Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Di usia 3 sampai 5 tahun, perkembangan berbahasa anak menempati posisi penting. Dibanding masa sebelumnya, kini kemampuan bicara anak semakin meningkat. Anak seharusnya sudah bisa diajak berkomunikasi, bisa mengungkapkan keinginan, juga menyampaikan keberatannya secara verbal.
ADVERTISEMENT
Apalagi bila anak sudah masuk sekolah . Di kelompok bermain atau taman kanak-kanak misalnya, anak akan memperoleh kesempatan berkomunikasi dengan teman sebaya. Perbendaharaan katanya pun bertambah banyak, termasuk kata-kata yang mungkin ia dengar dan tiru dari teman atau gurunya.
Agar perkembangan ini semakin optimal, Anda perlu memberi si kecil bantuan, Moms. Misalnya dengan melatih kemampuannya berbicara. Bagaimana caranya? Ikuti tips-tips berikut ini:
1. Jadi Pendengar yang Baik
Menjadi pendengar yang baik sangat penting, terutama saat anak mulai suka bercerita tentang lingkungan barunya. Sekolah, teman-teman dan guru misalnya.
Cobalah hentikan aktivitas Anda sejenak dan dengarkan anak dengan penuh perhatian agar Anda benar-benar menangkap apa yang hendak disampaikannya. Perhatian Anda akan membuat anak merasa dihargai dan memacu anak untuk bercerita lebih banyak lagi.
2. Bijak Pilih Kata
ADVERTISEMENT
Berbicaralah selalu pada anak menggunakan kalimat dengan kata-kata yang baik dan sopan . Perhatikan juga susunan kalimat atau tata bahasa Anda saat berbicara dengan mereka.
Ingat Moms, anak adalah peniru ulung. Jika Anda tidak ingin mereka meniru segala sumpah serapah yang Anda ucapkan, mulailah berhati-hati dalam berbicara.
3. Perbaiki Tata Bahasanya
Tidak hanya tata bahasa Anda, perhatikan juga tata bahasa anak. Bila masih kurang tepat, perbaiki tata bahasa yang digunakan anak tanpa mengkritik atau menyalahkannya.
Misalnya bila si kecil membuat kesalahan dalam menyusun kalimat atau menjelaskan sesuatu. Misalnya saat anak berkata, "Airnya tumpah, celanaku jadi banjir," Anda bisa membenarkan dengan berkata, "Oh, maksudmu karena airnya tumpah celanamu jadi basah?"
ADVERTISEMENT
Perbaiki juga kata-kata yang diucapkan anak dengan tidak sempurna. Misalnya bila anak menyebut kata "tunci", jelaskan pada anak bahwa yang benar adalah "kunci" dan sebagainya. Meski kata-kata salah yang digunakan anak terdengar lucu atau menggemaskan, tujuan Anda sekarang adalah mengasah keterampilannya berbicara kan, Moms?
4. Tambah Perbendaharaan Kata
Bantu anak terus menambah perbendaharaan kata yang dimilikinya dengan menggunakan sebanyak mungkin sinonim. Misalnya "tempat duduk" dapat disebut dengan "kursi", "bangku" atau "sofa" dan sebagainya.
Gunakan juga banyak sinonim daripada menggunakan kata: ini / itu / di sini / di sana. Misalnya, daripada mengatakan, "Kamu mau bola yang ini atau yang itu?" ganti dengan, "Kamu mau bola yang warna hijau atau bola yang ada gambar kapal lautnya?". Atau saat minta anak menunggu, daripada bilang, "Tunggu Ibu di sana ya, Nak. Ibu mau ke situ sebentar," katakanlah, "Tunggu Ibu di depan pintu berwarna cokelat itu ya, Nak. Ibu mau ke meja tempat perawat yang ada di dekat jendela itu sebentar."
ADVERTISEMENT
5. Ajukan Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan-pertanyaan terbuka juga dapat membantu melatih kemampuan anak berbicara. Misalnya "Apa saja yang tadi kamu lakukan di rumah Nenek?". Dengan bentuk pertanyaan ini, anak dapat menjawab dengan lebih banyak kata. Coba bandingkan kalau Anda bertanya, "Kamu tadi senang di rumah Nenek?" mungkin anak hanya anak menjawabnya dengan "ya" atau "tidak" saja.
6. Minta Anak Bercerita
Ajak si kecil sebanyak mungkin bercerita. Anda juga bisa minta anak menceritakan kembali cerita yang telah Anda bacakan untuknya. Atau biarkan anak menceritakan gambar-gambar yang dilihatnya dari buku cerita dengan interpretasinya sendiri mengenai gambar-gambar tersebut. Anda mungkin akan terkejut dengan imajinasi mereka yang luar biasa lho, Moms!
7. Beri Kesempatan Bicara
ADVERTISEMENT
Berikan anak kesempatan untuk berbicara dengan orang dewasa lain. Misalnya ketika memesan makanan di restoran atau membiarkan anak menjawab sendiri pertanyaan dari dokter yang tengah memeriksanya. Dengan cara ini, rasa percaya diri anak untuk berbicara dengan orang dewasa makin terpupuk dengan baik.
8. Ajak Bermain Bersama
Yang terakhir dan paling menyenangkan untuk dilakukan adalah mengajak anak bermain bersama . Anda bisa mengajak anak memainkan permainan yang membutuhkan kemampuan berbicara. Misalnya bermain tebak-tebakkan atau bermain peran. Anda dan si kecil bisa pura-pura menjadi dokter dan pasien, atau pura-pura tengah berada di restoran lalu memesan makanan.
Bisa juga, minta anak menjelaskan sesuatu yang sedang dimainkan atau dilakukannya sementara Anda merekamnya dengan video. Seperti para vlogger itu lho, Moms. Si kecil pasti senang!
ADVERTISEMENT