Erick Thohir Dorong BUMN Berani Ambil Risiko Bisnis: yang Gak Boleh Itu Korupsi

10 Desember 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mendorong BUMN untuk berani mengintervensi pasar, meskipun dalam langkah itu ada risiko bisnis. Hal tersebut menurutnya, perlu dilakukan agar pasar dalam negeri tidak dikuasai asing dengan berbagai produk impor.
ADVERTISEMENT
Dia mengakui tak ada yang bisa menggaransi setiap langkah bisnis pasti menguntungkan. Tapi menurutnya harus dibedakan antara risiko bisnis dengan korupsi.
"Kalau gitu (tidak boleh ada risiko bisnis) enggak usah, kita semuanya pasar bebas aja, produk impor masuk. Sama seperti sekarang tempe kedelainya impor, daging impor, gula impor," kata Erick Thohir dalam perbincangan dengan kumparan, seusai acara 'Jakarta Content Week' di Gedung Sarinah, Rabu (8/12).
Menurutnya, intervensi pasar dengan risiko bisnis, merupakan bagian dari peran BUMN sebagai lokomotif pembangunan.
"Enggak ada garansi (pasti untung). Itulah kenapa kita duduk sama BPKP, BPK, KPK kemarin, bahwa di dalam bisnis ada risiko, (tapi) dia enggak boleh korupsi," ujarnya.
Dia menambahkan, semua itu dilakukan sebagai keberpihakan pada kepentingan nasional. "Kan gitu, selama itu keberpihakan sama, dulu pemerintah ada KUT, Kredit Usaha Tani, macet di mana-mana. Terus apa kita penjarain petani-petani? Enggak bisa begitu. Terus direktur bank-nya dipenjara gara-gara membantu petani?" tandas Erick Thohir.
ADVERTISEMENT