Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Penyebab Inflasi: Kenaikan Harga hingga Jumlah Uang yang Beredar
25 Mei 2022 19:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain karena pencetakan uang baru, Indonesia pernah mengalami secara besar-besaran pada awal kemerdekaan dan tahun 1998 akibat dari kekacauan ekonomi dan politik. Inflasi juga kembali terjadi pada tahun 2020 ketika pandemi virus Covid-19 merajalela.
Ketika terjadi inflasi, ada berbagai macam dampak-dampak yang bisa dirasakan. Menyadur dari buku Wangsit HOTS UTBK SBMPTN yang diterbitkan oleh Tim Tentor Master, berikut informasinya.
Selain dampak-dampak yang disebutkan di atas, dampak inflasi juga bisa mengakibatkan kalkulasi atau perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit, karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.
ADVERTISEMENT
Penyebab-Penyebab Inflasi
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa Indonesia pertama kali mengalami inflasi pada saat awal kemerdekaan. Sebagai informasi, keadaan ekonomi Indonesia pada masa itu sangat terpuruk, karena kebutuhan masyarakat meningkat 100%.
Penyebab terjadi inflasi di awal kemerdekaan Indonesia, yakni terdapat tiga jenis mata uang yang beredar di masyarakat secara tidak terkendali.
Mata uang tersebut meliputi uang kertas De Javasche Bank peninggalan kolonial Belanda, uang kertas dan logam pemerintah Hindia Belanda, uang buatan Jepang yaitu De Japansche Regering, Dai Nippon emisi 1943, dan Dai Nippon Teikoku Seibu emisi 1943.
Karena tiga jenis mata uang tersebut, kondisi ekonomi menjadi tidak sehat karena pemerintah tidak bisa mengendalikan secara stabil. Ketidakstabilan ekonomi ini semakin memburuk karena Indonesia tidak memiliki mata uang resmi.
ADVERTISEMENT
Sesudah inflasi di awal kemerdekaan, Indonesia juga mengalami inflasi kembali pada tahun 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan bahwa inflasi pada tahun 2020 sebesar 1,68%. Laju inflasi ini bahkan lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar 2,72%.
Laju inflasi 2020 sebetulnya sebagian besar disebabkan karena makanan, minuman, hingga tembakau dengan andil sebesar 0,19%. Tidak hanya itu, tingkat inflasi dari sektor lainnya mencapai 3,63%.
Lalu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memiliki andil terhadap keseluruhan inflasi sebesar 0,35% dengan tingkat inflasi sebesar 5,8%.
Setelah memahami awal mula penyebab-penyebab inflasi, berikut adalah penyebab inflasi lainnya, seperti yang dikutip dari buku Ekonomi Makro Islam karangan Husna Ni’matul Ulya.
1. Terjadi kenaikan harga
Inflasi memberikan makna bahwa telah terjadi suatu kenaikan harga bila dibandingkan dengan tingkat harga pada periode sebelumnya. Misalkan, bulan lalu harga satu kilogram gula adalah Rp10.000 dan bulan ini telah terjadi kenaikan harga satu kilogram gula menjadi Rp11.000.
ADVERTISEMENT
2. Peningkatan harga produksi
Belum dapat dikatakan sebagai inflasi jika kenaikan harga hanya terjadi pada suatu komoditas dan kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum naik.
Hal yang berbeda akan terjadi jika yang naik adalah harga bahan bakar minyak (BBM). Untuk kasus di Indonesia, setiap terjadi kenaikan harga BBM, maka harga-harga komoditas lain turut naik.
Sebagai informasi, BBM merupakan komoditas strategis sebab memiliki efek berantai yang dapat menyebabkan kenaikan harga pada komoditas lain.
3. Berlangsung terus-menerus
Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum memunculkan inflasi jika hanya terjadi sesaat, misalkan terjadi kenaikan harga hari ini dibandingkan hari sebelumnya, tapi keesokan hari sudah kembali turun.
Menyadur buku Ekonomi Islam karangan Rozalinda, biasanya perhitungan inflasi dalam rentang waktu minimal bulanan. Sebab dalam sebulan akan terlihat kenaikan harga bersifat umum dan terus-menerus.
ADVERTISEMENT
4. Uang yang beredar tinggi
Penyebab lain dari inflasi adalah uang yang beredar tinggi. Umumnya uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi, namun barang yang diproduksi di pasaran sedikit, sehingga menimbulkan kenaikan harga.
5. Meningkatnya permintaan
Meningkatnya permintaan produksi jadi salah satu penyebab inflasi. Pada saat permintaan terhadap suatu barang meningkat drastis, maka bahan baku yang digunakan akan langka.
Oleh karena itu, harga barang jauh lebih mahal. Sedangkan perusahaan-perusahaan tersebut harus tetap memproduksi barang yang sedang diminta oleh pasar dengan harga normal.
(JA)