Indonesia Tawarkan 3 Proyek Energi Terbarukan ke Investor Jepang, Apa Saja?

20 Oktober 2021 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengolahan sampah jadi energi primer pembangkit listrik jadi salah satu jenis investasi energi terbarukan yang ditawarkan Indonesia ke Jepang. Foto: PPID DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Pengolahan sampah jadi energi primer pembangkit listrik jadi salah satu jenis investasi energi terbarukan yang ditawarkan Indonesia ke Jepang. Foto: PPID DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Indonesia menawarkan tiga proyek energi terbarukan kepada investor Jepang. Hal itu berlangsung dalam Indonesia-Japan Business Forum (IJBF), yang digelar secara virtual oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) di Tokyo.
ADVERTISEMENT
IJBF ini merupakan kegiatan tahunan yang digelar untuk kedua kalinya. Secara khusus, tema yang diangkat menyangkut Peluang Kerja Sama di Sektor Energi Baru dan Terbarukan. Kerja sama sektor tersebut, mendapat dukungan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi.
“Saya mendorong terus terjalinnya kerja sama konkret di sektor energi terbarukan untuk mempercepat transisi energi yang telah dicanangkan kedua negara. Kerja sama energi terbarukan adalah arah ke depan kerja sama bilateral Indonesia-Jepang," kata Heri Akhmadi melalui pernyataan resmi, Rabu (20/10).
Dalam kesempatan itu, Indonesia menawarkan tiga proyek investasi di bidang energi terbarukan, kepada para investor Jepang. Ketiga proyek tersebut telah dikurasi secara clean and clear oleh Bank Indonesia dan Kantor perwakilan BKPM di Tokyo.
ADVERTISEMENT
Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi mengikuti Indonesia-Japan Business Forum secara virtual. Foto: Dok. KBRI Jepang
Ketiga proyek tersebut adalah Refuse Derived Fuel Plant di Bantar Gebang yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta, Minihydro Power Plant di Banyumas, dan proyek Waste-to Energy di Semarang.
Selain Duta Besar Heri Akhmadi, Indonesia-Japan Business Forum juga menghadirkan pembicara Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, serta Kepala Kantor BI Tokyo Hilman Tisnawan.
“Ekonomi Indonesia tumbuh tinggi 7,07 persen pada kuartal dua tahun ini, jauh melewati prediksi. Berbagai kebijakan moneter dan fiskal juga telah diterapkan guna mendukung transisi ke ekonomi hijau, antara lain melalui green sukuk yang dikeluarkan sejak 2018," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.
Sementara itu, Dirjen EBTKe Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, menegaskan kembali komitmen Pemerintah Indonesia untuk pencapaian target carbon neutral pada 2060 melalui Grand Strategi Energi Nasional.
ADVERTISEMENT
IJBF ke-2 dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari kalangan bisnis dan investor Jepang. Kegiatan dilanjutkan dengan one on one meeting untuk menjelaskan skema kerja sama secara lebih detail dengan sejumlah investor Jepang. Forum bisnis ini didukung sejumlah organisasi dan asosiasi bisnis, antara lain Japan Indonesia Association (JAPINDA) dan Jakarta Japan Club (JJC).