ASI Booster, Lebih Baik Tablet, Kapsul atau Teh?

4 Oktober 2020 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Agar produksi ASI lancar, ibu menyusui kerap mengonsumsi ASI booster. Apalagi produk ASI booster kian mudah ditemui di pasaran.
ADVERTISEMENT
Kandungannya macam-macam, ada yang berasal dari daun katuk, fenugreek, sari kurma, susu almond, hingga habbatussauda dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
Bentuknya pun beragam. Yang paling banyak, dalam bentuk tablet, kapsul dan teh. Tapi sebenarnya, mana yang lebih baik dan berkhasiat?

Memahami Jenis ASI Booster

Ilustarsi ASI perah Foto: Unsplash
Sebelumnya, dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC., Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Menyusui memaparkan bahwa berbagai ramuan herbal yang biasanya berbentuk teh disebut sebagai ASI booster.
Sedangkan yang berbentuk obat seperti tablet atau kapsul biasa disebut galaktogok (galactogogue) dan dipercaya dapat memperbanyak ASI.
Meski begitu, beberapa di antaranya sudah diuji melalui riset namun belum memiliki bukti yang cukup untuk direkomendasikan.
"Secara medis, belum ada bukti yang cukup direkomendasikan penggunaannya (baik tablet, kapsul atau teh)," kata dr. Wiyarni kepada kumparanMOM belum lama ini.
ADVERTISEMENT
dr.Wiyarni menjelaskan lebih lanjut, terdapat dua jenis galaktagog, yakni farmakologis dan herbal. Farmakologis sendiri meliputi ASI booster yang menggunakan obat-obatan --bisa dalam bentuk suplemen, tablet atau kapsul. Itu pun, masih kata dokter yang akrab disapa dr. Wi, terdapat efek samping penggunaan.
Sementara itu, galaktagog yang herbal --biasanya dalam bentuk teh ini apabila ingin dikonsumsi harus sesuai dosis atau takaran yang tepat. Hal ini agar kandungan yang terdapat didalamnya dapat bekerja secara maksimal.
"Dosis-dosis yang biasanya diminum harian ibu-ibu 1-2 kali. Sebetulnya mungkin sedikit banget pengaruhnya," imbuhnya.

Bolehkah Mengonsumsi ASI Booster?

ASI Booster, Lebih Baik Tablet, Kapsul atau Teh? Foto: Shutterstock
Kendati secara medis belum ada bukti yang cukup untuk rekomendasi penggunaan ASI booster, menurut dr.Wiyarni, boleh-boleh saja bila ibu menyusui hendak mengonsumsi ASI booster.
ADVERTISEMENT
Bentuknya tablet, kapsul, teh atau bentuk lain pun, tidak masalah. Karena menurutnya, hal tersebut sebenarnya kembali pada kepercayaan diri ibu menyusui masing-masing.
"Menyusui itu kan seperti proses main game, permainan akal. Kalau ibunya merasa pe-de, merasa yakin dia akan bisa, maka produksi ASI-nya lancar," ujar dr. Wiyarni.

Waspada Efek Samping Konsumsi ASI Booster

Ilustrasi efek samping ASI booster pada ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
Dokter yang berpraktik di BJ Medical Center, Jakarta Barat ini berpesan, jika setelah mengonsumsi ASI booster timbul masalah atau penyakit lain, sebaiknya segera hentikan dan konsultasikan ke dokter atau konselor laktasi.
"Karena ada juga galaktagog yang menimbulkan masalah gangguan irama jantung atau gangguan fungsi hati. Nah, kalau yang begitu kan ada efeknya. Lebih baik enggak usah dikonsumsi daripada kena efeknya," tutupnya.
ADVERTISEMENT