Laporan Keuangan Disclaimer, GMF Masuk Pemantauan Khusus BEI Seperti Garuda

28 Juli 2021 22:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Laporan keuangan PT GMF Aero Asia Tbk yang mendapat opini 'tidak menyatakan pendapat' atau 'disclaimer' dari auditor, membuat saham emiten berkode GMFI itu masuk dalam pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal serupa dialami PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), yang merupakan induk usaha GMFI.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (28/7), masuknya saham emiten PT GMF Aero Asia Tbk ke dalam pemantauan khusus BEI ditetapkan dalam surat BEI nomor No. Peng-PK-00005/BEI.LPP/07-2021.
PT GMF Aero Asia Tbk merupakan perusahaan maintenance pesawat terbang, salah satu yang terbesar di Asia. Perusahaan di bawah Garuda Indonesia Group ini, memiliki fasilitas workshop di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Pada 2020 lalu, perusahaan melaporkan kerugian sebesar USD 325,9 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun. Angka itu membengkak dari kerugian 2019 yang tercatat Rp 50 miliar. Atas laporan keuangan 2020, auditor juga memberi opini disclaimer, yang membuat masuk daftar saham dalam pemantauan khusus.
"Status dalam pemantauan khusus saham GMFI ini, berlaku efektif Kamis (29/7)," demikian dinyatakan dalam surat tersebut.
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sebelumnya saham Garuda Indonesia yang merupakan induk usaha PT GMF Aero Asia Tbk, sudah lebih dulu masuk pemantauan khusus. Selain karena laporan keuangan-nya mendapat opini disclaimer (kriteria 2), GIAA juga dalam kondisi dimohonkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atau dimohonkan pailit.
ADVERTISEMENT
Menyusul masuknya saham GMFI dalam pemantauan khusus BEI, berikut 17 saham di dalam daftar tersebut:
1. GMFI: Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.
2. BINA: Bank Ina Perdana Tbk.
3. ENVY: Envy Technologies Indonesia Tbk.
4. GIAA: Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
5. GOLL: Golden Plantation Tbk.
6. GTBO: Garda Tujuh Buana Tbk.
7. IBFN: Intan Baruprana Finance Tbk.
8. INTA: Intraco Penta Tbk.
9. KBRI: Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.
10. LAPD: Leyand International Tbk.
11. MABA: Marga Abhinaya Abadi Tbk.
12. MGNA: Magna Investama Mandiri Tbk.
13. MTRA: Mitra Pemuda Tbk.
14. OCAP: Onix Capital Tbk.
15. PICO: Pelangi Indah Canindo Tbk.
16. POLL: Pollux Properti Indonesia Tbk.
ADVERTISEMENT
17. TDPM: Tridomain Performance Materials Tbk.