Survey Ini Ungkap Camilan Favorit dan Alasan Orang Indonesia Ngemil

Ilustrasi ngemil. Foto: Dok. Pixabay

Berapa kali kamu ngemil dalam satu hari? Memang biasanya aktivitas ngemil kita lakukan di sela-sela jam makan. Ada yang ngemil di antara jam sarapan dengan makan siang, ada juga yang memilih di sore hari. Bahkan, beberapa di antara kita justru menikmati camilan saat sambil kerja di kantor. Setuju?

Enggak heran, sebab survei The Harris Poll yang melibatkan data Mondelez International mengungkapkan bahwa ada kenaikan kesempatan bisnis dalam industri makanan ringan sebesar USD 1,2 triliun secara global. Hal ini juga menunjukkan terjadinya peningkatkan aktivitas ngemil di dunia; termasuk di Indonesia.

Survei ini juga mengelaborasi alasan ngemil masyarakat luas. Lebih spesifiknya, Sachin Prasad, Country Head Mondelez International, mengerucutkan hasil temuan tersebut untuk melihat kebiasaan ngemil di Indonesia.

Dari survei itu Sachin menjelaskan: ada tiga alasan utama orang Indonesia ngemil. Pertama, 97 persen responden setuju bahwa camilan bisa mendorong mood, kemudian 90 persen setuju bahwa ngemil itu untuk calming down, relaksasi, dan me time. Alasan ketiga jauh lebih seru, 87 persen responden setuju bahwa ngemil bisa mendekatkan diri mereka dengan orang lain.

Ada pula temuan yang tak kalah menarik untuk digarisbawahi. Ada 53 persen orang Indonesia yang mengatakan bahwa akhir-akhir ini, mereka tidak punya waktu untuk makanan berat. Tak heran kalau mereka lebih memilih untuk ngemil daripada makan berat. Angka ini 16 persen lebih tinggi dari persentase global, lho!

Lantas camilan seperti apa yang orang Indonesia sukai?

Tipe kepribadian ditentukan oleh makanan Foto: Thinkstock

Berbicara soal jenis camilan, biasanya ada dua tim yang muncul yaitu tim camilan asin atau manis. Tak hanya soal rasa, rupanya kini orang-orang mulai pilih-pilih camilan mereka.

Berdasarkan survey ini, ada beberapa pertimbangan orang Indonesia dalam memilih camilan. Sebanyak 94 persen responden mencari camilan yang menyenangkan untuk dimakan. Sementara itu, 92 persen ingin yang ringkas dan mudah dibawa ke mana-mana, angka ini sama dengan yang mencari camilan dengan ingredients yang bagus. Kemudian 90 persen responden juga ingin mencari camilan yang diet friendly.

"Menyenangkan dimakan itu maksudnya lebih soal tekstur. Ada yang lembut, berpadu dengan yang bertekstur," jelas Sachin.

Sachin juga mengungkapkan bahwa camilan sehat jadi pertimbangan para responden. Kendati demikian, rupanya masih banyak juga yang mementingkan kenikmatan dari camilan itu sendiri.

"Ada 77 persen dari responden mencari camilan both indulgent and healthy (tetap nikmat namun sehat). Bisa kita lihat kalau kenikmatan dari camilan itu juga jadi pertimbangan. Mungkin camilan itu menjadi treat atau reward untuk diri kita sendiri," tutupnya.