Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, ibu hamil mendapat kemudahan untuk berpuasa di hari lain atau yang dikenal dengan istilah qadha sampai merasa mampu. Selain qadha, mereka yang meninggalkan puasa Ramadhan karena hamil juga bisa mengganti puasanya dengan fidyah. Sebaliknya, bila merasa mampu Ibu hamil juga boleh tetap berpuasa.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana dengan Anda, Moms? Berencana tetap berpuasa di bulan Ramadhan ini? Bila ya, perhatikanlah 5 hal ini demi kebaikan janin maupun diri sendiri.
Memeriksakan kehamilan Anda atau berkonsultasi dengan bidan atau dokter sebelum mulai berpuasa sangat penting. Bidan atau dokter dapat menilai kondisi janin maupun ibu hamil dengan seksama. Bila kondisinya baik-baik saja, barulah bidan atau dokter dapat membolehkan ibu hamil menjalankan ibadah puasa.
Bagaimana bila bidan atau dokter menyarankan Anda tidak berpuasa dulu? Sebaiknya ikuti kata-kata mereka, Moms. Tidak mau kan, mengambil risiko yang kelak dapat Anda sesali?
Penuhi Kebutuhan Nutrisi & Hidrasi Tubuh
Bila bidan atau dokter sudah memberi 'lampu hijau' untuk berpuasa, waktunya Anda mendiskusikan cara memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi tubuh selama berpuasa. Ya Moms, salah satu di antara kekhawatiran puasa bagi ibu hamil adalah bisa kekurangan nutrisi maupun hidrasi tubuh sehingga dapat membahayakan ibu dan janin. Maka dari itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan cukup minum ketika buka dan sahur.
ADVERTISEMENT
Saat berbuka, upayakan tidak langsung makan berat. Tapi, awali dengan takjil seperti kurma, lalu Anda bisa mengonsumsi sup bening. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan menu yang lebih ‘berisi’. Misalnya saja, salad sayur, telur, ikan atau daging, hingga makanan berkarbohidrat kompleks dari roti gandum utuh dan nasi merah.
Anda bisa menambahkan menu sahur yang berguna untuk suplai energi selama puasa. Seperti, roti gandum utuh dengan keju atau selai buah, sereal berserat tinggi, buah pisang, kurma, dan kacang-kacangan.
Untuk hidrasi tubuh, umumnya ibu hamil perlu minum setidaknya 8 gelas cairan sehari, 2 gelas setelah buka, 4 gelas malam hari, dan 2 gelas ketika sahur. Jangan lupa, hindari konsumsi kafein yang bisa membuat Anda buang air terus menerus hingga dehidrasi lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Istirahat Cukup
Selain nutrisi dan hidrasi yang harus dipenuhi, ibu hamil juga tetap butuh istirahat cukup. Jika dirasa perlu, tambahkan tidur siang sejenak sekitar 15-20 menit agar Anda tidak lemas dan kembali bugar sampai buka menjelang.
Anda sudah meniatkan berpuasa, namun ternyata baru setengah hari sakit kepala muncul, Anda tiba-tiba mual dan lemas, hingga muntah-muntah. Maka, segera hentikan puasa Anda, Moms.
Jangan memaksakan kemampuan fisik Anda yang ternyata belum kuat puasa. Segeralah berbuka dan melakukan pemulihan tubuh. Kesehatan Anda dan janin Anda tetap penting diperhatikan dan jangan sampai terabaikan.
Bila tidak ada keluhan seperti sakit kepala, mual, lemas atau muntah, ibu hamil yang berpuasa sebaiknya juga tidak banyak beraktivitas yang bisa menguras banyak tenaga dan pikiran. Namun, bukan berarti juga bermalas-malasan ya, Moms. Singkatnya, sesuaikan kerja dengan kemampuan tubuh Anda. Termasuk ketika olahraga, Anda bisa memilih aktivitas yoga sore hari menjelang buka yang tidak terlalu berat misalnya.
Pantau Pertambahan Berat Badan
ADVERTISEMENT
Umumnya, kenaikan berat badan ibu hamil normal yaitu 3,5-4 kg pada usia 20 minggu kehamilan. Sementara itu, pada 20 minggu berikutnya berkisa 0,5 kg setiap minggunya. Di akhir kehamilan, pertambahan BB bisa mencapai 12,5-14 kg. Maka, perhatikan baik-baik. Lanjutkan puasa jika memang kondisi BB Anda normal.
Sebaliknya, jika berat BB ibu hamil tiba-tiba turun secara drastis, sebaiknya Anda menunda puasa karena bisa jadi ini tanda perkembangan janin tengah terganggu.