTISEMENT

Potensi Indonesia dalam Diversifikasi Pasar Ekspor

Salah satu perusahaan yang mendapat pujian dari Prabowo Subianto adalah Salim Group karena keberhasilannya dalam melakukan diversifikasi pasar ekspor. Melalui anak perusahaannya, khususnya Indofood, Salim Group tidak hanya fokus pada pasar domestik, tetapi juga secara aktif memperluas jangkauan ke berbagai negara. Diversifikasi ini dimulai dari lini produk yang sangat beragam—dari makanan, otomotif, perbankan, hingga ritel—yang membentuk fondasi kuat untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan pasar global.
Keberhasilan paling menonjol terlihat dari ekspansi Indomie ke pasar Afrika. Produk ini tak hanya diekspor, tetapi juga diproduksi langsung di negara-negara seperti Nigeria untuk memenuhi permintaan lokal. Salim Group menyesuaikan rasa produk dengan preferensi konsumen setempat, menunjukkan strategi ekspor yang tidak sekadar menjual, tetapi juga memahami pasar. Langkah ini merupakan bentuk diversifikasi pasar ekspor yang efektif karena mengurangi ketergantungan pada negara-negara maju dan membuka peluang di pasar non-tradisional.
ADVERTISEMENT