Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten Media Partner
Didominasi Rumah Tangga, Pontianak Produksi 400 Ton Sampah per Hari
21 Februari 2019 12:05 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak โ Masalah sampah tak bisa lepas dari kehidupan manusia. Kepedulian akan sampah sudah seharusnya dilakukan oleh masyarakat kita, rutin dan bukan hanya sesekali.
ADVERTISEMENT
"Harusnya peduli sampah itu dilakukan setiap hari," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar.
Bukan tanpa alasan mengapa Tinorma berkata demikian. Menurut data DLH Kota Pontianak, Pontianak bisa menghasilkan 400 ton sampah dalam sehari. Sampah ini didominasi oleh sampah rumah tangga.
"Setiap harinya kita bisa menghasilkan 400 ton sampah, akan bertambah di hari-hari tertentu, misalnya saja musim durian, ada kenaikan 20 persen," katanya.
Menurutnya, DLH telah berupaya maksimal dalam pengelolaan sampah dengan beberapa program, misalnya jemput sampah dan terus menekankan sosialisasi ke masyarakat. Namun, hal tersebut dinilai masih belum mampu mengatasi masalah sampah yang ada di Kota Pontianak jika tidak ada peran dari masyarakat.
"Kami selalu berperan aktif melakukan sosialisasi hingga program jemput sampah yang kami coba di Kelurahan Benua Melayu laut dan pengawasan juga ada. Pernah kita coba program jemput sampah, eh mobilnya datang masyarakatnya meletakkan saja, tidak diantar ke mobil, mungkin karena mobil kita nggak sebagus seperti di luar negeri," jelas Tinorma.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Tinorma memutuskan untuk menghentikan sementara program jemput sampah guna evaluasi. Dirinya juga tidak menampik bahwa DLH saat ini masih kurang sumber daya, sehingga membuat terhambatnya kinerja. Namun hal tersebut sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kota yang akan menambah anggaran Rp 20 miliar untuk Dinas Lingkungan Hidup.
"Sumber daya ini misalnya soal TPS, ada penurunan dari 110 menjadi 47. Pak wali sudah melihat ini sebagai masalah serius, sehingga anggaran kita ditambah Rp 20 miliar," ujarnya.
Ketika ditanya soal kondisi tempat tempat sampah di ruang publik, Tinorma mengaku prihatin. Ia pun berharap dapat bersinergi dengan masyarakat guna mengentaskan masalah sampah yang ada di Kota Pontianak.
"Tempat sampah di ruang publik atau perumahan kita masih buruk, hanya beberapa tempat saja yang bagus, kadang ini membuat saya prihatin,โ tukasnya. (hp5)
ADVERTISEMENT