26 Mahasiswa di Semarang Terluka saat Demo di DPRD Jateng, Ada yang Dibawa ke RS

22 Agustus 2024 18:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mebubarkan demonstran di DPRD Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mebubarkan demonstran di DPRD Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
26 mahasiswa dilarikan ke rumah sakit karena terkena gas air saat aksi unjuk rasa di kantor DPRD Jawa Tengah, Kamis (22/8/2024). Mereka mayoritas mengalami sesak napas dan pingsan.
ADVERTISEMENT
"Ada 26 orang yang menjadi korban, tetapi tidak semuanya dibawa ke rumah sakit. Data sementara, ada 16 orang yang dibawa ke rumah sakit," ujar Tim hukum massa aksi dari LBH Semarang, Syamsuddin Arif kepada wartawan, Kamis (22/8).
Pengunjuk rasa melakukan aksi menolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (22/8/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Ia menyebut, mayoritas mahasiswa mengalami sesak napas, luka-luka dan bahkan ada yang sempat pingsan.
"Satu mahasiswa ada yang (diduga) kena tendangan polisi, sehingga butuh dijahit. Dijahit bagian hidung," ungkap dia.
Sementara itu, perwakilan massa aksi, Iqbal Alma menilai dalam aksi demo itu aparat kepolisian bertindak cukup represif. Bahkan, polisi juga mengejar para demonstran.
"Tidak hanya gas air mata tapi kami juga dikejar oleh aparat," kata Iqbal.
Di sisi lain, Humas RS Roemani Sigit Budiarto membenarkan adanya peserta demo yang dilarikan ke rumah sakit. Namun ia belum menyebut berapa jumlah detailnya.
ADVERTISEMENT
"Iya benar (ada peserta demo yang dilarikan ke rumah sakit)," kata Sigit.