news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Yang Sering Disalahpahami soal Kandungan Vitamin D dalam Susu

2 Juni 2021 14:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yang Sering Salah Dipahami soal Kandungan Vitamin D dalam Susu Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Yang Sering Salah Dipahami soal Kandungan Vitamin D dalam Susu Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Susu merupakan salah satu sumber kalsium yang sangat baik dan memiliki peran penting dalam kesehatan tulang. Vitamin D dalam susu juga dapat menjaga kesehatan tulang dan gigi, sehingga sangat baik jika dikonsumsi setiap hari oleh anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah Anda, Moms? Jika vitamin D ternyata bukan vitamin alami yang ada di dalam susu. Seperti dikutip dari Milk Facts, sejatinya susu hanya mengandung beberapa vitamin seperti vitamin B1, B2, dan B12, yang larut dalam air. Sementara, susu alami juga mengandung vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A.
Lalu sebenarnya, dari mana kandungan vitamin D berasal? Berikut penjelasan selengkapnya.

Penjelasan soal Kandungan Vitamin D dalam Susu

Yang Sering Salah Dipahami soal Kandungan Vitamin D dalam Susu Foto: Freepik
Pada kenyataannya, hanya susu yang dipasteurisasi yang mengandung vitamin D. Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir. Proses ini juga bertujuan memperlambat pertumbuhan mikroba pada makanan.
Jadi vitamin D pada susu merupakan vitamin tambahan dan tidak secara alami ada dalam susu. Mengapa ditambahkan? Mengutip Healthline, vitamin D dalam susu sudah ditambahkan sejak tahun 1930-an. Metode ini diterapkan oleh prakarsa kesehatan masyarakat untuk mengurangi rakhitis, yang menyebabkan kelainan bentuk tulang pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Nah, meskipun susu tidak secara alami mengandung vitamin D, susu merupakan sumber kalsium yang baik, Moms. Kedua nutrisi ini bekerja sama dengan baik, karena vitamin D membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang, sehingga membantu memperkuatnya.
Kombinasi kalsium dan vitamin D dalam susu juga membantu mencegah dan mengobati osteomalasia, atau tulang lunak, yang biasanya dirasakan bersama rakhitis. Penyakit ini biasanya diderita oleh orang dewasa yang sudah berumur.
Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat, merekomendasikan produsen susu untuk menambah hingga 84 IU vitamin D3 per 100 mililiter susu sapi ataupun susu nabati. Jadi jika Anda dan keluarga meminum susu yang diperkaya vitamin D, maka akan meningkatkan kadar vitamin D dalam darah.
ADVERTISEMENT

Manfaat Vitamin D yang Ada dalam Susu

Yang Sering Salah Dipahami soal Kandungan Vitamin D dalam Susu Foto: Freepik
Minum susu yang mengandung kalsium dan vitamin D bisa memperkuat tulang dan mencegah rakhitis dan osteomalacia. Kemudian, vitamin D juga dibutuhkan untuk pertumbuhan sel yang tepat, fungsi saraf dan otot, serta sistem kekebalan yang sehat.
Selain membantu menjaga kesehatan tulang, vitamin D juga memainkan banyak peran penting dalam tubuh. Sehingga jika Anda dan keluarga mengkonsumsi banyak vitamin D dari susu yang diperkaya atau sumber lain, maka dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit autoimun, Moms.