Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Lebih Baik Mana, Bayi Diberi Banyak atau Beberapa Mainan Saja?
3 Juni 2019 17:11 WIB
Diperbarui 12 Juni 2019 13:42 WIB
ADVERTISEMENT
Moms, apakah Anda termasuk orang tua yang memberikan banyak mainan untuk bayi tercinta? Bila ya, wajar saja, namanya juga sayang. Kalau bisa, apa pun ingin kita berikan. Apalagi kalausi kecil aktif dan ekspresif saat diajak bermain. Siapa yang tidak ikut bahagia melihatnya?
ADVERTISEMENT
Saat berusia 5 sampai 8 bulan misalnya, bayi akan mulai melakukan gerakan yang teratur dan lebih bertujuan sehingga juga lebih seru bila diajak bermain. Tidak hanya itu, di usia ini umumnya bayi juga sudah bisa tersenyum, tertawa, menendang dan menggenggam sesuatu.
Mainan juga berguna untuk membantu bayi mengeksplorasi lingkungannya. Dengan kata lain, mainan membuatnya tambah pintar, Moms!
Tapi, ada juga orang tua yang merasa bayi belum memerlukan mainan atau hanya perlu beberapa mainan saja. Terlalu banyak mainan, dikhawatirkan membuat bayi memperoleh stimulasi yang berlebihan, meningkatkan risiko bayi cedera atau tersedak dan berbagai kekhawatiran lainnya.
Jadi sebenarnya, lebih baik mana? Bayi diberi banyak atau beberapa mainan saja?
Banyak atau sedikit itu memang relatif, Moms. Sulit menentukan jumlah pasti untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi sebenarnya, bukan jumlah mainan yang perlu jadi perhatian kita, para orang tua. Yang penting, pastikan bayi memiliki mainan-mainan yang memang diperlukan untuk mendukung tumbuh kembangnya. Mainan seperti apa misalnya?
ADVERTISEMENT
Anda bisa memberi bayi mainan yang melompat keluar (pop-up toys) atau mainan bergemerincing untuk membantu bayi memahami konsep 'sebab-akibat', mainan yang bisa memberi stimulasi visual pada bayi, sekaligus melatih koordinasi mata dan tangannya seperti mainan dengan kaca atau mainan yang berputar, hingga mainan untuk digigit (teethers atau biting toys) yang bisa digunakan untuk merangsang pertumbuhan gigi bayi di usia 5-6 bulan ke atas.
Buku kain juga merupakan jenis mainan yang sangat berguna untuk bayi. Pilihkan buku yang cocok untuk bayi, seperti buku kain yang dapat dicuci atau buku yang terbuat dari karton tebal dan anti robek.
Anda juga dapat memilih buku sensori yang setiap halamannya berisi aneka warna, bentuk maupun lapisan tekstur untuk menstimulasi bayi.
Selain mainan-mainan yang memang diperlukan untuk mendukung tumbuh kembangnya, jangan lupa mainan bayi harus bersih. Tahu kan Moms, bagaimana bayi suka menjelajahi lingkungan mereka dengan seluruh inderanya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya mata dan tangan-tangan kecilnya yang senang memegang, meremas atau memeluk mainan, Anda mungkin kerap menemukan bayi juga senang mencium, menjilat, menggigit bahkan mengunyah mainan . Akibatnya, kuman dapat dengan mudah masuk ke dalam mulut dan membuat bayi sakit.
Hal lain yang harus selalu diwaspadai adalah memastikan tidak ada mainan di ranjang atau tempat tidur bayi. Menurut American Academy of Pediatrics, mainan dan boneka yang diletakkan di tempat tidur justru dapat meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak. Begitu juga dengan bantal, selimut dan bumper atau lapisan sisi ranjang bayi.
SIDS umumnya terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya, namun kerap dikaitkan dengan kematian akibat sesak napas atau tercekik. Kasus SIDS banyak ditemukan ketika bayi berada di tempat tidur atau ranjang yang dipenuhi dengan selimut, bantal, mainan atau boneka.
ADVERTISEMENT
Jadi, jangan biarkan bayi Anda tidur dengan benda-benda ini sampai dia berusia minimal 6 bulan, Moms!
Lantas bagaimana bila bujet Anda terbatas untuk bisa membelikan bayi semua jenis mainan yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembangnya? Tidak usah patah semangat Moms, pakai saja barang-barang yang ada di rumah atau alat-alat measak Anda.
Panci kecil, rantang mungil, sendok plastik, sutil kayu, semua bisa jadi mainan bayi juga, lho! Bayi akan senang sekali memainkan alat-alat rumah tangga ini dengan memukul-mukulkannya untuk dijadikan 'alat musik', misalnya,
Anda juga bisa mengisi botol atau kaleng kecil dengan beras atau kacang hijau, mengisi kotak dengan beberapa lembar kain hingga membuat papan sensori dari bahan-bahan yang ada di rumah sehari-hari. Pastikan saja Anda memilihkan untuknya barang-barang yang aman, tidak tajam dan tumpul sisi-sisinya.
ADVERTISEMENT