Suso Minta Tifosi Milan Bersabar dan Tetap Percaya

10 November 2019 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suso beraksi dalam pertandingan melawan Internazionale. Foto: AFP/Miguel Medina
zoom-in-whitePerbesar
Suso beraksi dalam pertandingan melawan Internazionale. Foto: AFP/Miguel Medina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suso menyadari bahwa apa yang terjadi dengan Milan saat ini tidak bisa diterima. Akan tetapi, pemain asal Spanyol itu percaya timnya bisa bangkit. Dia pun meminta para suporter untuk tetap bersabar.
ADVERTISEMENT
Enam kekalahan sudah diderita Milan dari sebelas pertandingan Serie A musim ini. Akibatnya, mereka kini harus puas duduk di urutan 13 klasemen dengan koleksi 13 angka. Milan hanya berjarak 5 poin dari zona degradasi.
Dengan situasi seperti ini, Milan akan berhadapan dengan Juventus di Allianz Stadium. Jelang pertandingan yang akan digelar pada Minggu (11/11/2019) dini hari WIB itu Suso menyatakan tekadnya untuk segera bangkit.
Suso dalam laga Derby della Madonnina. Foto: AFP/Marco Bertorello
"Kami semua tahu harus berbuat lebih untuk Milan, sejarahnya, dan para suporternya. Kami tengah mengalami momen negatif dan menyadari hal itu. Namun, setiap harinya, kami bekerja keras mencari jalan keluar," ucap Suso kepada Sportweek.
"Kami adalah Milan dan hasil buruk tidak bisa diterima. Aku adalah orang pertama yang tidak puas dengan penampilanku, jadi ini bukan soal kritik atau tekanan."
ADVERTISEMENT
"Suporter berhak mengkritik dan aku pantas disoraki. Namun, aku ingin mereka percaya bahwa mereka akan segera menyaksikan versi terbaik Suso lagi," tambah eks gelandang Liverpool tersebut.
Boleh dikatakan, Suso adalah pemain terbaik Milan saat ini. Sejak didatangkan, dia selalu menjadi andalan para pelatih Rossoneri. Bahkan, ada anggapan Milan hanya bisa menyerang dari kanan—area Suso beroperasi.
Suso beraksi di pertandingan melawan Brescia. Foto: AFP/Miguel Medina
Meski demikian, Suso membantah adanya kecenderungan seperti itu. "Kalau Milan memang melakukan itu, aku tidak bertanggung jawab atasnya. Semua tim punya karakteristik dan kekuatan masing-masing," ucapnya.
"Apabila pelatih dan rekan-rekan satu tim bergantung kepadamu, artinya kamu sudah melakukan hal benar," lanjut Suso.
Sebenarnya, tidak semua pelatih menggunakan Suso dengan cara seperti itu. Marco Giampaolo yang ditunjuk sebelum musim 2019/20 mengutilisasi Suso sebagai trequartista dalam formasi 4-3-1-2.
ADVERTISEMENT
Usaha Giampaolo itu tidak membuahkan hasil. Dia pun dipecat dan posisinya digantikan oleh Stefano Pioli. Namun, Suso menyanggah anggapan bahwa Giampaolo dipecat karena memainkannya di belakang dua striker.
Suso merayakan gol bersama Theo Hernandez. Foto: AFP/Miguel Medina
"Sampai pertandingan pembuka melawan Udinese, semua orang berkata aku akan tampil bagus di peran itu dan Giampaolo sudah mengubah permainanku. Hanya satu kekalahan dan segalanya kolaps begitu saja," kata Suso.
"Aku tidak tahu salahnya di mana, taktis atau psikologis, tetapi aku bisa membuktikan bisa bermain di posisi tersebut. Tentu saja aku lebih suka bermain di kanan tetapi aku tidak keberatan diminta bermain di tengah."
"Anggapan bahwa aku cuma bisa memotong ke dalam dan bermain dengan kaki kiri juga tidak benar. Performaku menurun di November-Desember karena punggung bagian bawahku pasti sakit dan aku belum bisa mengatasi itu."
ADVERTISEMENT
"Kami mengawali musim ini dengan salah, tetapi masih ada waktu memperbaikinya. Aku minta para suporter bersabar dan tetap mendukung tim. Aku minta mereka percaya padaku. Aku akan berikan segalanya untuk Milan," pungkas Suso.