Gareth Bale: Potret Sebuah Perjalanan

24 Juli 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gareth Bale merayakan gol ke gawang Liverpool di final Liga Champions 2017/18. Foto: AFP/Franck Fife
zoom-in-whitePerbesar
Gareth Bale merayakan gol ke gawang Liverpool di final Liga Champions 2017/18. Foto: AFP/Franck Fife
ADVERTISEMENT
Problematik atau enigmatik? Entahlah. Yang jelas, dua kata sifat itu sama-sama pas digunakan untuk mendeskripsikan perjalanan Gareth Bale bersama Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Bale datang ke Real Madrid sebagai bintang terbesar Premier League pada 2013, sama seperti Cristiano Ronaldo yang datang empat tahun sebelumnya. Bale pun, seperti halnya Ronaldo, direkrut Real dengan nilai transfer yang membuat dirinya jadi pesepak bola termahal dunia.
Tentunya, status itu membuat ekspektasi terhadap Bale jadi begitu tinggi. Dia diharapkan benar-benar mampu menjadi seorang galactico; seorang bintang besar. Di sinilah kemudian muncul berbagai problem yang membuatnya jadi penuh enigma.
Bicara soal kualitas, Bale tak perlu diragukan. Berdasarkan catatan Transfermarkt, sejak pertama kali datang Bale sudah bermain di 231 pertandingan untuk Real Madrid. Dari sana dia berhasil mengemas 102 gol dan 65 assist. Catatan ini sama sekali tak bisa dibilang buruk.
ADVERTISEMENT
Gareth Bale usai mendapat medali Liga Champions. Foto: Andrew Boyers/Reuters
Lewat rangkaian gol dan assist-nya itu Bale mampu mempersembahkan 13 gelar untuk Real Madrid, termasuk empat gelar Liga Champions. Bahkan, dia mampu berkontribusi langsung lewat golnya di dua final Liga Champions, satu final Copa del Rey, dan satu final Piala Dunia Antarklub.
Dari sini semestinya Bale menjadi salah satu pemain kesayangan para suporter Real Madrid. Di klub mana pun, pemain dengan sumbangsih demikian dijamin bakal jadi pujaan. Namun, Real Madrid memang bukan klub normal sehingga Bale pun justru jadi pesakitan.
Bukan satu dua kali saja Bale menerima risakan dari para pendukung Real Madrid. Mobilnya bahkan pernah digebuk orang ketika dirinya hendak meninggalkan stadion. Siulan dan cercaan pun tak jarang jadi kawan karib pemain asal Wales ini.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai alasan yang membuat Bale justru jadi sosok tak diinginkan. Thibaut Courtois sempat berkata bahwa mantan pemain Tottenham Hotspur ini kurang mau bergaul dengan rekan-rekannya. Ini kemudian bisa dilacak dari kabar bahwa Bale, sampai saat ini, belum jua fasih berbahasa Spanyol.
Belum lagi jika kita bicara soal cedera yang dia derita. Dari 2013 sampai 2019, tercatat sudah 19 kali Bale mengalami cedera. Total, dia harus absen sampai 71 pertandingan akibat masalah ini. Karena perkara ini pula penampilan Bale di lapangan jadi kerap tak konsisten.
Gareth Bale menunjukkan ekspresi datar saat bintang Barcelona, Lionel Messi, merayakan gol ke gawang Real Madrid. Foto: Pierre-Philippe Marcou/AFP
Ketika dia sedang berada dalam puncak performa, Bale bisa benar-benar menggila. Gol yang rasanya mustahil bisa dicetak pun mampu dia persembahkan. Akan tetapi, saat kondisinya tidak seratus persen, Bale bisa bermain seperti ayam tanpa kepala. Inkonsistensi ini pula yang bikin Madridista jengah.
ADVERTISEMENT
Sampai akhirnya, rasa jengah itu tak cuma melanda para Madridista, tetapi juga pelatih Zinedine Zidane. Pria Prancis itu secara eksplisit sudah 'mengusir' Bale beberapa kali dari Santiago Bernabeu. Namun, hingga kini Bale masih bertahan. Malah, dalam laga International Champions Cup 2019 menghadapi Arsenal, Rabu (24/7/2019) pagi WIB, Bale sukses mencetak satu gol.
Meski demikian, sepertinya Bale memang tidak akan bertahan lama lagi di Real Madrid. Zidane sendiri seusai laga itu sudah berkata bahwa Bale bermain karena dia mau bermain. Tidak lebih. Itu artinya, Zidane sudah siap untuk kehilangan pria 30 tahun tersebut.
Nah, karena Bale sepertinya sudah tak lama lagi berkostum Real Madrid, kumparanBOLA akan mengajak para pembaca untuk bernostalgia sejenak, memutar ulang momen-momen terbaik Bale di Los Blancos melalui sederetan foto. Enjoy!
