Pengancam Istri dan Anak Eza Gionino Sudah Jadi Tersangka
PerbesarADVERTISEMENT
Aktor Eza Gionino terlibat konflik dengan Qory Supiandy, penjual ikan arwarna asal Kalimantan. Perseteruan terjadi setelah Qory menyampaikan ancaman pembunuhan terhadap istri Eza, Meiza Aulia Coritha, dan anaknya yang masih berusia 4 bulan, Nichole Zalya.
ADVERTISEMENT
Qory menyampaikan ancaman pembunuhan usai Eza Gionino meluapkan ketidakpuasan terkait dua ikan arwana yang ia beli. Eza merasa tertipu karena ada cacat di bagian mata dan gigi arwana tersebut.
Eza Gionino tidak terima dengan tindakan Qory mengancam membunuh istri dan anaknya. Ia lantas melaporkan Qory ke Polres Bogor pada 16 November lalu.
Dalam laporannya, Eza Gionino menyebut Qory telah melakukan ancaman pembunuhan. Qory dilaporkan dengan Pasal 45 ayat (4) atau Pasal 45B UU ITE atau Pasal 335 KUHP. Ancaman hukumannya adalah maksimal enam tahun penjara.
Setelah persoalan itu masuk ke ranah hukum, terjadi proses mediasi antara Eza Gionino dan istri dengan Qory pada 27 November lalu. Mediasi itu diadakan di kantor kuasa hukum Eza, Henry Indraguna.
Usai proses mediasi, Qory dibawa pihak kepolisian ke Polres Bogor. Kini status Qory sudah ditingkatkan menjadi tersangka.
ADVERTISEMENT
“Ya, jadi Qory sekarang statusnya sudah naik menjadi tersangka dan sudah ditahan di Polres Bogor,” kata Henry kepada kumparan, Jumat (29/11).
Saat proses mediasi, Qory sudah meminta maaf kepada Eza Gionino dan istrinya. Eza mengatakan bahwa ia dan istrinya telah memaafkan perbuatan Qory.
Eza merasa bersyukur karena Qory sudah meminta maaf. Menurut pria 29 tahun ini, hal itu bisa membuat tenang istrinya.
Setelah ada ancaman pembunuhan yang disampaikan Qory, Eza Gionino mengatakan, sang istri menjadi tidak berani keluar rumah bersama dengan buah hatinya. Ada kekhawatiran dari istri Eza bahwa ancaman Qory bisa benar-benar terjadi.
Meski Eza dan istrinya telah memaafkan Qory, hal itu tidak memengaruhi proses hukum yang berjalan di Polres Bogor.
ADVERTISEMENT
“Eza dan istrinya sudah memaafkan Qory lahir batin, akan tetapi proses hukum tetap berjalan, karena perlu diketahui ini bukan delik aduan,” tutup Henry.