Eza Gionino Rela Kehilangan Pekerjaan Demi Lindungi Anak dan Istri

Pengacara Henry Indraguna dan Eza Gionino. Foto: Aria Pradana/kumparan

Pesinetron Eza Gionino belum lama ini melaporkan seseorang atas nama Qory Supriandi ke pihak kepolisian atas dugaan pengancaman terhadap Eza dan keluarganya.

Meski sudah memaafkan, Eza tetap menyerahkan kasus dugaan pengancaman itu ke kepolisian.

Ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Eza mengatakan dirinya sangat serius dalam menghadapi masalah ini. Bahkan ia rela berhenti syuting untuk fokus terhadap Qory yang telah mengancam istri Eza, Meiza Aulia Coritha dan anak mereka, Nichole Zalya.

"Dari sinetron gue sampe minta break ya, total hampir tiga minggu, tiga minggu gue enggak syuting dan gue enggak berpenghasilan. Itu sudah merugikan banyak hal lho itu baru secara materi," kata Eza Gionino, Jumat (29/11).

Eza Gionino Foto: Maria Gabriela/kumparan

Eza mengatakan dirinya tidak enak hati untuk terus meminta izin kepada tim dan pemain yang terlibat dalam sinetron yang dibintanginya. Sehingga ia terpaksa melepas sementara pekerjaan tersebut.

"Karena gue merasa gue enggak mau mengganggu waktu mereka dengan menunggu gue di lokasi syuting karena gue harus ke polres, bolak-balik itu kan mengganggu mereka. Akhirnya gue memutuskan 'oke, mendingan gue minta di off kan dulu', dan akhirnya itu sangat merugikan sekali. 3 Minggu gue enggak kerja," terangnya.

Ahasil Eza mengaku pendapatannya jadi berkurang. Namun ia tidak mempermasalahkan hal itu, karena ketenangan dan keselamatan keluarga adalah yang terpenting.

"Ya sudah enggak usah ditanya lagi, itu (pendapatan) sudah jelas (berkurang) dan itu sudah pasti," ujar Eza Gionino.

Eza Gionino, Henry Indraguna, dan Qory saat mediasi di kawasan Permata Hijau, Jakarta Utara, Rabu (27/11). Foto: Alfadillah/kumparan

Sementara itu, kuasa hukum Eza Gionino, Henry Indraguna mengatakan kliennya sudah memaafkan perlakuan Qory.

"Kita sudah buatkan surat pernyataan juga ada notulen rapat mediasi kemarin, mudah-mudahan bisa menjadi pertimbangan hakim. Keputusan bisa bebas atau seringan-ringannya," kata Henry Indraguna.