ADVERTISEMENT
1) Ketika Segalanya Bermula (September 2013)
Gareth Bale ketika diperkenalkan sebagai pemain Real Madrid. Foto: AFP/Gerard Julien
Musim terakhir Bale di Tottenham berjalan begitu menyenangkan. Dari 44 pertandingan di semua ajang dia sanggup berkontribusi langsung terhadap terciptanya 41 gol The Lilywhites. Catatan inilah yang lantas meyakinkan Real Madrid untuk mengangkutnya ke Bernabeu.
Cek senilai 85 juta poundsterling pun disiapkan oleh Real. Bagi Tottenham, itu adalah tawaran yang tak bisa mereka tolak. Bale pun hijrah dan resmi diperkenalkan ketika musim 2013/14 sebenarnya sudah mulai bergulir. Di sinilah segalanya berawal.
2) Gol Perdana yang Melegakan (September 2013)
Gareth Bale merayakan gol perdana untuk Real Madrid ke gawang Villarreal. Foto: AFP/Jose Jordan
Sebenarnya, kenyataan bahwa perjalanan karier Bale di Real Madrid takkan mulus sudah bisa diprediksi sejak awal. Pada laga debut kontra Athletic Club, Bale sudah mengalami cedera. Beruntung, pada pertandingan berikutnya melawan Villarreal, dia langsung bisa mencetak gol. Sayang, di laga tersebut Real cuma bisa bermain imbang 2-2.
ADVERTISEMENT
3) A Perfect Hat-trick (November 2013)
Gareth Bale membukukan salah satu gol dalam hat-trick sempurnanya ke gawang Real Valladolid. Foto: AFP/Pierre-Philippe Marcou
Tak banyak pemain yang bisa membukukan sebuah hat-trick sempurna dengan kaki kiri, kaki kanan, serta kepala. Bale adalah salah satu dari mereka yang pernah melakukannya.
Kejadian ini berlangsung pada November 2013 saat Real Madrid menjamu Real Valladolid di Bernabeu. Dalam laga itu, Bale bangkit dari masa-masa sulit di awal perjalanan dengan membukukan hat-trick sempurna. Real Madrid pun menang telak 4-0 pada pertandingan itu.
4) Run, Gareth, Run! (April 2014)
Gareth Bale mencetak gol sensasional ke gawang Barcelona pada final Copa del Rey 2013/14. Foto: AFP/Dani Pozo
Ini adalah salah satu momen terbaik dalam sejarah El Clasico, bahkan mungkin sejarah sepak bola itu sendiri. Pada pertandingan final Copa del Rey 2013/14 menghadapi Barcelona di Camp Nou, Bale melakukan apa yang sudah jadi merek dagangnya sejak masih di Tottenham. Dia memenangi sprint dengan bek lawan untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Jika saat Bale masih berkostum Tottenham yang jadi korban adalah Douglas Maicon, pada laga ini Marc Bartra yang dia bikin menanggung malu. Bergerak dari sisi kanan pertahanan Barcelona, Bale menjauhkan bola beberapa meter, bergerak ke luar garis tepi, dan mengajak Bartra beradu sprint.
Setelah itu, Bale kembali menguasai bola, menggiringnya ke kotak penalti, sebelum menceploskannya ke gawang lewat sela-sela kaki Jose Manuel Pinto. Benar-benar penampilan yang sublim.
5) La Decima (Mei 2014)
Gareth Bale membawa Real Madrid merengkuh La Decima di Liga Champions usai mengalahkan Atletico Madrid. Dia mencetak satu gol di laga final tersebut. Foto: AFP/Franck Fife
Masih di musim yang sama, Bale kembali menjadi protagonis di laga final lainnya. Kali ini, final Liga Champions yang jadi panggung sang pemain.
Berhadapan dengan Atletico Madrid di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Bale mencetak satu dari empat gol Real ke gawang sang tetangga. Di akhir kisah Real Madrid menang telak 4-1 dan La Decima yang jadi dambaan itu pun terealisasikan.
ADVERTISEMENT
6) Menuju Puncak Dunia (Desember 2014)
Gareth Bale menjadi bintang kemenangan Real Madrid di final Piala Dunia Antarklub 2014 menghadapi San Lorenzo dari Argentina. Foto: AFP/Fadel Senna
Sebagai kampiun di Liga Champions, Real Madrid pun berhak mewakili UEFA di ajang Piala Dunia Antarklub pada akhir tahun 2014. Pada turnamen ini Bale lagi-lagi menunjukkan tajinya. Menghadapi San Lorenzo di final, Bale mencetak satu gol untuk membawa Real Madrid menang 2-0 dan menjadi juara dunia level klub.
