Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Web MD melansir, bila rahim telah diangkat, seorang perempuan kehilangan kemampuan untuk hamil dan tidak lagi menstruasi.
Lantas, kondisi medis apa saja yang umumnya jadi alasan prosedur pengangkatan rahim dilakukan?
Kondisi Medis yang Jadi Penyebab Pengangkatan Rahim
Fibroid
Healthline melansir, fibroid merupakan pertumbuhan massa yang bersifat non-kanker yang terbentuk di sekitar rahim. Ini adalah salah satu penyebab umum histerektomi.
Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan nyeri panggul yang hebat. Biasanya, PID dapat diobati dengan antibiotik. Namun, jika menyebar bisa merusak rahim dan tuba falopi.
Itu lah kenapa, dokter mungkin akan menyarankan histerektomi jika Anda memiliki PID yang parah.
Endometriosis
ADVERTISEMENT
Endometriosis merupakan kondisi saat sel-sel yang melapisi rahim tumbuh di luarnya atau di sistem reproduksi, seperti ovarium, kandung kemih, rektum, dan tuba falopi. Sel-sel yang melapisi rahim ini jika terperangkap di tempat lain bisa sebabkan jaringan di sekitarnya meradang atau bahkan rusak.
Akibatnya? Mulai dari nyeri hebat, menstruasi tak teratur, hingga ketidaksuburan (infertilitas). Untuk itu, operasi pengangkatan rahim bisa jadi jalan keluar jika pengobatan lain tak berhasil.
Adenomiosis
Kondisi ini terjadi ketika lapisan rahim tumbuh menjadi otot rahim. Hal ini menyebabkan dinding rahim menebal sehingga wanita bisa mengalami rasa sakit dan pendarahan hebat.
Adenomiosis biasanya sering hilang setelah menopause. Tapi, jika gejala semakin parah, Anda mungkin memerlukan perawatan yang lebih cepat seperti tindakan histerektomi.
Hiperplasia
ADVERTISEMENT
Hiperplasia merupakan kondisi lapisan rahim terlalu tebal akibat kadar estrogen yang terlalu banyak. Dalam beberapa kasus, bila hiperplasia semakin parah kemudian dokter menduga kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker, maka histerektomi mungkin akan direkomendasikan.
Komplikasi Persalinan
Rahim harus diangkat juga dapat terjadi karena kondisi yang ditemui setelah persalinan pervaginam atau operasi caesar. Komplikasi tertentu misalnya, dapat menyebabkan pendarahan hebat yang mungkin membuat dokter menyarankan ibu melakukan histerektomi. Karena, bila tak ditangani segera, kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Plasenta Akreta
Plasenta akreta terjadi selama kehamilan saat plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Kondisi ini bisa sangat bahaya, tapi seringkali tak menimbulkan gejala.
Pada hampir semua kasus, persalinan caesar yang diikuti dengan histerektomi dilakukan demi mencegah kehilangan banyak darah yang terjadi saat plasenta terlepas.
ADVERTISEMENT
Prolaps Uteri
Kondisi ini dapat terjadi ketika rahim turun dari posisi normal ke dalam saluran miss V alias vagina. Ini biasanya sering terjadi pada wanita yang telah melahirkan beberapa kali secara pervaginam.
Dalam beberapa kasus, dokter dapat memperbaiki jaringan panggul yang melemah dengan operasi invasif minimal. Namun bila langkah tersebut tak berhasil atau bukan pilihan terbaik, maka histerektomi bisa jadi jalan keluarnya.
Kanker
Jika Anda menderita kanker, seperti kanker rahim, ovarium, serviks, atau endometrium, maka histerektomi atau pengangkatan rahim akan dilakukan. Histerektomi pun mungkin menjadi salah satu pilihan pengobatan bila kanker sudah menyebar ke seluruh tubuh dan sudah mencapai stadium lanjut.