Tangis Anak Pecah saat Rama Aiphama Dimakamkan

11 Maret 2020 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemakaman Rama Aiphama di TPU Al Muchdar, Cimanggis, Rabu (11/3). Foto: Alexander Vito/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Rama Aiphama di TPU Al Muchdar, Cimanggis, Rabu (11/3). Foto: Alexander Vito/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyanyi senior Rama Aiphama meninggal dunia pada Rabu (11/3). Ia mengembuskan napas terakhir di usia 61 tahun.
ADVERTISEMENT
Rama dimakamkan di TPU Al Muchdar, Cimanggis. Jenazah tiba di tempat pemakaman pada pukul 16.34 WIB.
Pihak keluarga turut mengantarkan Rama ke tempat peristirahatan terakhir. Mereka tampak mengenakan baju warna putih.
Pemakaman Rama Aiphama di TPU Al Muchdar, Cimanggis, Rabu (11/3). Foto: Alexander Vito/kumparan
Meski sedih kehilangan sosok yang mereka sayangi, keluarga Rama Aiphama terlihat tegar ketika proses pemakaman dimulai.
Hujan turun kala itu. Anak kedua almarhum, Kemal Aiphama, dan adik Rama Aiphama, Ibrahim bin Syagav Al-Idrus, turun ke liang kubur untuk membaringkan jenazah ke dalam liang kubur. Kemal kemudian mengumandangkan azan.
Suasana pemakaman Rama Aiphama di TPU Al Muchdar, Cimanggis, Rabu (11/3). Foto: Alexander Vito/kumparan
Ketegaran masih diperlihatkan oleh keluarga Rama begitu makam pelantun lagu Dinda Bestari itu ditutup.
Setelah itu keluarga mengelilingi makam dan membacakan doa untuk almarhum Rama.
Di tengah-tengah mengumandangkan doa, Kemal tak kuasa menahan kesedihan. Tangisnya pecah di depan makam sang ayah. Seorang kerabat yang duduk di sebelah Kemal mencoba untuk menenangkannya.
Kerabat dan keluarga berdoa di makam Rama Aiphama di TPU Al Muchdar, Cimanggis, Rabu (11/3). Foto: Alexander Vito/kumparan
Sebelum proses pemakaman selesai, perwakilan keluarga mengingatkan mengenai masalah utang piutang Rama semasa hidupnya.
ADVERTISEMENT
"Yang ingin kami ingatkan masalah utang piutang, seandainya saudara saya ini punya utang atau siapa saja yang merasa terhutang oleh beliau, mohon beritahu pada kami selaku keluarga," ucapnya.
Kerabat dan keluarga berdoa di makam Rama Aiphama di TPU Al Muchdar, Cimanggis, Rabu (11/3). Foto: Alexander Vito/kumparan
Sementara itu, Ibrahim menganggap hujan yang mengiringi pemakaman Rama merupakan sebuah rahmat.
"Allah saat ini kasih hujan, ini rahmat. Kita tidak pernah tahu kapan dipanggil Allah, kita tidak pernah tahu jam berapa dipanggil. Kita enggak tahu, Allah yang maha tahu," ujar Ibrahim.
Suasana pemakaman Rama Aiphama di TPU Al Muchdar, Cimanggis, Rabu (11/3). Foto: Alexander Vito/kumparan
Ibrahim menyebut Rama tak memiliki riwayat penyakit sebelum meninggal. Hanya saja, pelantun lagu Dinda Bestari itu sempat mengeluh sakit lambung.
"Enggak ada sakit, ya. Kemarin juga masih bercanda sama saya dengan anak-anak saya. Enggak perlihatkan dia sakit. Semalam, dia bilang sama anaknya katanya sakit lambung," ucap Ibrahim saat ditemui di rumah duka, Rabu siang.
ADVERTISEMENT
Menurut penuturan Ibrahim, Rama Aiphama sudah sempat mengonsumsi obat lambung tadi malam. Setelahnya, ia tidur dan terbangun pagi tadi untuk menunaikan salat Subuh.
"Saat Subuh beliau bangun, mau salat. Saat ke kamar mandi, saat keluar, beliau katanya lemas. Ponakan beliau sempat membaringkan dia di kursi, setelah itu habis (meninggal)," ujarnya.