Masuki Bisnis Hijau, Peter Gontha Luncurkan Crypto Utility untuk Valuasi Karbon

11 September 2021 7:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengusaha Peter F. Gontha (tengah) kini meluncurkan bisnis baru di bidang lingkungan dengan adopsi teknologi untuk ekonomi. Foto: Ilham Bintang
zoom-in-whitePerbesar
Pengusaha Peter F. Gontha (tengah) kini meluncurkan bisnis baru di bidang lingkungan dengan adopsi teknologi untuk ekonomi. Foto: Ilham Bintang
ADVERTISEMENT
Pengusaha Peter F. Gontha masuk ke 'bisnis hijau' yang sedang menjadi tren global, melalui bendera usaha yang didirikannya yakni Melchor Group. CEO Melchor Group itu meluncurkan semacam uang kripto atau crypto currency untuk memvaluasi karbon Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini kita sebut Crypto Utility, namanya ROXI. Tapi bukan merupakan alat bayar atau yang sering disebut Crypto Currency. Crypto Utility ROXI adalah bagian dari upaya pelestarian lingkungan dengan pendekatan ekonomi dan teknologi digital," kata Peter F. Gontha melalui pernyataan resmi yang diterima kumparan, Sabtu (11/9).
Dengan teknologi ini, Peter menghadirkan gagasan baru tentang penghitungan restorasi hutan, serta penyerapan, perhitungan, dan perdagangan karbon yang sesuai dengan kompatibilitas dan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan pemerintah.
“Ini hal baru dan pertama di dunia di mana Crypro Utility ini akan sejalan dengan teknologi perhitungan serapan karbon yang dikembangkan oleh Jejak.in, anak perusahaan dari Melchor group," imbuh mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia itu.
ADVERTISEMENT
Menurut Peter, Indonesia memiliki potensi penyerapan karbon terbesar di dunia. Potensi itu tersimpan di hutan hujan, hutan mangrove, dan lahan gambut. “Semua ini merupakan kekayaan yang dimiliki Indonesia yang belum divaluasi secara eksponensial. Inilah inti kekuatan ekonomi hijau Indonesia,” ujarnya.
Pengusaha Peter F. Gintha (kedua dari kanan) berbincang dengan Wakil Menteri LHK, Alue Dohong. Foto: Instagram Peter F. Gontha
Mengutip data organisasi lingkungan global, WWF, Peter menyebutkan hutan merupakan rumah bagi lebih dari setengah spesies tumbuhan dan hewan di dunia. Mereka memiliki peran penting untuk dimainkan dalam memerangi pemanasan global.
Lebih dari satu miliar orang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka. Dari jumlah itu, sekitar 300 juta orang benar-benar tinggal di hutan.
Sehingga apabila bisnis yang dirintisnya ini berhasil, menurutnya Indonesia menjadi pionir di dunia. "Ini bukan hanya soal restorasi ekologi, namun juga menyejahterakan masyarakat. Selain itu menjadi bagian dari upaya untuk ikut berperan mendampingi pemerintah dalam memberantas kemiskinan".
ADVERTISEMENT
Peter F. Gontha yang punya kiprah panjang di berbagai sektor bisnis, sebelumnya juga dikenal sebagai pengusaha yang menghadirkan gebrakan-gebrakan baru. Ia misalnya, menjadi pionir dan penggagas hadirnya industri kimia dasar di Indonesia.
Saat itu muncul banyak penentangan, namun ia jalan terus. Karena industri Indonesia sangat tergantung pada impor produk petrokimia, yang menjadi basis industrialisasi. Kini, Peter hadir dengan gagasan baru yang lebih menggebrak tentang valuasi alam Indonesia. Yakni menjadikan Indonesia pusat ekonomi hijau di dunia melalui crypto utility ini.