7) Karena Tiga Gol Saja Tidak Cukup (Desember 2015)
Gareth Bale merayakan salah satu dari empat gol saat membawa Real Madrid menang 10-2 atas Rayo Vallecano di musim 2015/16. Foto: AFP/Curto de la Torre
Dari 102 gol yang dicetak Bale untuk Real Madrid, 4 di antaranya dia lesakkan ke gawang Rayo Vallecano pada Desember 2015. Raihan tersebut menjadi yang terbaik bagi alumnus akademi Southampton itu selama berkostum Real Madrid.
Sebenarnya, bukan cuma Bale yang bermain bagus di pertandingan itu karena Real Madrid sendiri mampu menang dengan skor fantastis 10-2. Namun, itu tetap saja tak menghalangi Bale untuk jadi penampil terbaik.
ADVERTISEMENT
Oh, dan sepekan setelah itu, Bale mencetak hat-trick ke gawang Deportivo La Coruna. Dengan kata lain, ini adalah masa-masa terproduktif Bale selama membela El Real.
8) The Last Ditch Hero (Mei 2018)
Gareth Bale menjadi pahlawan Real Madrid lewat dua golnya ke gawang Liverpool pada final Liga Champions 2017/18. Foto: AFP/Lluis Gene
Percayalah bahwa tak semua yang Anda tonton di film-film itu tidak ada padanannya di dunia nyata. Kalau tak percaya, tengok apa yang dilakukan Bale di final Liga Champions 2017/18 lalu.
Pertandingan itu memang diciptakan Tuhan untuk jadi panggungnya Bale. Di situ dia begitu dimudahkan untuk bersinar dengan cederanya Mo Salah dan blunder fatal Loris Karius. Yang menarik lagi, untuk bisa bersinar, Bale tak butuh waktu lama.
Dalam laga itu Bale turun sebagai pemain pengganti. Dia baru masuk pada menit ke-61 dan tiga menit kemudian sudah mencetak gol lewat tendangan salto. Gol itu membawa Real unggul dengan skor 2-1.
ADVERTISEMENT
Tujuh menit jelang bubaran, Bale kembali bikin gol. Prosesnya pun tak kalah spektakuler meskipun peran Karius sangat besar di sana. Lewat tembakan roket dari luar kotak penalti, Bale membunuh laga seraya memastikan kemenangan Real Madrid.
9) Terbaik di Dunia (Lagi) (Desember 2018)
Gareth Bale jadi bintang lapangan dalam laga semifinal Piala Dunia Antarklub 2018 kontra Kashima Antlers. Bale dinobatkan jadi pemain terbaik turnamen tersebut. Foto: AFP/Giuseppe Cacace
Di saat Real Madrid membutuhkan dorongan untuk keluar dari masa sulit, Bale mampu memberikannya.
Awal musim 2018/19, Real Madrid kehilangan Zidane yang memutuskan untuk mundur usai menjuarai Liga Champions. Real pun lantas menunjuk Julen Lopetegui sebagai suksesor.
Dasarnya tidak diberkati, penunjukan Lopetegui itu berakhir durjana. Eks entrenador Timnas Spanyol itu lengser dan harus digantikan pelatih Castilla, Santiago Solari. Di bawah Solari, Real haru berlaga di Piala Dunia Antarklub 2018.
ADVERTISEMENT
Bale menjadi bintang dalam turnamen tersebut. Penampilan terbaiknya muncul kala Real berhadapan dengan Kashima Antlers di semifinal. Lewat hat-trick yang dia bukukan, Bale membawa timnya lolos ke final dengan kemenangan 3-1. Di akhir cerita, Real jadi juara usai menundukkan wakil Uni Emirat Arab, Al-Ain.
10) Centenario (Februari 2019)
Gareth Bale mencetak gol ke-100 untuk Real Madrid dalam laga El Derbi Madrileno menghadapi Atletico Madrid. Foto: AFP/Gabriel Bouys
Bukti lain bahwa Bale adalah sosok spesial bagi Real Madrid terlihat pada El Derbi Madrileno edisi Februari 2019. Dalam laga tersebut Bale sukses mengemas satu gol untuk membawa Real menang 3-1 atas Atletico Madrid di Estadio Metropolitano. Gol tersebut merupakan gol ke-100, alias El Centenario, bagi Bale.
***
Dari sederetan momen ini sebetulnya bisa disimpulkan bahwa Bale adalah pemain besar. Dia mampu mencetak gol-gol penting—terkadang dengan cara fenomenal—di laga-laga penting untuk membawa Real Madrid merengkuh hasil-hasil penting pula.
ADVERTISEMENT
Bale boleh saja tidak pernah diterima seutuhnya di Real, tetapi seperti yang diutarakan Andros Townsend, the streets won't forget. Publik sepak bola (netral) tidak akan pernah lupa akan kehebatan Bale dalam balutan kostum putih-putih milik Real Madrid.